Bola.com, Jakarta - Gelandang Bhayangkara FC, Radja Nainggolan, mengaku pernah ditampar oleh pemain pesakitan PSS Sleman, Wahyudi Hamisi. Bagaimana ceritanya?
Wahyudi Hamisi sedang bermasalah. Sebab, pesepak bola berusia 26 tahun tersebut menendang kepala penyerang Persebaya Surabaya, Bruno Moreira.
Aksi brutal Wahyudi Hamisi itu terjadi ketika PSS Sleman kalah 1-2 dari Persebaya Surabaya dalam pekan ke-27 BRI Liga 1 2023/2024 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, pada 3 Maret 2024.
Akibat perilakunya itu, Wahyudi Hamisi dihujat netizen. Mantan pemain Borneo FC Samarinda itu dianggap sengaja menyepak bagian krusial dari Bruno Moreira.
-
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kejadian Berulang
Masalahnya, bukan kali ini saja Wahyudi Hamisi bermain kasar, Gelandang Persebaya era 2018, Robertino Pugliara, pernah menjadi korbannya. Kakinya patah lantaran ditekel oleh pemain kelahiran Kotamobagu, Sulawesi Utara, itu.
Wahyudi Hamisi telah meminta maaf buntut kelakuannya itu. Radja Nainggolan meresponsnya dengan mengisahkan pengalamannya bersama pesepak bola bernomor punggung 33 itu.
Radja Nainggolan sempat berhadapan dengan Wahyudi Hamisi sewaktu Bhayangkara FC dibantai PSS 1-4 dalam pekan ke-25 BRI Liga 1 di Stadion PTIK, Jakarta Selatan, pada 22 Februari 2024.
Pengakuan Radja Nainggolan
"Orang ini bahkan menampar saya tanpa alasan. Pertama, ia berpura-pura dan kemudian meminta maaf seolah tidak terjadi apa-apa?" ujar Radja Nainggolan lewat akun Instagramnya, @radja_nainggolan_l4.
"Yang lucunya, pemain lain bahkan bilang hati-hati dengan orang itu. Siapa tahu sudah berapa kali ia meminta maaf atas beberapa kejadian seperti ini," ucap pemain asal Belgia tersebut.
Wahyudi Hamisi terancam sanksi berat dari Komite Disiplin (Komdis) PSSI. Sanksi untuk pengoleksi 24 penampilan di BRI Liga 1 musim ini tersebut tinggal menunggu waktu.