8 Pelatih yang Pernah Digadang-gadang Gantikan Sir Alex Ferguson di MU: Ada yang Bikin Menyesal

oleh Choki Sihotang diperbarui 08 Mar 2024, 15:30 WIB
Manchester United - Sir Alex Ferguson (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Dunia sepak bola geger. Salah satu pelatih terhebat sepanjang sejarah, Sir Alex Ferguson, menyatakan mundur dari jabatannya sebagai pelatih Manchester United (MU) pada Mei 2013.

Saat itu, tak hanya Old Trafford dan Inggris yang terkejut tapi juga dunia. Maklum, Ferguson tak hanya milik Manchester United melainkan juga pencinta sepak bola sejagat.

Advertisement

Kiprahnya bareng Setan Merah sejak 1986 menorehkan catatan gemerlap via 38 trofi, termasuk dua Liga Champions, 13 gelar Liga Inggris, lima Piala FA, dan empat Piala Liga.

Kepergian Ferguson tak hanya berlalunya seorang juru taktik ciamik, tapi juga meninggalkan tanda tanya besar bagi masa depan Red Devils.

Benar saja, pelatih-pelatih yang datang setelah Ferguson terbukti tak mampu mempertahankan apa yang sudah diraih pria Skotlandia yang kini berusia 82 tahun itu.

Tapi, Ferguson bukannya tanpa kesalahan. Jelang kepergiannya, Sir Alex sudah mengumumkan suksesornya adalah rekan sekampungnya sendiri, David Moyes.

Sayangnya, kita semua tahu bagaimana kelanjutannya. Moyes hanya bertahan 51 pertandingan bersama Setan Merah, cuma menang 27 kali dan rata-rata 1,73 poin per pertandingan.

Namun, dalam periode singkat di mana tidak diketahui siapa yang akan menggantikan Ferguson, The Guardian menyusun daftar sembilan "pesaing" yang berpotensi menggantikan Ferguson di MU.

Moyes termasuk dalam daftar tersebut, tetapi Give Me Sports menulis sedikitnya delapan kandidat. Mau tahu siapa saja?

 

2 dari 9 halaman

1. Jurgen Klopp

Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp merayakan kemenangan atas Chelsea setelah final Carabao Cup 2023/2024 di Stadion Wembley, Inggris, Minggu (25/02/2024). The Reds menang atas Chelsea dengan skor 1-0 melalui gol Virgil Van Dijk pada menit ke-118. (AP Photo/Alastair Grant)

Klub saat itu: Borussia Dortmund

Pada saat itu, Jurgen Klopp adalah salah satu manajer muda yang dinilai paling tinggi di dunia, setelah memenangi gelar Bundesliga berturut-turut bersama Borussia Dortmund pada 2011 dan 2012.

Dalam artikel The Guardian, jurnalis Stuart James menggambarkan klub Jerman tersebut sebagai menjadi "tim muda yang menarik yang memainkan gaya sepak bola menyerang yang tajam sesuai dengan tradisi Manchester United". 

Klopp kemudian memimpin Dortmund ke final Liga Champions musim panas itu, kalah dari Bayern Munchen, sebelum berakhir di Liverpool pada 2015.

Setelah kesuksesan yang diraihnya di Anfield – memenangi gelar Premier League, Piala FA, Piala Carabao, dan Liga Champions – kini saatnya vukup adil untuk mengatakan bahwa nasib MU selama dekade terakhir akan jauh lebih cerah seandainya Klopp diboyong ke Old Trafford daripada Moyes.

 

3 dari 9 halaman

2. Jose Mourinho

3. Ego Tinggi - Mourinho termasuk tipe pelath yang memiliki ego yang tinggi. Tak ayal pemain kunci macam Paul Pogba, Martial dan Eric Bailly punya masalah pribadi dengannya. (AFP/Isabella Bonotto)

Klub pada saat itu: Real Madrid

Pada tahap kariernya ini, Jose Mourinho telah membuktikan diri sebagai salah satu manajer terbaik di dunia sepak bola.

Sukses di Porto, Chelsea, dan Inter Milan membawanya ke Real Madrid pada 2010. Di Spanyol, ia merengkuh gelar La Liga satu kali, ditambah Copa del Rey, dan Supercopa de Espana.

