Bola.com, Jakarta - PSIS Semarang tengah dihantam badai secara bertubi-tubi di tengah perjuangannya menembus empat besar klasemen BRI Liga 1 2023/2024. Saat performanya melejit, berbagai masalah malah bermunculan.
Sesuai target yang diberikan manajemen pada awal musim, PSIS Semarang berusaha mengincar peringkat empat teratas. Posisi inilah yang nantinya akan membawa mereka menembus babak championship seriesyang diterapkan musim ini.
Target itu sebetulnya sudah bisa diamankan skuad asuhan Gilbert Agius. Mahesa Jenar saat ini sukses mengamankan peringkat kedua klasemen BRI Liga 1 2023/2024 dengan koleksi 42 poin dari 24 laga.
Sayangnya, saat kompetisi hanya menyisakan 10 laga, mereka justru menghadapi problem yang datang secara terus menerus. Masalah ini tentu punya potensi besar untuk menghambat PSIS mewujudkan targetnya. Berikut Bola.com menyajikan ulasannya.
==
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ditinggal Pergi Carlos Fortes
Kemenangan pada laga terakhir yang diraih PSIS Semarang saat menumbangkan Arema FC dengan skor 4-1 harus diiringi dengan perpisahan yang mengejutkan. Sebab, striker asingnya, Carlos Fortes, memutuskan angkat kaki di tengah kompetisi.
Penyerang asal Portugal itu mendapatkan tawaran dari klub asal Uni Emirat Arab, Al-Dhafra FC. Mahesa Jenar pun tak bisa berbuat banyak untuk menahan Fortes karena alasan perjanjian kontrak.
Hengkangnya striker berusia 29 tahun itu jelas menjadi problem. Pasalnya, dia baru saja menemukan performa terbaiknya musim ini. Dari 20 laga, Fortes sukses mengukir 10 gol dan dua assist.
Jumlah ini membawanya jadi penyumbang gol terbanyak PSIS Semarang. Gilbert Agius pun dipaksa untuk memutar otak demi mencari komposisi bari di lini serang Mahesa Jenar.
Masalah itu memang tak mudah diatasi. Sebab, klub asal Kota Atlas itu saat ini tak banyak memiliki opsi pemain yang bermain di posisi nomor sembilan. Septian David Maulana pun sempat diplot mengisi tugas ini pada laga pekan ke-24.
Terusir dari Stadion Jatidiri
Badai berikutnya yang menghantam PSIS Semarang ialah mereka harus terusir dari Stadion Jatidiri. Sebab, kandang yang digunakan Mahesa Jenar ini harus menjalani proses renovasi untuk gelaran Piala AFF U-16 2024.
Setidaknya, ada beberapa fasilitas yang mesti diperbaiki, mulai dari perbaikan drainase lapangan, instalasi kursi tunggal alias single seat, hingga perbaikan aspek keamanan serta keselamatan.
Situasi ini jelas menjadi kerugian besar bagi skuad asuhan Gilbert Agius. Pasalnya, mereka terpaksa mencari stadion lainnya untuk mengungsi saat memiliki catatan laga kandang yang sangat mentereng.
Dari total 12 pertandingan kandang musim ini, sembilan laga di antaranya sukses dimenangkan PSIS. Sementara itu, dua partai lainnya berakhir dengan imbang dan satu sisanya berujung kekalahan.
Beberapa opsi yang muncul sebagai kandang sementara ialah Stadion Moch Soebroto (Magelang) hingga Stadion Manahan (Solo). Namun, memang tak mudah untuk memastikan PSIS bisa tetap mengamankan hasil terbaiknya saat harus bermain di kota lain.