Bola.com, Jakarta - Real Madrid akan menghadapi Manchester City di perempat final Liga Champions. Namun, pelatih Los Blancos, Carlo Ancelotti, begitu optimistis mengenai pertandingan di babak delapan besar kompetisi elite Eropa tersebut.
Sebuah pesan sarat optimistis dan kekuatan disuarakan oleh Carlo Ancelotti mengenai duel Real Madrid kontra Man City. Pelatih asal Italia itu menegaskan Real Madrid sudah lebih baik.
"Kami lebih baik dari sebelumnya," ujar Carlo Ancelotti saat membahas undian perempat final Liga Champions, di mana Real Madrid akan menghadapi Man City.
Man City dan Real Madrid merupakan favorit juara Liga Champions. Kedua tim akan berhadapan di perempat final Liga Champions, pertandingan yang dinilai final yang terlalu dini.
Selain itu, Real Madrid juga bertekad membalas kekalahan telak 0-4 yang mereka alami dari Man City di semifinal Liga Champions musim lalu.
Inilah deretan alasan mengapa Carlo Ancelotti itu mungkin tepat soal keyakinannya terhadap Real Madrid yang menghadapi Man City di perempat final Liga Champions.
1. Penampilan Luar Biasa Vinicius Junior
Pemain asal Brasil itu mampu membungkam cemoohan lewat penampilan yang luar biasa. Vinicius Junior sedang berada di performa terbaiknya bersama Real Madrid.
Dalam kemenangan melawan Osasuna, Vinicius memperlihatkan kemampuan terbaiknya dengan mencetak dua gol. Pergerakan di sayap kiri hanya bisa dibandingkan dengan Mbappe dan kemampuan membaca permianannya makin berkembang.
Dalam hal jumlah gol, Vinicius Junior sudah mencetak 18 gol, hanya terpaut lima gol dari 23 gol yang dicatatnya pada musim lalu ketika bersaing dengan Jude Bellingham untuk mendapatkan sepatu emas di La Liga.
Menurut Ancelotti, Vinicius Junior akan jauh lebih baik jika pergerakan tanpa bolanya ditingkatkan.
2. Tidak Bergantung Kepada Jude Bellingham
Jude Bellingham menjadi pemain hebat Real Madrid pada musim ini. Pada periode terakhir, antara cedera dan skorsing, tim asuhan Carlo Ancelotti tidak diperkuat pencetak gol terbanyaknya.
Namun, setiap kali pemain asal Inggris itu absen, Real Madrid merespons dengan kualitas, ada sembilan kemenangan dari 10 laga dan hanya hasil imbang di Vallecas.
Sering ada pembicaraan tentang ketergantungan Real Madrid terhadap gol Bellingham karena tidak adanya penyerang tengah yang luar biasa dalam tim mereka. Respons positif Real Madrid meniadakan teori tersebut.
Penjelasan mengapa Real Madrid tidak terpengaruh dengan absennya Bellingham adalah dengan performa luar biasa yang diperlihatkan oleh Brahim Diaz.
Ia memulai musim ini sebagai pilihan ketiga dan saat ini adalah jawaban untuk absennya Jude Bellingham, yaitu dengan mencetak 10 gol dan menjadi pengoleksi gol terbanyak nomor lima di skuad Real Madrid saat ini.
3. Antonio Rudiger, Raja di Lini Pertahanan
Fondasi Real Madrid terguncang ketika David Alaba mengalami cedera lutut dan ditambah dengan cedera serius yang dialami Eder Militao.
Namun, dalam ketidakpastian itu, Real Madrid telah menemukan respons gemilang dari seorang Antonio Rudiger.
Bek tengah asal Jerman ini telah menjadi yang terbaik di La Liga dan kepemimpinannya di dalam dan luar lapangan sangat penting bagi jantung pertahanan Real Madrid ini.
4. Andriy Lunin, Kejutan yang Menyenangkan
Setelah Thibaut Courtois mengalami cedera parah, Real Madrid memilih Kepa Arrizabalaga masuk dalam starting lineup.
Keberadaan Andriy Lunin saat ini telah memberikan jawaban mengenai pemilihan di bawah mistar gawang. Gemilangnya performa Lunin membuat Los Blancos tidak khawatir dengan kekosongan di bawah mistar gawang.
5. Statistik Ofensif yang Luar Biasa
Real Madrid hanya dua kali kalah setelah 41 pertandingan yang mereka jalani sepanjang musim ini. Los Blancos telah mencetak 100 gol dan hanya 37 kali kebobolan.
Dengan sembilan pertandingan tersisa di La Liga Spanyol musim ini, angka-angka itu menjadi modal penting untuk meraih gelar juara. Real Madrid terpaut 10 poin dengan Girona yang membuntuti mereka.
6. Kedalaman Skuad yang Luar Biasa
Musim lalu Carlo Ancelotti tidak mendapatkan bantuan dari bangku cadangan Real Madrid karena msalah cedera yang serius. Namun, hal itu tidak terjadi pada musim 2023/2024.
Absennya Mariano Diaz dan Eden Hazard pada musim lalu membebani tim di lapangan. Namun, hal itu tidak terjadi musim ini. Kedatangan Joselu memberikan kemudahan di lini depan dengan mencetak 14 gol.
Membandingkan Joselu dengan Mariano Diaz dan Eden Hazard sama seperti membandingkan pemain yang ingin menerjang dunia dan seseorang yang ingin menyerah.
Selain itu, Dani Carvajal sudah mencetak lima gol. Saat harus bermain sebagai bek tengah, ia terlihat seperti seorang stoper berpengalaman.
Luka Modric menjadi bintang setiap kali dia bermain sebagai pemain pengganti yang membuatnya sering kali membuatnya kesal. Federico Valverde selalu tampil gemilang meski ditempatkan di mana pun.
7. Toni Kroos Jenderal Lapangan Tengah
Toni Kroos merupakan gelandang pengatur serangan yang sangat baik dalam membaca permainan. Ia selalu mengelola baik serangan maupun pertahanan tim dengan sangat baik.
Dari semua alasan yang dikatakan Ancelotti mengenai lebih baik dari sebelumnya, mungkin tidak ada alasan untuk melihat Toni Kroos memang lebih baik dari sebelumnya. Sebab Kroos selalu tampil sangat apik dari musim ke musim. (Muhammad Cyril Setiawan)
Sumber: Marca