Bola.com, Jakarta - PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) merespons kabar teror terhadap Persiraja Banda Aceh menjelang perebutan tempat ketiga Liga 2 2023/2024 melawan Malut United.
Persiraja Banda Aceh akan menantang tuan rumah Malut United dalam leg kedua perebutan tempat ketiga Liga 2 di Stadion Madya, Jakarta Pusat, Sabtu (9/3/2024) sore WIB.
Dalam pertemuan pertama di Stadion Langsa, Langsa, 5 Maret 2024, kedua kesebelasan bermain imbang 0-0 setelah wasit meniup peluit panjang yang prematur akibat keributan dan pitch invasion penonton ke lapangan.
Wakil Presiden Persiraja Banda Aceh, Yudi Cot Ara, disebutkan mengalami penganiayaan oleh orang yang tidak dikenal ketika Andik Vermansah dkk. hendak melakukan official training (OT) di Stadion Madya, Jakarta Pusat, pada Jumat (8/3/2024).
--
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Reaksi PSSI
Selain itu, masih pada hari yang sama, skuad tim berjulukan Laskar Rencong itu juga diintimidasi di hotel. Pelaku pemukulan terhadap Yudi Cot Ara dikabarkan telah diamankan.
"Tolong klub bersama suporternya tetap menjunjung sportivitas jangan sampai kekerasan masuk dalam lingkungan sepak bola," ujar anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga.
"Kami juga akan meminta supaya keamanan diperkuat pada saat pertandingan berlangsung," jelas pria yang juga Komisaris PT Telkom Indonesia tersebut.
PT LIB Buka Suara
Sementara itu, Sabina Katya selaku public relation PT LIB buka suara atas kejadian itu. "Kami menghimbau agar klub dan suporter untuk tetap tertib agar pertandingan berjalan kondusif," tutur Sabina Katya.
"Tetap berpegang pada prinsip fair play di dalam maupun di luar pertandingan. Kepada panpel agar mengambil langkah preventif untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," jelasnya.
Cerita Pelatih Persiraja
Pelatih Persiraja, Achmad Zulkifli, menceritakan serangan yang didapatkan Ferdinan Sinaga cs. Dia ingin tim berjulukan Laskar Rencong ini tetap fokus untuk melawan Malut United.
"Saya menyesalkan yang terjadi di sini. Ada dua intimidasi. Pertama kepada pemain dan pelatih. Kedua kepada Wakil Presiden Persiraja Banda Aceh," ujar Achmad Zulkifli.
"Mudah-mudahan tidak mengganggu persiapan kami. Soal bermain atau tidak, itu di luar kuasa kami. Itu ranahnya manajemen. Memang ada beberapa intimidasi di hotel dan sebelum OT."
"Satu di antaranya adalah pemukulan kepada Wapres kami. Mudah-mudahan tidak mengganggu terkait teknis. Tapi kami sudah sepakat bahwa itu ranahnya manajemen," ungkap Achmad Zulkifli.
Baca Juga