Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia berhasil merebut kemenangan penting saat menjamu Vietnam pada lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Pada laga yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (21/3/2024) malam WIB, skuad Garuda menang berkat gol tunggal Egy Maulana Vikri.
Walau begitu, sejumlah kritikan tetap datang kepada tim asuhan Shin Tae-yong (STY) tersebut. Terlepas dari kegemilangan di babak kedua, Timnas bermain jeblok di paruh pertama.
Menghadapi sesama tim Asia Tenggara, lagi-lagi Timnas Indonesia bermain pasif. Alih-alih mengambil alih jalannya laga, mereka sempat terbawa suasana permainan lawan.
Lantas, seperti apa performa lini per lini tim Merah Putih di laga semalam? Berikut ulasan selengkapnya versi Bola.com.
==
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Debutan Pertahanan Tambah Kekuatan
Cedera yang dialami sejumlah pilar pertahanan memberikan jalan bagi sejumlah pemain merasakan caps pertama di pertandingan ini.M. Adi Satryo yang terbiasa bermain menggunakan kakinya, mendapat kepercayaan besar.
Walau sempat melakukan blunder, secara keseluruhan dia mampu menghadirkan rasa tenang.Setali tiga uang, Jay Idzes langsung unjuk gigi. Pemain berusia 23 tahun itu berkali-kali menyuguhkan kemampuan individu yang bagus untuk menghancurkan serangan Vietnam.
Sayangnya, pertahanan Timnas Indonesia kesulitan mengawali serangan di babak pertama. Itu tak lepas dari situasi lapangan tengah yang 'tidak jelas' sebelum turun minum.
Kosong Melompong di Lini Tengah
Seperti yang disebutkan di atas, Timnas Indonesia bermain buruk di awal laga. Ivar Jenner dan Marselino Ferdinan kepayahan menghadapi lima pemain Vietnam.
Situasi tersebut membuat Garuda bermain tanpa pola yang jelas. Jembatan yang terputus itu yang pada akhirnya dibenahi STY selepas jeda babak.Kehadiran Egy Maulana Vikri memberikan kerapatan yang diperlukan. Ivar Jenner pun bisa lebih fokus mengalirkan bola sebagai pivot di ruang kosong yang akhirnya tercipta.
Marselino Ferdinan pun lebih terlihat hidup di babak kedua. Permainan satu dua sentuhan itu pada akhirnya yang mampu membongkar pertahanan berlapis Vietnam.
Hal itu juga tak lepas masuknya Pratama Arhan dan Sandy Walsh di masing-masing sayap. Lini belakang mendapat cover yang cukup sehingga tiga pemain tengah lainnya bebas berkreasi.
Masing Sering Long Passing
Entah apa yang ada di benak STY saat menjajal Hokky Caraka sebagai starter. Melihat gaya bermain di babak pertama, penyerang PSS Sleman itu tak diberikan ruang untuk berkembang.
Akibat kosongnya lapangan tengah, para pemain belakang sering 'melempar' bola lambung ke depan. Tanpa support yang cukup, bola akhirnya lepas begitu saja.Hokky maupun Rafael Struick pun terlihat hanya berlarian mengejar bola.
Sekalinya memegang bola, mereka harus menggunakan skill individu untuk menemukan gawang lawan.
Baca Juga
Naturalisasi Kevin Diks Aman, Selanjutnya Timnas Indonesia Berburu Striker Keturunan
Timnas Indonesia U-20 Tiba di Jepang untuk TC hingga 23 November 2024, Uji Coba Lawan Klub Kasta Kedua sampai Universitas
Sayuri Bersaudara Kembali Dipanggil Shin Tae-yong: Sektor Sayap Timnas Indonesia Semakin Ganas?