Bola.com, Jakarta - PlayStation 3, atau yang akrab disebut PS3, memiliki banyak gim berkesan yang patut untuk kembali dimainkan, seperti Batman: Arkham City, Uncharted 2, Dead Space, Mass Effect, dan banyak lagi.
Banyak penggemar dan kritikus percaya PlayStation 3 adalah salah satu kekuatan utama yang memantapkan posisi Sony sebagai salah satu pemimpin dalam industri gim.
Namun, beberapa judul di PS3 mengecewakan dibandingkan dengan standar yang ditetapkan oleh judul lain di konsol itu. Meski gim-gim ini pada dasarnya tidak buruk, tetapi tidak sesuai.
Berikut lima judul gim di PlayStation 3 yang dianggap mengecewakan:
Lair
Wahana naga terbang! Pertempuran udara yang epik! Api yang berkobar! Terdengar mendebarkan? Nah, begitulah cara Factor 5 mengiklankan Lair.
Sayangnya Lair tidak memenuhi ekspektasi awal. Banyak yang bersemangat untuk melakukan petualangan menakjubkan di angkasa, tetapi sayangnya, kenyataannya cukup mengecewakan.
Dirilis pada 2007 untuk PlayStation 3, Lair bertujuan untuk menunjukkan kehebatan penginderaan gerak.
Namun, kontrol yang kikuk dan masalah kamera yang mengganggu membuat gameplay menjadi membosankan, bukannya menyenangkan.
Jika dipadukan dengan cerita yang membosankan dan misi yang berulang-ulang, hasilnya adalah perjalanan menunggangi naga yang berakhir dengan bencana.
Haze
Penggemar genre FPS menaruh harapan besar pada Haze. Itu datang dari pencipta TimeSplitters, dan dengan demikian judul tersebut sudah memiliki beberapa posisi besar yang harus diisi. Sayangnya, gim PlayStation 3 ini gagal total.
Haze, dunia distopia mirip cyberpunk dengan tentara yang diresapi narkoba dengan kemampuan manusia super, dirilis pada 2008.
Namun, desain level yang membosankan, gameplay yang biasa-biasa saja, dan cerita yang mudah dilupakan membuatnya hambar.
Sementara penembak lain seperti Metal Gear Solid dan Dead Space bersinar di PS3, Haze memudar ke latar belakang dan tidak meninggalkan jejak dalam sejarah gim.
Alien: Colonial Marines
Bagi penggemar waralaba "Alien" yang ikonik, prospek untuk menjadi Marinir Kolonial dan melawan xenomorph terdengar seperti mimpi yang menjadi kenyataan. Sayangnya, Aliens: Colonial Marines mengubah mimpi itu menjadi mimpi buruk.
Komunitas memimpikan pengalaman yang mendalam dan menakutkan melawan alien Xenomorph yang mematikan.
Sayangnya, rilisan 2013 ini jauh dari ekspektasi dan banyak kekurangannya, yang paling mengecewakan adalah tidak adanya ketegangan atau rasa takut.
Para pengembang sama sekali gagal menangkap suasana tegang dan meresahkan yang membuat film "Alien" begitu ikonik dan mengerikan. Steam menghapus Aliens: Colonial Marines dari tokonya pada 2015.
Duke Nukem Forever
Setelah hampir 15 tahun tertunda, Duke Nukem Forever akhirnya dirilis pada 2011. Namun, pahlawan bijak favorit game ini gagal memenuhi ekspektasi penggemar.
Kembalinya yang telah lama ditunggu-tunggu ternyata mengecewakan karena Duke Nukem terasa ketinggalan zaman, dengan gameplay yang kikuk dan humor yang tidak dewasa.
Meskipun telah dikembangkan selama bertahun-tahun, grafisnya tampak ketinggalan jaman jika dibandingkan dengan judul-judul baru.
Pada akhirnya, "Duke Nukem Forever" mengingatkan para pemain bahwa beberapa warisan sebaiknya tidak disentuh.
Bahkan penerbit judulnya, 2K, sangat kecewa dengan game tersebut karena gagal memenuhi kuota penjualan dan mengakibatkan kerugian finansial.
Namun, para pengembang melakukan upaya terakhir dengan menerbitkan episode DLC berjudul, “The Doctor Who Cloned Me”, yang juga mengalami nasib serupa.
Sonic the Hedgehog
Ada kalanya Sonic the Hedgehog mengalami pasang surut, tetapi tidak satu pun yang setenar game PlayStation 3 pada 2007.
Meski dijanjikan akan menghadirkan kembali keajaiban lama dari game-game sebelumnya yang kita sukai dari pahlawan biru ini, ternyata kembalinya tidak seperti gemilang.
Sonic the Hedgehog dibuat untuk menandai ulang tahun Sonic yang ke-15. Namun, ada beberapa masalah teknis termasuk waktu loading yang lama, gameplay yang tidak stabil, fisika karakter yang buruk yang membuat pahlawan cepat kita jatuh jauh ke dalam lubang tak berujung disertai alur cerita yang rumit dan akting pengisi suara yang tidak mengesankan.
Pada akhirnya, apa yang seharusnya menjadi perayaan sebuah ikon malah menjadi noda lain pada franchise yang penuh dengan judul-judul yang mengecewakan.
Sumber: Sportskeeda