Bola.com, Yogyakarta - Kegagalan menembus semifinal Pegadaian Liga 2 2023/2024 menjadi pembelajaran sangat berharga bagi PSIM Yogyakarta. Untuk sekian kalinya mimpi tim berjulukan Laskar Mataram itu naik kasta harus tertunda.
Seperti diketahui, PSIM Yogyakarta gagal melaju ke babak empat besar Liga 2 karena kalah head to head dari Persiraja Banda Aceh. Pada klasemen akhir, PSIM finis di posisi ketiga dengan poin sembilan, sekaligus gagal promosi ke BRI Liga 1 musim depan.
Persiraja lolos ke empat besar Liga 2 sebagai runner up terbaik Grup X. Mereka menemani Semen Padang yang keluar sebagai juara dengan torehan 10 angka. Adapun dua tim dari grup lain yang sukses melenggang ke semifinal adalah Malut United dan PSBS Biak.
Kegagalan melenggang ke fase berikutnya cukup menyesakkan bagi Laskar Mataram. Apalagi, mereka harus gugur lantaran kalah head to head dari tim lain. Harapan untuk mencicipi panggung Liga 1 musim depan pun sirna.
==
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Persiapan Lebih Cepat
Belajar dari kegagalan tersebut, PSIM Yogyakarta berencana melakukan persiapan sedini mungkin untuk menyambut kompetisi mendatang. Komitmen itu diungkapkan sang manajer, Dyaradzi Aufa Taruna.
Menurut pria yang karib disapa Razzi itu, persiapan lebih matang dilakukan agar target promosi ke Liga 1 bisa terwujud. Saat ini, pihaknya masih terus memantau jadwal terbaru kompetisi musim depan.
Razzi memberi contoh, seandainya kompetisi dimulai Agustus, maka pada Maret atau April manajemen akan gerak cepat melakukan negosiasi kontrak pemain. Sebab, proses perpanjangan kontrak pemain membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
"Negosiasi itu kan butuh waktu ya. Tapi intinya kita lihat jadwal Liga 2 musim depan untuk mempersiapkan skuad lebih matang," ujar Razzi.
Evaluasi
Soal skuad musim depan, Razzi sebetulnya ingin komposisi pemain Laskar Mataram tak banyak berubah. Artinya fondasi tim saat ini harapannya bisa dipertahankan. Hanya saja, semua keputusan ada di tangan jajaran manajemen.
Razzi mengatakan, akan ada evaluasi terhadap performa skuad Laskar Mataram sepanjang musim ini. Nah, hal inilah yang menjadi pertimbangan siapa yang bakal dipertahankan dan dilepas.
"Kalau dari saya sendiri sebenarnya tidak suka gonta-ganti skuad karena kalau bangun dari awal lagi kan butuh waktu. Jadi kalau bisa fondasi yang ada jangan dirobohin lagi," katanya.
Nasib Pelatih
Lantas, bagaimana dengan masa depan pelatih kepala Kas Hartadi? Soal itu, Razzi belum bisa memberikan banyak komentar. "Untuk pelatih saya belum bisa bicara banyak karena belum ada pembicaraan," bebernya.
Hal senada disampaikan Kas Hartadi. Juru taktik asal Surakarta, Jawa Tengah itu menyerahkan kewenangan kepada manajemen klub. Yang pasti, pelatih berusia 53 tahun itu tetap mendoakan yang terbaik untuk PSIM di musim depan.
"Sampai saat ini memang belum ada pembicaraan apapun dengan manajemen. Tapi siapapun pelatih dan pemainnya, semoga PSIM bisa lolos ke Liga 1 di musim mendatang," harap Kas Hartadi.