Bola.com, Jakarta - Nama Robertino Pugliara kembali menjadi perbincangan di sepak bola Indonesia. Padahal, pria asal Argentina itu sudah lama pensiun sebagai pemain dan tidak berkarier di Indonesia.
Namun, justru penyebab Robertino Pugliara pensiun itulah yang membuat namanya diperbincangkan lagi. Pria kelahiran 21 Februari 1984 itu memutuskan pensiun di usia 35 tahun pada 2019 lalu akibat tekel brutal Wahyudi Hamisi.
Nah, Hamisi kembali melakukan aksi brutalnya dengan menendang kepala winger asing Persebaya, Bruno Moreira, Minggu (3/3/2024). Tindakan itu membuat Hamisi dikecam publik pencinta sepak bola nasional.
Robertino kembali mengenang masa dia diperlakukan kasar oleh Hamisi. Dia tidak akan melupakan cedera parah akibat Hamisi yang telah membuat kariernya sebagai pesepak bola hancur.
"Dia (Wahyudi Hamisi) waktu itu masih muda. Dia hanya minta maaf lewat telepon, tidak pernah menjenguk atau menemui saya," kata Robertino Pugliara kepada Bola.com, Selasa (5/3/2024).
---
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Terjadi pada Laga Persebaya Vs Borneo FC
Insiden yang dialami Robertino itu terjadi saat Persebaya Surabaya menjamu Borneo FC pada pekan ke-25 Liga 1 2018 di Stadion GBT, 13 Oktober 2018. Wahyudi Hamisi saat itu berseragam Tim Pesut Etam.
Robertino mendapat tekel keras dari Wahyudi Hamisi setelah berusaha untuk masuk ke pertahanan Borneo. Hamisi melakukan tekel dua kaki yang mengapit kaki Robertino Pugliara.
Setelah insiden itu, Robertino sempat terkapar kesakitan sebelum ditandu dan diganti dengan Rendi Irwan pada menit ke-15. Dia juga langsung dibawa ke rumah sakit mengingat cederanya cukup parah.
Hal itu pun mengakibatkan eks gelandang Persib Bandung itu mengalami patah tulang betis kiri dan robek otot ligamen. Namun, Wahyudi Hamisi pun hanya mendapat kartu kuning untuk tindakan yang sangat sembrono itu.
Cedera Terparah
Robertino pada akhirnya menjalani operasi pemasangan pen sekaligus penjahitan ligamen di Rumah Sakit Orthopedi dan Traumatologi, Surabaya, Selasa (16/10/2018).
Bola.com juga sempat menjenguk Robertino sehari setelah menjalani operasi. Dia membagikan cerita pilunya mengingat itu adalah cedera terparah yang pernah dialaminya selama berkarier sebagai pemain.
"Saya awalnya sudah melewati dia, dan berusaha masuk lewat sisi sayap. Tetapi, tiba-tiba dia muncul lagi dan berusaha untuk menghentikan saya untuk kedua kalinya. Saya juga sempat kaget dia berlari cepat," ungkap Robertino.
"Saya lihat dia datang dan mau tahan dia dengan badan saya. Tetapi ternyata dia langsung mengambil kaki saya. Pergerakan saya mungkin juga terlalu keras, dan dia tabrak, menghantam, dan tekel kaki saya."
"Waktu ditandu keluar, sakitnya kaki kiri saya sangat luar biasa, terasa sampai lutut. Saya sudah merasa ini akan jadi parah. Saya sempat hampir menangis, tetapi berusaha menguasai diri dan ingin segera dapat penanganan."
Minta Maaf Lewat Telepon
Dalam situasi yang kalut, Wahyudi Hamisi tidak memiliki inisiatif untuk menjenguk Robertino Pugliara. Permintaan maaf hanya datang melalui panggilan telepon.
"Dia baru telpon saya sehari setelah pertandingan dan meminta maaf. Itu pun mungkin karena Bonek (suporter Persebaya) yang menyerang akun media sosialnya," ujar Robertino.
Bukan Wahyudi Hamisi yang datang langsung menjenguk Robertino. Melainkan, pelatih Borneo saat itu, Dejan Antonic, yang memberikan dukungan moral langsung.
Maklum saja, Robertino sudah mengenal baik Dejan. Keduanya sempat bekerja sama di Persib Bandung pada 2016 lalu. Robertino saat itu jadi pemain andalan, sedangkan Dejan adalah pelatihnya.
"Semua pemain Persebaya sudah datang menjenguk saya, termasuk pelatih, dan manajemen, datang kasih dukungan. Itu membuat saya jadi lebih semangat untuk sembuh," ucap Robertino.
"Bahkan, coach Dejan Antonic juga datang sehari setelah kejadiannya. Selama ini, kami kenal dekat karena pernah sama-sama berada di Persib Bandung," imbuhnya.
Tak Ada Sanksi Tegas
Sikap Wahyudi Hamisi yang tidak meminta maaf secara langsung membuat Robertino kecewa. Apalagi, Robertino tidak mendapat klub baru meski sudah sembuh pada medio April 2019.
Memasuki Liga 1 2019, belum ada tawaran klub yang datang dan Robertino Pugliara pun memutuskan pensiun sebagai pemain. Kini, Robertino tinggal di Buenos Aires, Argentina, bersama keluarganya.
Tak ada sanksi tegas untuk Wahyudi Hamisi sampai akhirnya dia melakukan tindakan brutal lagi terhadap pemain asing Persebaya, Bruno Moreira. Meski tidak berdampak cedera terhadap Bruno, apa yang dilakukan Wahyudi tetap mengancam pemain lain.