6 Pelatih Berkarier Singkat di Timnas Indonesia: Ada yang Belum Sempat Bekerja

oleh Radifa Arsa diperbarui 02 Mar 2024, 08:30 WIB
Bima Sakti, Simon McMenemy, Wim Rijsbergen, Nilmaizar, Jacksen F. Tiago. (Bola.com/Dody Iryawan)

Bola.com, Jakarta - Kiprah Shin Tae-yong bersama Timnas Indonesia yang berlangsung cukup lama memang terhitung istimewa. Dalam beberapa tahun terakhir, ada banyak juru taktik yang kariernya berumur pendek saat menjadi arsitek skuad Garuda.

Sejak ditunjuk menakhodai Timnas Indonesia pada Desember 2019, Shin Tae-yong bahkan mendapatkan perpanjangan kontrak dari PSSI setelah masa tugasnya yang berdurasi empat tahun berakhir.

Advertisement

Federasi menilai bahwa juru taktik asal Korea Selatan itu sukses membawa perkembangan pesat bagi Timnas Indonesia, sekali pun tak ada trofi membanggakan yang berhasil dipersembahkan.

Padahal, sebelumnya PSSI sudah cukup sering mendepak pelatih yang gagal membawa prestasi untuk Timnas Indonesia. Bahkan, masa tugas pelatih tersebut umurnya terhitung pendek. Berikut Bola.com menyajikan ulasannya:

 
2 dari 7 halaman

Nilmaizar

Nilmaizar. (Bola.com/Aditya Wany)

Nasib yang dialami Nilmaizar saat mengemban amanah menjadi nakhoda Timnas Indonesia memang memprihatinkan. Sebab, ketika itu dia tunjuk pada 13 April 2012 untuk mempersiapkan tim menghadapi Piala AFF 2012.

Pada saat itu, dualisme kepengurusan PSSI sedang tajam-tajamnya. Nilmaizar tak diperbolehkan memanggil pemain-pemain langganan Timnas Indonesia yang berkompetisi di Indonesia Super League (ISL).

Hasilnya pun berdampak pada prestasi skuad Garuda. Mereka gagal lolos ke semifinal karena hanya bisa meraih satu kali kemenangan di fase grup.

Setelah prestasinya tak kunjung membaik di Kualifikasi Piala Asia 2015, Nil diberhentikan PSSI pada 27 Februari 2013.

3 dari 7 halaman

Jacksen F Tiago

Jacksen F. Tiago saat dijumpai Bola.com di area booth sponsor Piala Dunia U-17 2023 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Senin (13/11/2023). (Bola.com/Ana Dewi)

Prestasi mentereng yang sukses diraih Jacksen F Tiago selama menangani Persipura Jayapura tak lantas membuatnya mengukir prestasi yang membanggakan saat ditunjuk PSSI menakhodai Timnas Indonesia.

Bisa dibilang, karier Jacksen bersama skuad Garuda berumur pendek. Ketika itu, dia mulai menjadi arsitek Timnas Indonesia pada 18 April 2013. Tugasnya ialah meloloskan timnya dari Kualifikasi Piala Asia 2015.

Di tangan pelatih asal Brasil itu, Timnas Indonesia meraih dua kekalahan dan satu imbang dan gagal lolos ke Piala Asia 2015. Jacksen akhirnya memutuskan meletakkan jabatan tersebut pada 19 November 2013.

4 dari 7 halaman

Wim Rijsbergen

Wim Rijsbergen saat melatih Timnas Indonesia. (Bola.com/FIFA)

Pelatih berikutnya yang memiliki masa kerja singkat bersama Timnas Indonesia ialah Wim Rijsbergen. Pekerjaan ini mulai dilakoni pelatih asal Belanda itu pada 13 Juni 2011. Misinya ialah membawa skuad Garuda lolos ke Piala Dunia 2014.

Setelah sempat mengukir catatan positif pada dua laga melawan Turkmenistan, masing-masing 4-3 dan 1-1, prestasi Indonesia justru amblas saat menghadapi Putaran Kedua Kualifikasi Piala Dunia 2014 Zona Asia.

