Presiden Jokowi Hadiri Groundbreaking Paralympic Training Center di Karanganyar, Bakal Jadi Fasilitas Kedua di Asia

oleh Radifa Arsa diperbarui 09 Mar 2024, 15:30 WIB
Presiden RI, Joko Widodo (tengah) saat ikut meresmikan groundbreaking pembangunan Paralympic Training Center untuk NPC Indonesia di Kabupaten Karanganyar, Jumat (8/3/2024). (Dok NPC Indonesia)

Bola.com, Karanganyar - Presiden Joko Widodo secara resmi melakukan groundbreaking pembangunan Paralympic Training Center di Karanganyar, Jawa Tengah, demi memajukan olahraga disabilitas nasional.

Pembangunan Paralympic Training Center ini dimulai dengan seremoni penekanan tombol sirine oleh Jokowi bersama sejumlah pejabat seperti Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo.

Advertisement

Selain itu, hadir pula Ketua National Paralympic Committee (NPC) Indonesia, Senny Marbun, serta sejumlah pejabat lainnya. Jokowi mengatakan, gagasan pembangunan pusat pelatihan khusus atlet paralimpiade ini sebetulnya sudah lama direncanakan.

“Bapak Senny Marbun sudah menyampaikan kepada saya beberapa kali, tapi bisa kami eksekusi pada tahun ini dan Insya Allah juga akan selesai tahun ini,” kata Jokowi dalam pidatonya, Jumat (8/3/2024).

==

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Fasilitas Komplet

Paralympic Training Center yang lokasinya berada di Kelurahan Delingan, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar ini dibangun di atas tanah seluas 8 hektare. Anggaran yang dikucurkan pemerintah mencapai Rp409 miliar.

Jokowi menjelaskan, pusat pelatihan bagi atlet-atlet paralimpiade ini nantinya bakal dilengkapi berbagai fasilitas yang komplet. Sebab, ada beberapa venue olahraga yang dilengkapi gedung asrama.

“Di kompleks itu akan ada GOR yang dilengkapi kolam renang utama, kolam recovery, venue boccia, menembak, tenis meja, bulu tangkis, dan ruang multi-fungsi,” ujar Jokowi.

“Kemudian, asrama dan apartemen yang terdiri dari dua tower lima lantai dengan 188 kamar. Ada lapangan sepak bola, lintasan atletik 400 meter, 8 lintasan lari 100 meter, ada lintasan lompat jauh dan untuk tolak peluru, dan lompat tinggi. Komplet semuanya,” lanjutnya.

 

3 dari 5 halaman

Tingkatkan Prestasi

Kontingen Indonesia sudah berada di Solo setelah tampil di Asian Para Games 2022 Hangzhou. (Dok NPC Indonesia)

Jokowi berharap, pembangunan kompleks olahraga disabilitas berstandar internasional ini bisa meningkatkan semangat para atlet paralimpiade Indonesia untuk semakin giat berlatih dan mengukir prestasi membanggakan bagi bangsa dan negara.

“Saya juga senang karena di ASEAN Para Games 2023, Indonesia menjadi juara umum. Kemudian, di Asian Para Games lalu, Indonesia mampu menempati peringkat enam. Ini prestasi yang sangat bagus sekali,” katanya.

4 dari 5 halaman

NPC Beri Apresiasi

Senny Marbun secara aklamasi kembali dipilih untuk memimpin NPC Indonesia untuk periode 2024-2029. (Bola.com/NPC Indonesia)

Sementara itu, Ketua NPC Indonesia, Senny Marbun, melayangkan apresiasinya kepada pemerintah atas pembangunan Paralympic Training Center ini.

“Saya berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo karena akhirnya merealisasikan impian beliau dan para atlet NPC Indonesia untuk memiliki Training Center sendiri yang ramah disabilitas,” ujar Senny.

“Saya juga berterima kasih kepada Mas Dito, Menpora kita, dan juga kepada Pak Basuki, Menteri PUPR, yang sudah mewujudkan pembangunan Training Center ini,” lanjutnya.

5 dari 5 halaman

Yang Kedua di Asia

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo, menyebut bahwa pembangunan fasilitas ini memang layak dibanggakan. Sebab, fasilitas serupa hanya ada di Korea Selatan, dan kini Indonesia akan segera memilikinya.

“Kami sangat bahagia dengan pembangunan Paralympic Training Center ini karena merupakan sejarah dalam olahraga Indonesia yang bisa kita banggakan secara internasional. Karena di kawasan Asia, baru ada Korea Selatan dan kini dibangun di Indonesia,” ujar Dito.