Kenangan Pahit Almarhum Edy Paryono di Persik 2009: Terpaksa Mundur karena 2 Bulan Tak Digaji

oleh Gatot Sumitro diperbarui 27 Feb 2024, 05:30 WIB
Persik Kediri - Edy Paryono (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Kediri - Sepak bola Indonesia, khususnya publik Semarang, Jateng, kehilangan tokoh yang pernah melambungkan PSIS merebut gelar juara Liga Indonesia pada 1999.

Edy Paryono mengembuskan napas terakhir untuk kembali ke haribaan Allah SWT pada usia 74. Edy Paryono adalah pelatih asli Semarang. Sosok yang akrab dipanggil dengan inisal EP ini pernah menjadi asisten pelatih Timnas Indonesia di era Ivan Kolev dan Peter Withe.

Advertisement

Beberapa klub pernah ditangani Edy Paryono. Namun pengalaman paling kelam pernah dialaminya pada 2009. Pada ISL musim itu, dia resmi ditunjuk sebagai pelatih kepala Persik.

"Saya sudah dua bulan di sini untuk persiapan tim. Tapi hingga saat ini, belum ada kejelasan soal teken kontrak. Selama ini pula, saya belum pernah terima gaji. Saya pelatih profesional dan berpengalaman. Perlakuan ini melecehkan saya. Lebih baik saya pulang ke Semarang daripada tak ada kejelasan di sini," kata Edy Paryono kala itu.

2 dari 4 halaman

Pergantian Pelatih

Liga 1 - Ilustrasi Logo Persik Kediri BRI Liga 1 (Bola.com/Adreanus Titus)

Sebagai pengganti Edy Paryono, manajemen Persik pun memilih Husnul Yakin sebagai nakhoda tim. Tapi nasib apes juga dialami arsitek asal Malang itu. Karena Gusnul Yakin juga dipecat di tengah jalan kompetisi.

Tampuk kepelatihan Persik pun berpindah ke tangan asisten pelatih Agus Yuwono.

Tapi masalah keterlambatan gaji juga harus dialami Agus Yuwono. Bahkan sempat beredar kabar Agus Yuwono membawa mobil operasional tim sebagai jaminan agar gajinya dilunasi manajemen Persik.

3 dari 4 halaman

Gelar Juara Ligina 1999

PSIS Semarang saat merayakan titel juara Liga Indonesia 1999. Pada partai final di Stadion Klabat, Manado, 9 April 1999, PSIS menang 1-0 atas Persebaya Surabaya. (Dok. Twitter PSIS LEGENDs)

Salah satu prestasi terbaik yang pernah diukir Edy Paryono sepanjang kariernya ialah mengantarkan PSIS Semarang naik ke podium juara pada ajang Divisi Utama Liga Indonesia musim 1998/1999.

Saat itu, PSIS Semarang sukses menyingkirkan Persebaya Surabaya di partai final dengan skor 1-0. Satu-satunya gol yang tercipta di Stadion Klabat, Manado, itu dicatatkan oleh Tugiyo pada menit ke-89.

Selain itu, EP juga beberapa kali mengasuh Mahesa Jenar. Periode pertama berlangsung pada 1995-2001, kemudian periode kedua pada 2007-2008, dan terakhir pada 2011-2013.

 

4 dari 4 halaman

Asisten Pelatih Timnas Indonesia

Selain menukangi beberapa klub lainnya seperti PSIM Yogyakarta, Persik Kediri, Persipur Purwodadi, hingga Semarang United, EP juga pernah mendapat tugas dari PSSI untuk menjadi asisten Timnas Indonesia.

Setidaknya, ada dua pelatih ternama yang pernah dibantu EP, yakni Peter Withe saat menghadapi ajang Piala Tiger 2006, hingga Ivan Kolev ketika skuad Garuda terjun di Piala Asia 2007.

Beberapa tahun terakhir, EP sempat menukangi beberapa klub semenjana di Jawa Tengah seperti Persab Brebes dan Persitema Temanggung. Kedua klub ini sama-sama beredar di Liga 3 Jawa Tengah.

Berita Terkait