Bola.com, Milan - Pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi, menumpahkan keluh kesan dengan menyebut timnya tidak seharusnya kalah dan tersingkir dari Liga Champions. Ia bangga dengan para pemainnya, tetapi mengakui kekalahan dari Atletico Madrid benar-benar menyakitkan.
Nerazzurri, julukan Inter Milan, berada di atas angin setelah unggul 1-0 atas Atletico Madrid di leg pertama 16 besar Liga Champion. Inter juga sempat menambah keunggulan agregat menjadi 2-0 di Wanda Metropolitano, markas Atletico, melalui gol Federico Dimarco.
Namun, Antoine Griezmann dengan cepat mencetak gol balasan untuk memberi angin segar bagi Atleti. Kemudian Memphis Depay, yang masuk sebagai pengganti, mencetak gol pada menit ke-87 untuk menyamakan kedudukan secara agregat.
Gol tersebut membuat kedua tim harus bermain hingga babak perpanjangan waktu, tetapi keadaan tidak berubah sehingga pemenang harus ditentukan lewat adu penalti. Atletico Madrid keluar sebagai pemenang setelah tendangan kapten Inter Milan, Lautaro Martinez, melambung jauh di atas mistar gawang.
---
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tetap Bangga
"Ada kekecewaan untuk klub dan seluruh keluarga Inter, tapi saya katakan kepada anak-anak bahwa mereka seharusnya bangga dengan perjalanan yang telah mereka lalui," kata Inzaghi kepada Amazon Prime Video Italia.
Inzaghi menyesalkan kekalahan tersebut mengingat sebelumnya Nerazzurri tidak terkalahkan dalam delapan pertandingan. Ia juga menyayangkan timnya karena banyak melakukan kesalahan, meskipun sempat mampu mengendalikan permainan.
Sebut saja Rodrigo Riquelme. Ia seharusnya dapat memenangkan Inter pada menit terakhir waktu normal, tetapi tendangannya melampaui atas mistar Jan Oblak. Kedua tim memiliki peluang di waktu tambahan, tetapi Atleti keluar sebagai pemenang lewat adu penalti.
"Kami bisa lebih baik di leg pertama, tapi di sini seharusnya kami bisa mempertahankan keunggulan yang diberikan oleh Dimarco lebih lama. Namun, malah membiarkan mereka langsung kembali ke permainan. Itu membuat semangat mereka dan penonton terangkat," imbuh Inzaghi.
“Tim ini tidak terbiasa kalah. Kekalahan pasti menyakitkan, kami punya kualifikasi dalam genggaman kami,” tambah Inzaghi.
“Saya tetap sangat bangga melatih tim ini. Ini mengecewakan bagi kami semua, namun masih ada 10 pertandingan tersisa di Serie A dan kami ingin mencapai tujuan yang sangat penting."
Wakil Italia Habis
Setelah mencapai final Liga Champions musim lalu, Inter Milan diharapkan dapat menjalani musim ini lebih baik. Namun, tim berseragam biru-hitam itu malah tersingkir lebih awal di babak 16 Besar.
Meskipun begitu, eks pelatih Lazio tetap merasa bangga dengan timnya. Inzaghi menyebut akan fokus ke 10 pertandingan yang tersisa di Serie A untuk dapat membawa pulang gelar tersebut ke Giuseppe Meazza setelah terakhir musim 2020/2021.
Tersingkirnya Inter Milan dari 16 besar Liga Champions menjadikan semua tim Italia gugur dari Liga Champions sebelum perempat final. Akibatnya, peringkat kelima Liga Italia mungkin terancam absen di Liga Champions musim depan dengan format baru. (Rayhan Nur Hakim)
Sumber: Football Italia
Baca Juga