Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia sebetulnya masih memiliki banyak pemain keturunan maupun pemain diaspora yang saat ini berkarier di luar negeri. Sayangnya, mereka menolak tawaran untuk memperkuat skuad Garuda.
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, sebetulnya telah memantau potensi-potensi pemain tersebut. Bahkan, ada beberapa yang masuk radar pelatih asal Korea Selatan itu dan direkomendasikan untuk dinaturalisasi.
Sayangnya, tak semua rekomendasikan yang diajukan Shin Tae-yong disambut dengan baik oleh pemain-pemain tersebut. Ada berbagai alasan yang membuat mereka menolak memperkuat skuad Garuda.
Para pemain itu kini mengalami nasib yang berbeda bersama klubnya masing-masing. Ada yang bermain reguler di kasta tertinggi, ada pula yang justru kesulitan bersaing. Berikut Bola.com menyajikan ulasannya.
Emil Audero
Kiper Inter Milan, Emil Audero, menjadi salah satu pemain top Eropa yang menolak tawaran memperkuat Timnas Indonesia. Padahal, sebetulnya dia tercatat lahir di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Sebetulnya, kiper berusia 27 tahun itu punya rekam jejak yang mentereng. Pasalnya, Audero pernah menimba ilmu bersama akademi Juventus dan memperkuat Timnas Italia di beberapa kelompok usia muda, mulai dari level U-15 hingga U-21.
Sayangnya, ayahnya yang berdarah Indonesia tak memberikan restu kepada anaknya untuk memperkuat skuad Garuda. Kini, nasib Audero justru terkatung-katung bersama Inter Milan.
Pemain yang dipinjam dari Sampdoria itu jarang mendapat kesempatan bermain.
Andri Syahputra
Gelandang yang kini berkarier di Liga Qatar, Andri Syahputra, juga tercatat pernah menolak tawaran memperkuat Timnas Indonesia. Pemain ini sudah berkarier di Qatar sejak berusia delapan tahun.
Dia menjadi salah satu pemain yang pernah dipanggil Indra Sjafri saat menangani Timnas Indonesia U-19. Namun, gelandang kelahiran Lhokseumawe, Aceh, menolaknya dengan alasan ingin fokus melanjutkan pendidikan di Qatar.
Saat masih berusia muda, Andri memang pernah memperkuat Timnas Qatar U-19 dan U-20. Setelah sempat menghabiskan kariernya bersama Al-Gharafa SC, kini dia bermain untuk Muaither SC sejak pertengahan 2023.
Kevin Diks
Kevin Diks pernah menepis ajakan untuk memperkuat Timnas Indonesia. Bek tengah kelahiran Belanda ini mendapatkan tawaran itu pada 2022. Shin Tae-tong disebut terkesan dengan potensinya.
Selain itu, Kevin Diks juga pernah beberapa kali menunjukkan ketertarikannya memperkuat skuad Merah Putih. Namun, proses naturalisasi yang hendak dilanjutkan akhirnya dihentikan oleh PSSI.
Pasalnya, Kevin Diks tidak menyerahkan dokumen yang diperlukan pihak federasi. Belakangan baru terungkap jika dia tak mendapatkan restu keluarganya.
Pemain yang sudah cukup lama memperkuat klub Italia itu kini berkarier di Liga Denmark bersama FC Copenhagen.
Mees Hilgers
Salah satu bek tengah potensial yang diharapkan bisa berseragam Timnas Indonesia ialah Mees Hilgers. Pemain berusia 22 tahun ini memang cukup potensial karena pernah memperkuat Timnas Belanda U-21.
Shin Tae-yong pun memasukkan namanya dalam daftar pemain yang direkomendasikan Shin Tae-yong. Namun, akhirnya rencana ini dibatalkan karena dia juga disebut tak mendapat izin dari orang tuanya.
Pemain kelahiran Amersfoort, Belanda, itu sebetulnya sudah mendapatkan menit bermain yang reguler bersama Twente FC di kasta tertinggi Liga Belanda. Sayangnya, ia masih belum bersedia memperkuat Timnas Indonesia.
Janson Seelt
Shin Tae-yong sebetulnya pernah menginginkan satu sosok pemain jangkung untuk mengisi lini belakang Timnas Indonesia. Sosok yang dimaksud ialah Janson Seelt, bek berpostur 192 cm kelahiran Belanda.
Ketika itu, Janson diproyeksikan Shin Tae-yong untuk memperkuat Timnas Indonesia U-20 pada Piala Dunia U-20 2023. Namun, sang pemain mengatakan bahwa dirinya belum siap untuk memperkuat Indonesia.
Saat ini, dia tengah merintis kariernya di kasta kedua Liga Inggris bersama Sunderland. Dia cukup aktif bermain di kasta kedua. Sebelumnya, dia menghabiskan masa mudanya bersama tim junior PSV Eindhoven.
Baca Juga
Media Vietnam Girang Timnas Indonesia Belum Bisa Pecahkan Rekor Negaranya di R3 Kualifikasi Piala Dunia
Timnas Indonesia Dibantai Jepang di SUGBK, Pengamat: Realistis, Gap Kualitas Tim dan Chemistry Beda Jauh
VIDEO: Dihampiri Fans Cilik, Maarten Paes Berikan Tanda Tangan Setelah Laga Timnas Indonesia Vs Jepang