Bola.com, Bantul - Pelatih baru Arema FC, Widodo Cahyono Putro meraih hasil manis dalam laga debutnya. Dia mengantarkan tim berjuluk Singo Edan menang 3-2 dari tuan rumah RANS Nusantara di pekan 25 BRI Liga 1. Bermain di Stadion Sultan Agung, Arema unggul dua gol lebih dulu lewat Charles Lokolingoy.
Sedangkan RANS bangkit di babak kedua lewat dua gol Mitsuru Maruoka. Beruntung Arema masih bisa menambah satu gol lewat striker pengganti, Gilbert Alvarez. Laga ini berlangsung seru.
Tiga kartu merah jadi bukti sengitnya duel pemain di lapangan. Dua kartu merah untuk pemain RANS, Kiko Carneiro dan Hilman Syah. Sedangkan satu pemain lain, Flabio Soares dari Arema FC.
“Pertandingan ini sebetulnya sangat menarik. Terima kasih kepada pemain yang sudah bekerja keras untuk dapat tiga poin. Semoga ini jadi modal awal untuk kedepan,” kata Widodo.
Masih Berjuang
Namun, dia tidak ingin anak buahnya larut dalam suka cita. Arema masih berjuang untuk lepas dari zona degradasi. Mengingat posisi Arema di klasemen belum beranjak dari urutan 16.
“Seperti yang disampaikan juga oleh pemain kami, hanya hari ini kami merayakan kemenangan. Besok sudah fokus untuk pertandingan selanjutnya,” imbuh pelatih 54 tahun ini.
Dari segi permainan, bisa dibilang sentuhan Widodo sudah terlihat. Permainan Arema terlihat lebih tajam.
Evaluasi
Hanya saja, mereka belum bisa bermain stabil dalam 90 menit sehingga Arema sempat kehilangan kendali permainan di babak kedua.
“Sepakbola itu dinamis. Tidak mungkin kondisi pemain stabil dalam 90 menit. Lawan juga sedikit membaca permainan. Tapi, secara keseluruhan, ini jadi awal yang bagus,” tegasnya.
Di laga ini, Widodo bisa membuat skema menyerang lebih tajam. Tiga gol yang lahir lewat skema permainan yang terencana. Berbeda dengan RANS. Dua gol lawan yang dicetak oleh Mitsuru Maruoka lahir dari bola mati. Tendangan bebas dan penalti.
Siasati Permainan Tempo Tinggi
Meski menang melawan RANS, Widodo melihat masih ada hal yang perlu diperbaiki. Yakni stamina pemain. Dia melihat anak buahnya belum bisa tampil dengan tempo tinggi. Tapi dia optimis perlahan stamina Ahmad Alfarizi dkk akan membaik.
“Kami ingin pemain terus berkembang. Terutama dari segi stamina. Karena selama ini masih kurang. Sedangkan tadi permainan di lapangan tempo cepat. Selanjutnya, pemain harus mengerti apa yang harus dilakukan ketika tempo permainan tinggi,” jawabnya.
Artinya, pemain Arema belum bisa mengatur tempo permainan. Terutama di babak kedua, mereka sempat keteteran dengan permainan cepat RANS. Untungnya, skor 3-2 untuk kemenangan Arema tak berubah hingga wasit meniup peluit panjang.