Timnas Indonesia menelan lima kekalahan beruntun, yaitu 0-3 melawan Iran, 0-2 saat bertemu Bahrain, 2-3 kala bersua Qatar, kembali kalah dari Qatar dengan skor 0-4, dan kalah lagi dari Iran dengan skor 1-4. Bekas pelatih PSM Makassar itu akhirnya dipecat PSSI pada 11 Januari 2012.

5 dari 7 halaman

Bima Sakti

Pelatih Timnas Indonesia, Bima Sakti, memberikan instruksi saat melawan Thailand pada laga Piala AFF 2018 di Stadion Rajamangala, Bangkok, Sabtu (17/11). Thailand menang 4-2 dari Indonesia. (Bola.com/M. Iqbal Ichsan)

Keputusan PSSI menunjuk Bima Sakti untuk menjadi pelatih interim Timnas Indonesia pada 21 Oktober 2018 sempat membuat geger. Ketika itu, skuad Garuda memang baru saja ditinggal Luis Milla. Kebijakan ini dinilai terlalu dini.

Bima Sakti pun mendapat tugas untuk mempersiapkan timnya menghadapi Piala AFF 2018. Hasilnya, skuad Merah Putih meraih hasil minor di fase grup. Mereka dua kali kalah melawan Thailand (2-4) dan Singapura (0-1).

Dua laga lainnya berakhir dengan kemenangan atas Timor Leste (3-1) dan hasil imbang menghadapi Filipina (0-0). Indonesia pun gagal lolos ke babak semifinal, sekaligus mengakhiri tugas Bima sebagai pelatih sementara.

6 dari 7 halaman

Pieter Huistra

Pelatih Timnas Indonesia senior Pieter Huistra saat mendatangi kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Selasa (3/11/2015). (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Pieter Huistra tampaknya menjadi sosok pelatih Timnas Indonesia yang umurnya paling pendek. Pada awalnya, juru taktik berpaspor Belanda ini direkrut PSSI untuk menduduki jabatan Direktur Teknik.

Namun, pada 7 Mei 2015, dia ditunjuk menjadi pelatih interim skuad Garuda. Ada beberapa kejuaraan yang sudah menanti Pieter Huistra saat itu, termasuk Kualifikasi Piala Dunia 2018 dan Kualifikasi Piala Asia 2019.

Sayangnya, pelatih yang kini mengasuh Borneo FC itu tak bisa berbuat banyak. Sebab, sepak bola Indonesia ketika itu mengalami guncangan yang dahsyat karena sanksi yang dijatuhkan FIFA untuk PSSI. Huistra belum sempat bekerja di lapangan pertandingan bersama Tim Garuda.

7 dari 7 halaman

Simon McMenemy

Pelatih Timnas Indonesia, Simon McMenemy, tampak lesu usai ditaklukkan Malaysia pada laga kualifikasi Piala Dunia 2022 di SUGBK, Jakarta, Kamis (5/9). Indonesia takluk 2-3 dari Malaysia. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Pergerakan PSSI mencari pelatih baru setelah ditinggalkan Luis Milla dan gagal diteruskan oleh Bima Sakti, akhirnya jatuh kepada Simon McMenemy.

Pelatih asal Skotlandia ini memang punya CV yang mentereng karena pernah membawa Bhayangkara FC menjuarai Liga 1 2017.

Simon akhirnya resmi ditunjuk pada 20 Desember 2018. Saat itu, tugasnya ialah mempersiapkan skuad Merah-Putih menghadapi fase Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia.

Selama masa persiapan, hasilnya memang cukup oke. Timnas Indonesia meraih dua kemenangan dan satu kekalahan. Sayangnya, saat memasuki medan tempur yang sesungguhnya, Indonesia justru menelan empat kekalahan beruntun.

Timnas Indonesia kalah 2-3 saat melawan Malaysia, dibungkam 0-3 oleh Thailand (0-3), hancur 0-5 di tangan Uni Emirat Arab, dan kalah 1-3 dari Vietnam. Hasil itu membuat Simon resmi didepak pada 6 November 2019.

Berita Terkait