Menariknya, dia setuju meninggalkan Madrid hanya 12 hari setelah Sir Alex mengumumkan pensiun. Pada saat itu, Moyes sudah diberi jabatan tersebut namun Mourinho akan berakhir di Old Trafford pada 2016.

Sebanyak 114 pertandingannya di Old Trafford adalah salah satu masa pemerintahan tersukses di era pasca-Ferguson. Ia adalah satu-satunya manajer yang memenangi dua trofi utama dalam satu musim sejak 2013, mengangkat Piala Liga Inggris dan Liga Europa pada 2016/2017.

 

4 dari 9 halaman

3. Ole Gunnar Solskjaer

Karakter Ole Gunnar Solskjaer yang dikenal dekat dengan pemain menjadi pertimbangan utama dirinya masuk dalam radar pelatih pengganti Thomas Tuchel di Bayern Munchen. Ia diharapkan mampu menjalin hubungan baik dengan para pemain Bayern Munchen. Selain itu, ia juga memiliki hubungan yang dekat dengan Direktur Olahraga Bayern Munchen saat ini, Christoph Freund. (AFP/Ian Kington)

Klub pada saat itu: Molde

Berikutnya dalam daftar The Guardian adalah Moyes – yang jelas mendapatkan pekerjaan itu – dan kemudian datanglah Ole Gunnar Solskjaer – yang kemudian mendapatkan pekerjaan itu.

Pada 2013, mantan striker Manchester United ini menarik perhatian di negara asalnya, Norwegia, dan membawa Molde meraih gelar liga domestik berturut-turut. Dia juga pernah bekerja sebagai pelatih tim cadangan United antara 2008 dan 2011, menjadikannya kandidat yang cukup bagus sebagai pengganti Ferguson.

Meskipun mengalami masa sulit di Premier League bersama Cardiff, tiba di pertengahan musim dan tidak bisa menyelamatkan mereka dari degradasi, Solskjaer mengambil alih United (awalnya sebagai interim) pada 2018.

Ia memenangi 14 dari 19 pertandingan pertama sebagai pelatih dan mendapatkan pekerjaan itu secara permanen.

Namun, Setan Merah kesulitan mencatatkan konsistensi di bawah mantan pemain mereka. Dia dipecat pada 2021 karena gagal mempersembahkan trofi. Mungkin Solskjaer bisa berprestasi lebih baik jika MU merekrut rekan senegaranya Erling Haaland seperti yang diminta pada 2018.

 

5 dari 9 halaman

4. Laurent Blanc

Pelatih Lyon, Laurent Blanc memberi instruksi dari pinggir lapangan saat menghadapi Stade Brestois 29 pada laga Ligue 1 2022/2023 di Francis Le Ble stadium, Brest (28/12/2022). Lyon menjadi klub keempat yang dilatih oleh Laurent Blanc setelah sebelumnya pernah membesut Bordeaux, Timnas Prancis, PSG, dan Al Rayyan. Ia mulai menangani Lyon sejak 9 Oktober 2022. (AFP/Damien Meyer)

Klub pada saat itu: Tidak bekerja

Pada Mei 2013, Laurent Blanc sedang menganggur dan merupakan nama yang menjanjikan untuk dipertimbangkan untuk setiap lowongan pelatih di klub besar.

Sebagai pemain pemilik trofi Piala Dunia, ia membangun reputasi kepelatihan di Bordeaux, memenangi gelar liga dan piala ganda pada 2009, sebelum mengambil alih Les Bleus pada 2010.

Setelah Prancis kalah dari Spanyol di perempat final Euro 2012, ia mengundurkan diri dan dengan Moyes mendapatkan pekerjaan di Man United, Blanc menerima pinangan Paris Saint-Germain pada musim panas yang sama.

Bersama PSG, dia merebut gelar Ligue 1 pada tiga musim kepemimpinannya. Namun, setelah hengkang pada 2016, kariernya menurun.

Faktanya, dia sekarang menganggur sejak 2022 setelah periode buruk melatih Al-Rayyan dan Lyon.

 

6 dari 9 halaman

5. Ryan Giggs

Ryan Giggs menghabiskan seluruh karier sepak bolanya bersama Manchester United. Giggs pernah mempersembahkan 13 gelar Liga Inggris untuk Setan Merah, tiga diantaranya bersama Ronaldo. Usai pensiun, ia pernah ditunjuk sebagai pelatih sementara MU kemudian menjadi pelatih Timnas Wales. (AFP)

Klub saat itu: Manchester United (merangkap pemain)

Pada saat itu, Ryan Giggs berada pada masa senja karier di Manchester United. Alhasil, akan merupakan langkah berani untuk menyerahkan posisi pelatih MU kepadanya, meskipun Giggs adalah salah satu murid Ferguson yang paling setia.

