Bola.com, Jakarta - Apa jadinya sepak bola tanpa aturan? Aturan tentu saja penting, karena sepak bola bukanlah pertandingan yang barbar.
Aturan-aturan tadi terus tercipta dan berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Seperti gol tandang misalnya, itu sudah dihapuskan untuk pertandingan Eropa.
Ada yang menganggap itu ide bagus, tak sedikit pula yang menyayangkan hilangnya salah satu tradisi besar sepak bola di Benua Biru.
Selama bertahun-tahun, banyak peraturan yang datang dan pergi, sementara peraturan lainnya tetap bertahan.
Planet Sport menggali beberapa perubahan peraturan terbaik dan terburuk dalam beberapa tahun terakhir.
Akankah FIFA berhenti mengutak-atik aturan sepak bola lagi?
---
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Aturan backpass
Pada 1992, aturan backpass dihapuskan. Seorang pesepak bola mungkin tidak menyangka akan sangat sulit memahami bahwa dirinya tidak dapat lagi memberikan umpan balik kepada kiper untuk mengambil bola. Namun, beberapa pemain tidak dapat menghentikan kebiasaan tersebut dengan konsekuensi yang lucu.
Pemain bisa membuang beberapa menit saat kiper memberikan bola ke empat bek, kemudian mereka berikan kembali kepadanya.
Sebaliknya, empat bek sekarang mengopernya tanpa tujuan antara mereka dan penjaga gawang di lapangan, yang diyakini adalah kemajuan besar.
Aturan ini membuat permainan sepak bola menjadi lebih baik.
Kartu Merah dan Kuning
Sulit membayangkan sepak bola tanpa wasit mengacungkan kartu. Namun, aturan baru soal kartu baru diperkenalkan pada Piala Dunia 1970 yang ditemukan oleh Ken Aston, seorang wasit asal Inggris.
Sebelumnya, ketika seorang pemain dikeluarkan dari lapangan, wasit hanya harus memberi isyarat ke pinggir lapangan sambil mengatakan 'pergilah, baiklah, Pak'. Fans tidak tahu apa yang sedang terjadi.
Kartu-kartu tersebut menjadikan segalanya lebih mudah.
Gol Perak (2002-2004)
Selama dua tahun, UEFA memperkenalkan gol perak yang pada dasarnya tim yang memenangkan pertandingan di babak tambahan waktu akan dinyatakan sebagai pemenang.
Aturan ini menentukan pertandingan Yunani kontra Rep Ceska di Euro 2004. Aturan ini dibuang bersama "golden goal" karena tidak menyenangkan siapa pun dan tidak ada yang bisa membenarkannya.
Aturan 6 Detik
Pada tahun 2000, aturan empat langkah yang menyatakan bahwa kiper hanya boleh mengambil empat langkah saat menahan bola ditendang keluar dan harus membuang bola tersebut setelah enam detik.
Adakah yang pernah melihat kiper dihukum karena terlalu lama bermain? Itu pasti aturan yang paling banyak dilanggar dan tidak dihukum.
Pergantian Pemain
Sebelum 1965, jika ada pemain cedera, maka tim akan menarik keluarnya dari lapangan dan bermain dengan jumlah skuad yang berkurang.
Ini menyebabkan beberapa pemain yang cedera parah berjalan tertatih-tatih. Alhasil, peraturan pergantian pemain diberlakukan pada musim 1965/1966.
Ini berlangsung hingga 1987 ketika pemain pengganti kedua diperkenalkan, asalkan pemain tersebut adalah penjaga gawang. Namun ketika Premier League dimulai, aturan pemain pengganti sudah berjalan.
Sebuah tim dapat menyiapkan tiga pemain pengganti, dua pemain outfield dan satu penjaga gawang, tetapi hanya dua yang bisa bermain.
Namun, aturan itu hanya berlangsung selama dua tahun dan pada 1994, Anda dapat memiliki tiga pemain dan memainkan semuanya, asalkan salah satunuya adalah kiper.
Pada musim 1996/1997, Anda dapat menempatkan lima orang di bangku cadangan dan memainkan tiga pemain lainnya. Pada 2008/2009, ada tujuh orang yang duduk di bangku cadangan, dan juga memainkan tiga orang.
Selama Covid-19, ada perubahan bisa menurunkan lima pemain pengganti. Tetapi, sekarang kembali ke tiga pemain pengganti lagi.
Maju 10 Meter
Ingat yang aturan ini? Jika wasit memberikan tendangan bebas dan si pemain melontarkan kata-kata makian kepada sang pengadil lapangan, tendangannya akan dipindahkan ke depan sejauh 10 meter. Jika ia masih memaki-maki, itu bisa maju 10 meter lagi.
Aturan ini diperkenalkan pada 2000 dan bertahan hingga 2005, ketika FIFA membatalkannya tanpa alasan yang jelas.
3 Poin Kemenangan Kandang
Aturan ini dicoba di Alliance Premier League pada 1983/1984, divisi kelima saat itu. Sebelumnya, aturan yang dterapkan adalah tiga poin untuk kemenangan tandang, dan satu poin untuk hasil imbang.
Namun, yang terjadi hanyalah klub-klub memenangkan lebih banyak pertandingan tandang dan kalah lebih banyak di pertandingan kandang. Aturan itu akhirnya diubah.
Sumber: Planet Sport
Baca Juga
Netizen Ngeri dengan Skuad Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024: Ada Trio Ronaldo - Rivaldo - Kaka
Pratama Arhan Merapat tapi Telat, Kepastian Pemain Abroad Gabung Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 Ditentukan pada 5 Desember 2024
Legenda Australia: Socceroos Bakal Kalahkan Timnas Indonesia dan Makin Cepat Lolos ke Piala Dunia 2026