Bola.com, Bandung - Kabar duka menghinggapi keluarga besar Persib Bandung. Selasa (5/3/2024) pagi, mantan Ketua Umum Persib Bandung periode 1976-1983, Letjen TNI (Purn) Solihin Gautama Purwanegara telah menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Advent, Kota Bandung.
Bagi Persib, sosok Solihin GP yang akrab disapa Mang Ihin bukan hanya sekedar mantan Gubernur Jawa Barat (1970-1975) dan tokoh masyarakat Sunda.
Pria kelahiran Tasikmalaya, 21 Juli 1926 ini merupakan sosok yang sangat berjasa membesarkan nama Persib Bandung di era amatir.
Salah satu jasa besarnya yang paling dikenang adalah program pembinaan berkesinambungan, khususnya para pemain muda.
Program ini mengembalikan Persib ke kompetisi kasta tertinggi sepak bola nasional dan melahirkan generasi emas Maung Bandung pada dekade 1980-an.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Langkah Revolusioner Mang Ihin
Langkah revolusioner yang dilakukan Mang Ihin pada periode kedua kepengurusannya adalah mendatangkan pelatih asing asal Polandia, Marek Janota untuk membina para pemain belia secara berkesinambungan pada tahun 1980.
Para pemain muda hasil "blusukan" Marek Janota tersebut dikumpulkan untuk ditempa secara fisik, teknik, dan mental dalam rentang waktu cukup cukup lama.
Kendati tidak sedikit yang menentang, terutama dari generasi pemain senior, pilar-pilar muda yang dipercaya Persib turun di berbagai turnamen dan kompetisi.
Mereka antara lain Robby Darwis, Adjat Surdajat, Suryamin, Iwan Sunarya, Sukowiyono, Dede Iskandar, Ade Mulyono, Djafar Sidik, Ajid Hermawan dan masih banyak lagi nama-nama pemain usia belasam yang diandalkan.
Hasilnya, meski belum sampai juara, Persib Junior (U-19) berhasil menempati peringkat ketiga Piala Soeratin 1980 dan runner-up 1982.
Para pemain muda inilah yang kemudian mengembalikan Persib promosi ke Divisi Utama setelah menjadi semifinalis di Kompetisi Divisi I Perserikatan 1983.
Sangat Kehilangan
Tidak sampai di situ, sebagian pemain hasil pembinaan berkesinambungan ala Mang Ihin inilah yang mewarnai prestasi emas Persib dalam satu dekade kemudian, di antaranya dengan menjadi runner-up Kompetisi Perserikatan 1983 dan 1985, juara 1986, 1989/1990, 1993/1994, serta Liga Indonesia 1994/1995.
"Di era profesional, kami tidak akan pernah melupakan peran besar Mang Ihin dalam membangun nama besar dan prestasi Persib dimasa lalu,” ujar Director of Operational PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Muhammad Iskandar Kunaefi
“Hatur nuhun Mang Ihin atas segala dedikasinya untuk Persib," lanjut Muhammad Iskandar Kunaefi.
Sementara itu, salah satu legenda Persib era era 80an dan 90an, Djajang Nurdjaman mengaku sangat kehilangan dengan sosok yang dijamannya sangat perhatian terhadap perkembangan Persib Bandung.
“Banyak sekali kenangan sama almarhum karena beliau betul-betul orang yang sangat peduli kepada Persib pada saat zaman perserikatan,” ujar Djajang Nurdjaman saat ditemui di Makodam III/Siliwangi.
Luar Biasa Jasanya
Diakui Djanur sapaan akrab Djajang Nurdjaman, sosok Alm. Solihin GP memang tidak membawa Persib juara, tapi ketika di estafetkan ke Alm. Ateng Wahyudi tahun 1986, Persib meraih juara.
“Semua pemain diupayakan beliau untuk menjadi pegawai, ada yang di BNI, PLN, PNS, dan yang lainnya,” tutur Djanur.
“Jasa beliau untuk pemain Persib kala itu luar biasa, beliau lah yang mengangkat kami menjadi pegawai yang tangguh,” tambah Djanur sambil mengakhiri.
Almarhum Solihin GP rencananya akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Cikutra Bandung pukul 13.30 WIB setelah dibawa dari kediamannya Jalan Cisitu Indah, Dago, Bandung ke Mako II Kodam III Siliwangi di Jalan Sumbawa, Bandung.
Baca Juga
Bojan Hodak Ungkap Kemungkinan Persib Ladeni Borneo FC di Stadion GBLA, Sudah Cek dan Jajal Lapangan
Mepet dengan AFC Champion League 2, Persib Ajukan Permohonan Perubahan Jadwal Kontra Bali United
3 Pemain Persib Dipanggil TC Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024, Bojan Hodak Kehilangan tetapi Tetap Mendukung