Bola.com, Solo - Direktur Operasional PT Liga Indonesia Baru (LIB), Asep Saputra, merasa optimistis dengan penerapan video assistant referee (VAR) di masing-masing stadion yang akan digunakan pada fase championship series BRI Liga 1 2023/2024.
VAR memang baru akan secara resmi digunakan di fase ini. Pasalnya, PT LIB masih akan terus mematangkan uji coba penggunaan teknologi ini hingga dinyatakan siap sepenuhnya untuk dioperasikan dalam laga-laga resmi.
Selain perangkatnya yang disediakan oleh Hawk Eye, penerapan teknologi ini membutuhkan kematangan dari aspek wasit VAR dan AVAR yang terlisensi, serta operator tayangan ulang yang terlatih.
“Soal kesiapan penerapan yang harus siap tentu alat VAR yang disediakan oleh Hawk Eye. Kedua ialah wasit yang sudah terlisensi, yakni VAR dan AVAR. Sedangkan ketiga ialah replay operator yang dilatih oleh Hawk Eye,” kata Asep Saputra.
==
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pengaruh Broadcasting
Asep menjelaskan, setiap stadion yang sudah pernah menggelar tayangan langsung laga sepak bola pada dasarnya bisa menerapkan VAR. Pasalnya, video-video yang akan masuk dalam perangkat VAR ini sumbernya dari kamera-kamera pihak broadcasting.
Dengan kata lain, kamera yang digunakan oleh tim produksi penyiaran pertandingan ini akan sangat berpengaruh. Pasalnya, video hasil rekaman inilah yang akan masuk ke ruang VAR.
“Kalau bicara kesiapan, sebetulnya sepanjang stadion itu pernah punya pengalaman dalam menyiarkan pertandingan secara langsung, tinggal nanti menyambungkan antara jaringan TV dengan VAR room,” ujarnya.
12 Unit VAR
Selain itu, lelaki yang pernah menjabat sebagai Deputi Direktur Kompetisi PT LIB ini juga telah menyiapkan 12 perangkat VAR yang bisa dioperasikan dalam truk. Sehingga, jika stadionnya tak memiliki ruangan khusus untuk VAR, teknologi ini tetap bisa digunakan.
“Karena Stadion Manahan pernah digunakan untuk VAR di Piala Dunia U-17 2023 di ruangan yang sama, maka kita bisa menggunakan VAR di dalam area stadion,” ujar alumnus Universitas Gunadarma itu.
“Namun, jika saat nanti masuk ke fase championship series stadionnya tidak memungkinkan untuk menyediakan ruang VAR, maka kami sudah menyiapkan 12 VAR dalam truk atau van yang bisa bergerak mobile,” imbuhnya.
Proses Instalasi
Setiap truk yang mengangkut perangkat VAR ini nantinya akan mulai menjalani proses instalasi di stadion. Perangkat ini akan disambungkan dengan kamera broadcaster yang menyuplai video, serta terkoneksi dengan area referee review di pinggir lapangan.
Asep mengatakan, proses instalasinya memang sangat mungkin dilakukan di masing-masing stadion. Apalagi, pihaknya juga sudah memiliki personel-personel yang punya pengalaman di Piala Dunia U-17 2023.
“Jadi kalau bicara persiapan, kami sudah punya tim yang berpengalaman di Piala Dunia U-17. Di VAR Project Team milik PT LIB ini memiliki tiga hingga empat person yang kemarin bertugas di Piala Dunia U-17 2023,” ujarnya
“Sehingga, dari segi teknis dan operasional, itu menjadi modal untuk menerapkan tadi, tidak peduli siapa tim yang nantinya akan lolos ke babak championship series BRI Liga 1,” tambahnya.
Baca Juga
Aneh tapi Nyata! PSM Main dengan 12 Pemain saat Menang atas Barito Putera di BRI Liga 1: Wasit Pipin Indra Pratama Jadi Bulan-bulanan
Darel Valentino, Pesona The Last Boy Scout di Tengah Gemerlap Para Bintang di Malut United FC saat Bekuk PSIS di BRI Liga 1
BRI Liga 1: Malut United FC Pecundangi PSIS, Pembuktian Para Mantan di Semarang