Bola.com, Bantul - Persikabo 1973 akan menjamu Arema FC di Stadion Sultan Agung, Bantul pada laga pekan ke-27 BRI Liga 1 musim ini, Jumat (1/3/2024) sore WIB. Kedua tim diprediksi sama-sama ngotot meraih kemenangan.
Saat ini, Persikabo dan Arema berjuang untuk lepas dari zona degradasi. Tim Laskar Padjajaran berada di urutan ke-17 klasemen sementara BRI Liga 1 dengan 17 poin. Sementara itu, Tim Singo Edan satu tingkat di atasnya dengan 27 poin.
Selisih angka keduanya memang cukup jauh. Namun, jika melihat materi pemain kedua tim, sebenarnya bisa dibilang cukup berimbang.
Meski begitu, melihat dari mental dan kepercayaan diri, Arema FC lebih baik ketimbang Persikabo 1973. Anak asuh Widodo C. Putro itu berhasil meraih dua kemenangan beruntun.
Torehan itu, membuat Arema FC punya kans paling besar untuk meninggalkan kubangan zona merah. Adapun Persikabo, belum pernah menang dalam delapan laga beruntun.
Ini membuat posisi Persikabo 1973 semakin sulit. Namun di sisi lain, Dimas Drajad dkk. ingin mengakhiri fase buruk ini saat berjumpa Arema FC. Berikut ini ulasan adu kekuatan antarlini kedua tim.
---
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kiper
Pada musim ini, Persikabo cukup sering melakukan rotasi kiper. Namun dalam beberapa laga terakhir, Husna Al Malik dipercaya menjadi pilihan utama mengawal gawang Persikabo 1973.
Meskipun kiper berusia 20 tahun itu secara statistik tidak terlalu bagus. Dia belum membuat clean sheet dalam 13 penampilan, serta kebobolan 27 gol.
Padahal Persikabo punya kiper yang lebih senior, seperti Syahrul Fadillah dan Dicky Indrayana. Namun, kedua kiper tersebut belum memuaskan pelatih.
Jadi sampai saat ini, sektor penjaga gawang menjadi titik lemah Persikabo. Buktinya, mereka menjadi tim paling banyak kebobolan dengan 52 gol.
Di kubu Arema FC masih mengandalkan kiper asal Filipina, Julian Schwarzer. Putra eks kiper Timnas Australia, Mark Schwarzer itu saat ini juga kesulitan membuat clean sheet.
Sudah 15 pertandingan beruntun, gawang Julian selalu kecolongan. Bahkan dalam dua laga terakhir, empat gol tercipta ke gawang Tim Singo Edan.
Catatan itu menjadi pelecut sang kiper untuk memperbaiki penampilannya. Padahal di pertengahan musim, Julian sempat tampil luar biasa dengan banyak penyelamatan gemilang dilakukan.
Saat ini, dia masih menjadi kiper ketiga dengan jumlah save terbanyak, yakni 93 kali. Namun, dia belum bisa menggeser posisi dua kiper diatasnya, Sonny Stevens dan Adilson Maringa, sebagai dua kiper dengan torehan penyelamatan tertinggi.
Belakang
Kedua tim ini memiliki pertahanan yang buruk. Beberapa kali lawan mencetak gol dengan mudah. Baik karena kesalahan pemain belakang maupun kehilangan konsentrasi.
Persikabo 1973 punya dua pemain asing di lini belakang, Caca Basilio dan Eduardo Kau. Namun, kedua pemain asal Brasil tersebut belum bisa menambal celah di pertahanan Tim Laskar Padjajaran
Di kubu Arema FC, saat menang 3-2 atas Persija Jakarta pada laga sebelumnya, tampak kelemahan sektor pertahanan. Pemain Arema kurang bisa mengantisipasi bola atas.
Duet Julian Guevara dan Bagas Adi sering kecolongan mengawal striker lawan ketika ada situasi crossing. Dua bek sayap, Achmad Maulana dan Achmad Alfarizi bakal diinstruksikan agar lawan tidak mudah melepaskan crossing ke jantung pertahanan.
Tengah
Komposisi lini tengah Persikabo condong lebih banyak membantu serangan. Sebab, mereka punya Keven Aleman, Pedrinho, Roni Sugeng dan lainnya. Wajar jika tim ini lebih kuat saat menyerang.
Namun, Persikabo 1973 kelabakan ketika mendapat serangan balik. Mereka minim stok gelandang petarung yang berfungsi memutus serangan lawan.
Berbeda dengan Arema yang mempunyai komposisi seimbang di tengah. Seperti Jayus Hariono, Charles Raphael Almeida, Arkhan Fikri, M. Rafli, dan Ariel Lucero. Pelatih Widodo tak kesulitan untuk memilih siapa yang akan tampil sejak menit awal.
Belakangan, lini tengah Arema lebih efektif. Umpan-umpan para gelandang Tim Singo Edan ke lini depan lebih terukur. Padahal sebelumnya, Arema sulit mencetak gol karena akurasi umpan terakhir di sektor tengah masih kurang bagus.
Depan
Arema lebih unggul jika membahas lini depan. Duet Dedik Setiawan dan Charles Lokolingoy jadi aktor kebangkitan Tim Singo Edan. Dedik mencetak dua gol dan dua assist dalam dua pertandingan.
Adapun membuat tiga gol dan satu assist. Duet keduanya bakal sangat merepotkan pertahanan Persikabo. Tak hanya itu, striker pengganti Arema FC adalah pemain asal Boliva, Gilbert Alvarez.
Kekuatan lini serang Arema menjadi ujian berat untuk pertahanan Persikabo. Apalagi, mereka merupakan tim paling banyak kebobolan.
Sementara itu, lini depan Persikabo pada laga ini justru kehilangan Pedro Agusto. Padahal striker asal Brasil itu cukup memberi ancaman bagi lawan.
Namun, hal itu tak membuat pelatih Aji Santoso pusing. Dia masih punya dua striker lokal yang musim ini cukup menjanjikan, Yandi Sofyan dan Dimas Drajad. Dua striker lokal itu total sudah menyumbang delapan gol pada musim ini.