Bola.com, Jakarta - Malut United FC dan Persiraja Banda Aceh akan bentrokan pada leg kedua playoff perebutan peringkat ketiga Pegadaian Liga 2 2023/2024 di Stadion Madya Jakarta, Sabtu (9/3/2024).
Partai ini akan jadi pertarungan hidup mati bagi kedua tim untuk memperebutkan satu jatah tersisa promosi ke Liga 1 2024/2025 mendatang. Pada leg pertama di Stadion Langsa Aceh lalu, Persiraja ditahan imbang Malut United FC tanpa gol.
Persiraja datang ke tempat laga dengan memendam rasa kecewa. Setelah pertemuan pertama lalu merasa dikerjai wasit Cahya Sugandi di masa injury time, karena tak diberi hadiah penalti atas pelanggaran di area haram Malut United FC.
Kali ini Laskar Rencong diposisikan sebagai inferior karena Malut United FC sebagai tuan rumah bakal didukung ribuan warga Maluku Utara yang berdomisili di Jakarta.
Secara tim klub berjulukan Naga Gamalama ini banyak dihuni pemain pengalaman eks Liga 1. Sementara Persiraja mengandalkan kombinasi penggawa senior dan muda. Berikut pertimbangan kekuatan antarlini kedua tim.
Andalkan Eks Bek Klub Jateng
Musim ini menjadi kesempatan terbaik bagi Malut United FC untuk naik kasta. Itu bisa dilihat dari belanja pemain mumpuni di setiap lininya.
Pelatih Imran Nahumarury beruntung bisa memiliki lini pertahanan kokoh. Tak tanggung-tanggung, Malut United FC memborong eks bek-bek klub dari Jateng.
Langkah ini sangat wajar. Karena Imran Nahumarury sempat menukangi PSIS dan PSIM. Kiper Ray Redondo yang sempat jadi andalan PSIS diboyong bersama mantan PSS seperti Bagus Nirwanto, Aditya Putra Dewa, dan Rio Saputro (PSIS).
Bandingkan dengan Persiraja yang menggantungkan pada Arif Setyawan, Muhammad Revan, Muhammad Rizky Yusuf, dan Zikri Ferdiansyah. Tapi talenta lokal Aceh ini telah terbukti solid. Buktinya Persiraja berhasil melangkah hingga fase perebutan tiket promosi Liga 1.
Darah Maluku di Lini Tengah
Kekuatan lini tengah Malut United FC juga tak main-main. Frets Butuan, Alwi Slamat, Finky Pasamba, dan Ilham Udin Armaiyn merupakan gelandang asal Ternate dan Maluku yang sempat mewarnai gebyar Liga 1.
Malut United FC juga masih memiliki Rifal Lastori, sang spesialis membawa tim promosi ke kasta tertinggi. Kuartet gelandang ini akan bertarung mati-matian di partai pamungkas nanti.
Berkaca dari duel pertama lalu, lini vital Malut United FC seolah tak berkutik melawan potensi asli Serambi Mekah. Meski tak punya nama besar di sepakbola Indonesia, tapi aksi Muammar Khadafi dan Adam Maulana yang disokong pemain asing asal Uzbekistan, Islom Karimov, bikin Alwi Slamat dkk. cukup kelimpungan.
Duel Penyerang Veteran
Tak dipungkiri lagi. Andik Vermansah merupakan bintang bagi Persiraja. Makanya eks Bhayangkara FC ini didaulat sebagai kapten tim. Jam terbang tinggi Andik Vermansyah memberi motivasi kepada pemain muda Lantak Laju.
Keputusan Persiraja mendatangkan Ferdinan Sinaga dari Persebaya juga menambah kepercayaan diri tim. Duet Andik-Ferdinan bisa jadi ancaman bagi lini pertahanan Malut United FC.
Tapi jangan gembira dulu. Hari Nur Yulianto yang pernah jadi bintang PSIS juga menakutkan. Ditambah lagi kecepatan dan daya dobrak dari sayap seperti Ilham Udin Armaiyn dan Frets Butuan yang akan membuat bek Persiraja harus kerja ekstrakeras.