5 Rekomendasi Buku Sport yang Menarik Dibaca, Bermanfaat, dan Mengihibur

oleh Choki Sihotang diperbarui 07 Mar 2024, 20:15 WIB
Kolase - Manchester United, Liverpool, Arsenal, Manchester City, Chelsea, suasana juara Premier League, Piala FA, atau Carabao Cup (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta Siapa banyak membaca buku banyak ilmu dan siapa yang banyak ilmu dia berwawasan luas. Dengan kata lain, buku adalah jendela kesuksesan.

Ragam buku tersedia, tak terkecuali buku-buku yang membahas olahraga. Dari mulai sepak bola, baseball, bersepeda, Formula 1, dan lain-lainnya kini mudah didapatkan.

Advertisement

Isinya pun bermacam-macam. Ada biografi, otobiografi, kiat-kiat, serta kisah nyata lainnya yang semuanya memberikan inspirasi bagi para pembaca.

Menjelang Hari Buku Sedunia yang tatuh pada 23 April, tak salah jika kita mengupas singkat namun padat sejumlah buku olahraga yang tentunya sangat bermanfaat sekaligus menghibur.

2 dari 6 halaman

Fever Pitch

Ilustrasi - Logo Arsenal (Bola.com/Erisa Febri)

Yang pertama dalam daftar kami adalah kisah otobiografi Nick Hornby tentang hubungannya dengan Arsenal. Setiap bab berisi tentang pertandingan sepak bola yang Hornby ingat pernah menontonnya, sebagian besar di bekas markas The Gunners, Highbury.

Hornby menghidupkan pengabdian yang dirasakan banyak penggemar terhadap permainan ini dan bagaimana hal itu berdampak pada kehidupannya dari masa kanak-kanak hingga dewasa, dengan Arsenal sering kali menjadi bagian yang paling tidak rumit di dalamnya.

Sebelum menjadi film yang dibintangi Brad Pitt dan dinominasikan untuk enam Oscar, Moneyball adalah buku tahun 2003 yang menceritakan kisah musim Oakland Athletics tahun sebelumnya di Major League Baseball.

Ditulis oleh Michael Lewis, buku ini mengikuti manajer umum Billy Beane saat ia menerapkan sistem yang membuat tim A mencapai babak playoff dengan anggaran hanya $44 juta untuk gaji pemain, dibandingkan dengan tim seperti New York Yankees, yang gajinya melebihi $125 juta musim itu.

3 dari 6 halaman

All Played Out: The Full Story of Italia '90

Buku Pete Davies adalah kisah definitif Italia '90. Davies bergabung dengan skuad Inggris selama sembilan bulan sebelum dan selama turnamen.

Dia juga bertemu dengan para hooligan, jurnalis, dan orang-orang Italia di sepanjang jalan. Ini adalah penceritaan kembali secara gamblang tentang turnamen yang telah membuat sepak bola menjadi perhatian publik, mulai dari babak kualifikasi hingga final.

Ini adalah buku klasik yang dibutuhkan setiap penggemar sepak bola.

 

4 dari 6 halaman

Seven Deadly Sins: My Pursuit of Lance Armstrong

Dari salah satu turnamen terhebat hingga skandal olahraga terbesar. David Walsh bercerita tentang bagaimana dia mengungkap penggunaan narkoba yang dilakukan Lance Armstrong, yang akhirnya membuatnya kehilangan tujuh gelar Tour de France-nya.

Walsh melawan kekuatan seorang pria yang kemudian dianggap sebagai salah satu atlet terhebat sepanjang masa. Butuh waktu lebih dari satu dekade bagi Walsh untuk membuktikan kebenarannya, dan buku ini merupakan kisah mencekam tentang olahraga terburuk.

5 dari 6 halaman

The Mixer

Sir Alex Ferguson. Pelatih asal Skotlandia berusia 80 tahun yang meraih kejayaan saat membesut Manchester United ini total tampil 4 kali di laga final Liga Champions, semuanya bersama MU yang ditanganinya selama hampir 27 tahun mulai November 1986 hingga Mei 2013. Ia berhasil membawa Setan Merah merebut gelar juara pada dua final pertamanya musim 1998/1999 dan 2007/2008. Dua final terakhirnya pada 2008/2009 dan 2010/2011 berujung dengan kekalahan. (AFP/Adrian Dennis)

Bacaan penting bagi penggemar zaman modern, The Mixer membahas perkembangan taktik Premier League dalam 25 tahun pertama kompetisi ini. Ini adalah salah satu buku pertama yang mempelajari kisah taktis papan atas.

Keterusterangan Ferguson, serangan tanpa henti dari tim Newcastle Keegan, Chelsea yang reaktif dan cerdik dari Mourinho, dan keajaiban Ranieri di Leicester semuanya berada di bawah mikroskop oleh Michael Cox.

 

6 dari 6 halaman

Broadly Speaking

Selama lebih dari 17 tahun, Stuart Broad adalah salah satu pemain kriket top. Dia pensiun setelah Ashes Test terakhir tahun 2023, di mana dia mengambil gawang terakhir yang kritis dan mencetak angka enam dengan tembakan terakhirnya.

Kini, Broad telah menulis otobiografinya, berbagi momen-momen dalam kariernya, yang membuatnya sukses dan hampir menghancurkannya. Ini adalah kisah yang jujur dan menyegarkan tentang salah satu pemain kriket terbaik Inggris.

Sumber: Mirror

Tag Terkait