Bola.com, Jakarta - Han Kwang-song pernah menjadi sensasi tersendiri di Liga Italia Serie A pada 2017. Ia menjadi pemain Korea Utara pertama yang mencetak gol di liga top Eropa. Namun, ia sempat menghilang selama tiga tahun tanpa ada seorang pun kecuali dirinya yang tahu betul apa yang sebenarnya terjadi.
Han Kwang-song bukan pesepak bola sembarangan. Pada 2020, raksasa Liga Italia, Juventus, merekrutnya karena ia disebut-sebut sebagai Cristiano Ronaldo-nya Korea Utara. Cerita besarnya bukanlah itu.
Awal mula, Han hijrah ke Italia pada 2015. Ia bisa berkarier di negeri pizza karena proyek dari pemerintah Korea Italia. Mungkin mirip Primavera pada era 1990-an awal, namun yang jelas, sang striker berkaki kidal itu mengawali kariernya sebagai pemain akademi Perugia.
Kabarnya, Han menolak pinangan Liverpool meski sudah bertemu dengan ketua pemandu bakat The Reds bernama Barry Hunter. Saking kesengsemnya, Han dijanjikan bakal dipertemukan dengan Steven Gerrard, yang belakangan diakui Han bahwa ia tidak tahu siapa sang legenda yang dimaksud.
"Kau tahu kan Stevan Gerrard, kan?" kata Mauro Costorella, direktur akademi Perugia menirukan ucapan Hunter saat diwawancarai First Time Finish. "Bagaimana bisa kau tidak kenal Steven Gerrard?" kata Hunter lagi setelah Han terlihat seperti orang bingung meskipun sudah ditunjukkan foto Gerrard.
--
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Gol Bersejarah
Han Kwang-song kemudian diboyong Cagliari pada usia 19. Ia mencetak gol pertamanya melawan Torino pada 2017. Gol tersebut jadi sejarah tersendiri karena menjadikannya pesepak bola Korea Utara pertama yang melakukannya di kompetisi elite Eropa.
Yang lebih spesial lagi, gawang Torino kala itu dikawal oleh Joe Hart, kiper asal Inggris yang tengah dipinjamkan Man City.
Sayangnya, performa Han angin-anginan. Dianggap masih butuh pemahaman sepak bola Eropa, Cagliari memutuskan untuk meminjamkannya kembali ke Perugia di Serie B. Sebuah keputusan tepat, setidaknya bagi Han.
Bersama Perugia, yang mana diakui Han sebagai tim yang sangat dicintainya, ia menunjukkan prestasi apik. Hingga akhirnya Juventus memutuskan merekrutnya sebagai pinjaman selama dua musim dengan opsi pembelian permanen seharga 3,5 juga euro 'saja'.
Han banyak menghabiskan waktunya bersama Juventus U-23 di Serie C, tetapi masuk daftar susunan pemain tim utama saat menghadapi Lecce, masih pada 2019. Meski tidak tampil, Han tetap jadi pesepak bola Asia pertama yang masuk daftar susunan pemain Juventus.
Korban Politik
Dari sinilah semua misteri berawal. Han Kwang-song pada akhirnya dibeli secara permanen oleh Juventus pada Januari 2020. Bianconerri menjualnya langsung ke tim Qatar, Al-Duhail, enam hari berselang dengan mahar 7 juta euro. Juve untung dua kali lipat, entah bagaimana perasaan Han mengetahui dirinya cuma jadi objek profit saja.
Yang jelas, Han menemukan permainan terbaiknya bersama Al-Duhail. Ia sukses membawa timnya meraih Qatar Stars League. Intinya, sinar Han benar-benar terlihat di sana, jauh dari pemberitaan media-media Eropa.
Setelah itu, Han menjadi korban politik akibat polemik program nuklir Korea Utara. Pada periode tersebut, PBB memberikan sanksi yang membuat warga negara Korut tidak boleh bekerja di luar negeri. Sanksi ini menimpa Han.
PBB mengklaim kalau transfer Han dari Juventus ke Al-Duhail menyalahi sanksi PBB. Kontrak Han bersama Al-Duhail praktis diputus. Agustus 2020 adalah kali terakhir ia terlihat oleh publik.
Menghilang dan Muncul Tiba-Tiba
Maret 2021, hidupnya berubah.
Tanpa ada kejelasan, Han dideportasi dari Qatar. Ia dinaikkan ke pesawat dengan tujuan Roma, Italia. Han tidak kembali ke Korea Utara karena pemerintah setempat menutup akses dari dan ke Korea Utara dengan alasan COVID-19.
Kabarnya, Han Kwang-song terjebak di Kedutaan Besar yang tidak diketahui lokasinya, bukan berhari-hari atau berminggu-minggu, melainkan bertahun-tahun. Han tidak diperbolehkan melakukan sesi wawancara.
Parahnya lagi, Han tidak tahu apapun yang terjadi di luar sana.
Han yang sekarang berusia 25 tahun, tiba-tiba muncul pada November 2023, berseragam Timnas Korea Utara, mencetak gol buat negaranya pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Myanmar.
Saat ini, Han berstatus tanpa klub, dan lagi-lagi, tidak diketahui secara pasti apakah ia bakal tampil membela Korea Utara pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 menghadapi Jepang tengah pekan ini.
Baca Juga
Foto: Tampil Spartan, Atletico Madrid Kudeta Barcelona dari Puncak Klasemen Liga Spanyol
Stadion Nasional Dipakai Konser, Timnas Singapura Terpaksa Geser ke Jalan Besar di Semifinal Piala AFF 2024: Kapasitas Hanya 6 Ribu Penonton
Gelandang Newcastle United Bantah Punya Darah Negeri Jiran, Minta Jangan Dihubungkan Lagi dengan Timnas Malaysia