Namun, ketika Moyes direkrut, dia memilih untuk menjadikan pemain asal Wales itu sebagai pemain-pelatih.

Pada akhirnya, Giggs yang mengambil alih posisi mantan bos Everton itu sebagai caretaker setelah Moyes dipecat pada 2014.

Dalam empat pertandingan, ia berhasil meraih dua kemenangan, sekali imbang, dan sekali kalah.

Karier kepelatihannya belum benar-benar meningkat di tempat lain sejak meninggalkan Old Trafford pada 2016. Giggs menghabiskan empat tahun sebagai pelatih Timnas Wales tetapi telah menganggur sejak 2022.

 

7 dari 9 halaman

6. Michael Laudrup

5. Michael Laudrup - Michael Laudrup merupakan salah satu bintang "Dream Team" Barcelona asuhan Johan Cruyff pada 1989-1994. Namun pada 1994 pemain asal Denmark ini memutuskan pindah ke Real Madrid dan membawa Los Blancos memenangkan gelar La Liga. (AFP/Choi Jae-Ku)

Klub pada saat itu: Swansea City

Michael Laudrup memiliki karier bermain yang luar biasa dengan menyabet banyak gelar bersama Juventus, Barcelona, ​​Real Madri, dan Ajax. Namun, ia gagal mencapai level seperti itu sebagai seorang manajer. Meski begitu, agak mengejutkan melihat namanya disebut-sebut di sini.

Namun, The Guardian menyinggung hal ini, dengan menulis sebagai berikut.

"Pria Denmark itu tidak masuk dalam daftar kandidat potensial 12 bulan yang lalu, tetapi ini adalah ukuran seberapa baik kinerjanya sejak mengambil alih Swansea musim panas lalu, sehingga namanya kini dikaitkan dengan salah satu pekerjaan teratas yang tersedia."

Laudrup mimpin Swansea meraih gelar Piala Liga pada Februari 2013. Namun, Laudrup dipecat hampir setahun kemudian. Dia sudah menganggur sejak 2018.

 

8 dari 9 halaman

7. Carlo Ancelotti

Ilustrasi - Carlo Ancelotti (Bola.com/Adreanus Titus)

Klub saat itu: Paris Saint-Germain

Pada 2013, besar kemungkinan Carlo Ancelotti akan meninggalkan Paris Saint-Germain ke Real Madrid.

Prediksi ini terbukti benar.  Blanc yang disebutkan di atas menggantikannya di PSG. Jika kepindahan ke Spanyol belum terjadi, mungkin Man United bisa menggodanya ke Inggris.

MU pasti akan senang sekali mendatangkan pelatih sekaliber Ancelotti ke Old Trafford.

Setelah meraih penghargaan besar di Inggris sebagai bos Chelsea, ia seharusnya datang ke MU dengan mengantongi modal pengalaman di Premier League. Namun sebaliknya, Ancelotti memulai hubungan dengan Real Madrid yang telah memberinya 11 trofi dalam dua periode.

 

9 dari 9 halaman

8. Jupp Heynckes

Jupp Heynckes. Didatangkan Real Madrid pada awal musim 1997/1998 dari Tenerife. Meski hanya semusim di Real Madrid, ia langsung mempersembahkan trofi Liga Champions untuk Real Madrid usai mengalahkan Juventus 1-0 dalam partai final di Amsterdam Arena, 20 Mei 1998. (AFP/Christof Stache)

Klub pada saat itu: Bayern Munchen

Jupp Heynckes dari Bayern Munich dinilai cukup tinggi pada saat itu. Timnya baru saja menghancurkan Barcelona 7-0 di semifinal Liga Champions.

Bayern kemudian memenani turnamen itu, merengkuh treble Eropa – yang membantu pelatih Jerman itu memenani penghargaan Pelatih Terbaik Dunia FIFA 2013 dengan mengungguli Klopp (kedua) dan Sir Alex.

Heynckes kemudian meninggalkan Bayern pada akhir musim, berharap mendapatkan kedamaian dan ketenangan.

Sumber: Givemesport

Berita Terkait