Bola.com, Jakarta - Bagi pemain sepak bola, tampil di klub itu penting. Namun, membela tim nasional adalah sebuah kehormatan.
Bermain untuk timnas, kapan dan di mana pun, merupakan kebangaan karena di sana sikap patriotisme dipertaruhkan.
Itulah mengapa, seorang pemain yang sudah meninggalkan negaranya bertahun-tahun dengan sukarela mudik demi membela panji-panji negara di panggung balbalan.
Tapi, anehnya, tak sedikit pemain yang justru bersikap sebaliknya. Mereka menolak panggilan timnas.
Pembangkangan tersebut tentunya tak ujuk-ujuk. Dengan kata lain, ragam alasan yang membuat seorang pemain emoh membela timnas.
Bahkan, beberapa di antaranya merupakan pemain bintang. Zlatan Ibrahimovic misalnya, mantan tukang gedor Inter Milan dan Barcelona itu pernah menolak membela Timnas Swedia pada 2006 hanya gara-gara perkara sepele.
Ibrahimovic datang terlambat dalam pertemuan tim jelang pertandingan. Pelatih Swedia saat itu, Lars Lagerback, tak senang dan menganggap sang legenda indisipliner. Ibrahimovic lantas didepak dari tim.
Tak terima dengan sanksi tersebut, Ibrahimovic membalasnya dengan menampik panggilan timnas selama berbulan-bulan.
Hanya Ibrahimovic? Tentu saja tidak. Sejarah mencatat, tak sedikit pemain yang ogah membela negaranya. Mau bukti? Berikut lima di antaranya seperti dilansir Give Me Sport.
---
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Samuel Eto'o (Kamerun)
Sulit membicarakan sepak bola Kamerun tanpa memikirkan Samuel Eto'o. Dia tidak diragukan lagi adalah pesepak bola terhebat yang pernah datang dari negara ini.
Penampilannya untuk negaranya selama bertahun-tahun sangat sulit dilupakan. Eto'o tidak takut untuk mengambil sikap melawan tim.
Ia pernah menolak mengambil bagian dalam pertandingan persahabatan melawan Aljazair karena berdiri dalam solidaritas dengan beberapa rekan satu timnya yang belum dibayar. Tindakan berkelas dan heroik.
2. Juan Roman Riquelme (Argentina)
Siapa pun yang menonton sepak bola pada 2000-an pasti mengenal Juan Roman Riquelme. Gelandang serang ini menjadi bintang bagi Boca Juniors dan Villarreal sepanjang kariernya. Dia juga menjadi favorit penggemar Timnas Argentina.
Namun, itu semua tidak menghentikannya untuk pensiun dua kali dari tugas internasional karena dendam.
Pertama, setelah Piala Dunia 2006 yang mengecewakan, ia secara terbuka keluar dari tim nasional beberapa bulan kemudian.
Dia akhirnya membatalkan keputusan dan bermain untuk negaranya lagi. Tetapi, ia sekali lagi memutuskan untuk berhenti dari sepak bola internasional pada awal 2009 setelah perselisihan dengan pelatih Argentina, Diego Maradona. Dia tidak pernah bermain untuk mereka lagi.
3. Bernd Schuster (Jerman)
Jika Anda menolak bermain untuk timnas, Anda harus punya alasan bagus untuk melakukannya.
Bernd Schuster tentu saja melakukannya ketika menolak panggilan ke tim nasional Jerman karena istrinya akan melahirkan. Kelahiran seorang anak terasa seperti alasan yang bagus untuk dilewatkan.
Sayangnya, calon manajer Real Madrid itu tidak pernah ditawari kesempatan bermain untuk negaranya lagi. Sungguh memalukan. Namun, dia tidak akan menyesali keputusannya.
4. Marco Verratti (Italia)
Meski selalu menjadi sosok yang konsisten untuk Italia, Marco Verratti mengambil keputusan menolak panggilan timnas pada 2023 karena ketidakaktifannya bersama Paris Saint-Germain.
Sang gelandang tidak bermain sebanyak yang diinginkannya untuk klubnya. Jadi dia memutuskan untuk tidak bermain untuk negaranya.
Dia akhirnya pindah ke klub Qatar Al Arabi untuk mencari waktu bermain reguler. Namun keputusannya untuk bermain di Timur Tengah telah membuatnya kehilangan peluang lebih lanjut di tim nasional dan dia tidak dipanggil lagi sejak saat itu.
5. Adrien Rabiot (Prancis)
Terkadang, harga diri bisa berperan besar dalam tindakan seseorang. Itulah yang dialami Adrien Rabiot saat menolak tampil di timnas Prancis saat dipanggil masuk daftar standby jelang Piala Dunia 2018.
Dia tidak senang menjadi opsi cadangan, jadi mengesampingkan diri sepenuhnya.
Untungnya, keputusan tersebut tidak menghalangi karier internasionalnya selamanya. Sejak itu ia bermain untuk Prancis.
Sumber: Give Me Sport