Bola.com, Jakarta - Arema FC sedang dalam tren positif di BRI Liga 1 2023/2024. Empat pertandingan beruntun, tim berjulukan Singo Edan itu tidak pernah kalah.
Untuk sementara, mereka mentas dari zona degradasi dengan 31 poin. Namun, justru hal ini tidak membuat salah satu pemainnya merasa nyaman.
Pemain itu adalah penyerang asal Bolivia, Gilbert Alvarez. Striker berusia 32 tahun itu memilih mundur dari tim Arema FC. Padahal kontraknya belum berakhir.
Alvarez baru didatangkan pada pengujung November 2023, artinya baru 4 bulan dia memperkuat Singo Edan.
Manajemen Arema FC mengonfirmasi jika Alvarez memilih mundur untuk kembali ke negaranya, Bolivia. Dia ingin lebih dekat dengan keluarganya dan melanjutkan kariernya.
"Kami sudah melakukan pembicaraan dengan Alvarez terkait hal ini. Kami hormati keputusannya. Alasannya ingin dekat dengan keluarga. Ada faktor yang menurut dia harus berada di Bolivia," kata General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi.
Gagal Bersinar
Melihat kiprah Gilbert Alvarez di Arema FC, bisa dibilang dia gagal bersinar. Mantan striker Timna Bolivia ini baru mengemas dua gol dalam 7 pertandingan. Namun, sejak Aream FC ditangani pelatih Widodo C Putro, dia tidak pernah menjadi starter.
Sepertinya cara bemain Alvarez tidak sesuai dengan skema yang diterapkan Widodo. Posisi striker utama diberikan kepada pemain asal Australia, Charles Lokolingoy. Apes bagi Alvarez, karena Lololingoy langsung on fire. Dia mencetak empat gol dalam empat laga sebagai starter.
Sudah punya andalan baru di lini depan, Arema FC optimistis mundurnya Alvarez tidak akan berpengaruh banyak terhadap performa tim. Mereka fokus menatap enam laga tersisa dengan 23 pemain yang ada.
"Tim tetap fokus. Kami berada di jalur yang benar. Memiliki keinginan yang sama, yakni lebih baik dari waktu ke waktu. Seluruh tim memiliki komitmen untuk itu," imbuh manajer Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas.
Enggak Sukses Menggantikan Gustavo Almeida
Perlu diketahui, Arema FC mendatangkan Gilbert Alvarez untuk menggantikan striker haus gol, Gustavo Almeida, yang pindah ke Persija Jakarta pada tengah musim.
Tentu ekspektasi tinggi disematkan kepada Alvarez, karena Gustavo merupakan tumpuan utama di putaran pertama. Dia mengemas 14 gol untuk Singo Edan. Sayang, Alvarez gagal beradaptasi dengan sepak bola Indonesia. Performanya tidak terlalu istimewa.
Dua gol yang dicetak bisa dibilang lewat proses yang mudah, satu gol lewat penalti dan satu gol lain tercipta setelah mendapatkan umpan matang di depan gawang lawan. Performanya jauh di bawah Gustavo, baik dari segi skill individu, kecepatan, maupun insting di depan gawang.
Baca Juga
3 Fakta Kesuksesan Arema FC Menang di Markas Semen Padang: Kandang Lawan Tak Lagi Angker, Posisi Terbaik Singo Edan
Sempat Diterpa Kritik di Piala AFF 2024, Arkhan Fikri Mencoba Bangkit: Bikin Assist saat Arema FC Menang di Markas Semen Padang
Hasil BRI Liga 1: Curi 3 Poin, Arema FC Benamkan Semen Padang di Zona Degradasi