Bola.com, Jakarta - Tiga kemenangan beruntun membuat Arema FC makin percaya diri di BRI Liga 1 2023/2024. Saat ini, tim besutan Widodo Cahyono Putro itu berada di urutan 15.
Peluang menjauh dari zona degradasi makin terbuka di pekan ke-27 BRI Liga 1. Karena mereka menjamu tim yang saat ini menghuni papan bawah klasemen, Bhayangkara FC di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Rabu (06/03/2024).
Tapi, Bhayangkara diprediksi akan memberikan perlawanan sengit. Sebab, mereka juga butuh kemenangan dalam tujuh laga sisa.
Meskipun poin mereka tertinggal 12 poin dari Arema, mereka belum mengibarkan bendera putih. Jadi, duel yang seru akan terjadi.
Terutama di lini tengah. Karena Bhayangkara dimotori gelandang papan atas asal Belgia, Radja Nainggolan. Dia akan bertemu dengan para pemain agresif Arema. Seperti Jayus Hariono, Ariel Lucero dan lainnya. Berikut duel antar lini kedua tim.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kiper
Julian Schwarzer sedang dalam kepercayaan diri yang bagus. Kiper Arema FC tersebut baru membuat clean sheet di pertandingan sebelumnya melawan Persikabo 1973.
Total dia baru membuat 4 kali cleansheet musim ini. Tidak terlalu banyak memang. Tapi jika dalam kepercayaan diri yang bagus, lawan bisa dibuat frustasi.
Seperti pertemuan pertama lalu, dia membuat pemain Bhayangkara mandul. Sehingga Arema menang dua gol tanpa balas.
Selain kepercayaan diri, dia juga punya modal refleks yang bagus. Saat ini, Julian masih jadi kiper ketiga dengan jumlah save terbanyak di Liga 1.
Sedangkan Bhayangkara masih mengandalkan Awan Setho. Mantan kiper Timnas Indonesia U-23 ini performanya bisa dibilang kurang stabil.
Gawangnya kemasukan 32 gol dalam 16 pertandingan. Musim ini dia sempat jadi cadangan. Tepatnya saat pertengahan musim.
Awan baru kembali jadi starter dua laga sebelum melawan Arema. Performanya bisa dibilang belum kembali.
Karena gawangnya kebobolan 6 gol dalam dua pertandingan tersebut. Kiper 26 tahun ini bakal dapat ujian berat. Lantaran lini depan Arema sedang on fire.
Belakang
Bhayangkara bisa turun dengan kekuatan terbaik di lini belakang. Kuartet I Putu Gede, Anderson Salles, Arif Satria dan Fatchu Rohman dalam kondisi bagus. Selain itu, bek asing Marcelo Hererra juga bisa tampil. Kualitas para pemain itu tak perlu diragukan.
Hanya saja, terkadang mereka tampil tidak solid. Seperti saat kalah dari pemuncak klasemen 4 gol tanpa balas.
Celah di pertahanan Bhayangkara terbuka ketika berhadapan dengan striker gesit. Lantaran duet stoper mereka tidak terlalu cepat.
Sedangkan Arema, komposisi lini belakang tidak akan komplit di laga ini. Dua pemain yang selama ini jadi starter harus absen karena akumulasi kartu.
Seperti Julian Guevara dan Achmad Maulana. Ini membuat sang pelatih harus mencari pengganti yang sudah punya chemistry bagus dengan pemain lain.
Untungnya, ada beberapa nama berpengalaman. Seperti Rifad Marasabessy, Syaeful Anwar dan Charles Raphael.
Hanya saja, beberapa laga terakhir mereka lebih akrab dengan bangku cadangan. Sehingga butuh adaptasi lagi untuk merasakan atmosfer pertandingan sejak menit awal.
Tengah
Lini ini akan jadi duel sengit. Karena Bhayangkara punya Radja Nainggolan. Pemain asal Belgia yang pernah bersinar di Italia bersama AS Roma dan Inter Milan. Dia akan ditemani gelandang Singapura, Zulfahmi Arifin, M. Hargianto dan lainnya.
Nama besar Nainggolan tentu jadi sorotan utama. Bisakah dia kembali jadi motor serangan timnya. Karena dari segi stamina, tentu dia tidak sekuat lima tahun silam. Sementara lini tengah Arema dikenal cukup agresif.
Namun di sisi lain, ini jadi ujian tersendiri bagi pemain Arema. Apakah mereka tidak canggung berhadapan dengan Nainggolan.
Pemain seperti Jayus Hariono, Arkhan Fikri, Ariel Lucero dan lainnya sebenarnya punya karakter ngotot. Ini akan jadi duel sekaligus pengalaman pertama menghadapi Nainggolan.
Depan
Keganasan lini depan Arema FC masih berlanjut. Terutama striker Charles Lokolingoy. Pemain berpaspor Australia ini jadi andalan lini depan Singo Edan.
Saat meraih tiga kemenangan beruntun, Lokolingoy menyumbangkan 4 gol dan 1 assist. Tandemnya, Dedik Setiawan juga tampil apik dengan 2 gol dan 2 assist. Sedangkan penggantinya, masih ada nama Gilbert Alvarez.
Mereka jadi ancama utama pertahanan Bhayangkara yang sedang rapuh. Tidak menutup kemungkinan para pemain depan Arema kembali mengamuk di laga ini.
Karena para striker itu tampil dengan kerja sama yang apik. Mereka mau mengesampingkan ego ketika berada di pertahanan lawan.
Sementara Bhayangkara, sebenarnya materi pemainnya juga oke. Junior Brandao, Matias Mier, Witan Sulaeman dan Dendy Sulistyawan ada didalamnya.
Bedanya, mereka masih mengandalkan permainan individu. Meskipun kualitas para pemain itu tidak diragukan, kolaborasi dilapangan kurang terlihat.