Bola.com, Jakarta - Pada beberapa tahun terakhir, Timnas Inggris kebanjiran pemain muda. Mereka bukan sembarang pemain muda, tapi dengan kemampuan di atas rata-rata. Seperti di Piala Dunia 2018 dan 2022, serta Euro 2020, negeri Raja Charles III ini dijejali talenta.
Kinerja mereka layak mendapat acungan jempol. Di Piala Dunia 2018, The Three Lions menorehkan catatan cemerlang dengan menyabet posisi keempat. Pencapaian itu mengulangi sukses pada Piala Dunia 1990.
Empat tahun berselang, di Qatar, perjalanan Timnas Inggris tak jelek-jelak amat. Mereka melangkah sampai ke perempat final. Lalu, di Euro 2020, Inggris merangsek hingga ke final. Sayang, mereka kalah adu penalti kontra Italia.
Di panggung Euro 2024, yang rencananya akan dimulai pada 14 Juni mendatang, Timnas Inggris siap memberikan kesempatan kepada pemain muda. Kehadiran para pemain muda menjadi asset sangat berharga.
Seperti apa dan siapa-siapa saja pemain masa depan yang berusia 21 tahun ke bawah kebanggaan Inggris itu?
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kiper: James Trafford
Ia tampil luar biasa bersama Timnas Inggris di Euro U-21 musim panas lalu. Tak heran jika Trafford disebut-sebut sebagai pemain nomor satu di masa depan. Performa menawan, harganya melambung.
Burnley harus menggelontorkan 15 juta pounds agar bisa mendapatkan tanda tangannya. Dia langsung menyalip rekan lulusan akademi Manchester City, Arijanet Muric.
Trafford, yang kini berusia 21 tahun, mengalami musim debut yang sulit di Liga Inggris. Namun, kondisi tersebut menjadi pelajaran berharga bagai sang anak muda.
Southgate memiliki pendapat yang sama dengan sebagian besar publik Inggris. Artinya, Trafford bakal mendapatkan tempat kebersamaan di Timnas Inggris, meski masih sulit bersaing saat ini.
Bek Kanan: Samuel Iling-Junior
Sebenarnya, Iling-Junior bukan bek kanan. Ia adalah bek sayap, terutama ketika berada di klubnya sekarang, Juventus. Kualitas bagus serta multitalenta tersebut menjadi modal berharga bagi sang pemain.
Setidaknya, ia sudah membuktikan memiliki prospek bagus di Timnas Inggris, dengan catatan sanggup tampil oke. “Saya rasa potensinya belum mencapai batas maksimal. Saya berharap dia diberi lebih banyak peluang musim ini, tapi dia sudah menjadi pemain reguler tim utama di Juventus," kata pelatih muda, Saul Isaksson-Hurst.
Jika harapan itu terpenuhi, Timnas Inggris akan mendapatkan benefit. Maklum, modal pemain muda adalah merasakan menit bermain di kompetisi yang ketat.
Bek Tengah: Levi Colwill
Chelsea telah menyeimbangkan keuangan mereka dengan menjual sejumlah asset akademi dalam beberapa tahun terakhir. Tapi beda dengan Colwill, yang punya hasrat tinggi berprestasi bareng Chelsea.
Bintang muda Cobham ini bersikeras membangun masa depan di Chelsea. Hal itu terlihat ketika menolak tawaran besar dari Brighton. Pemain berusia 21 tahun tersebut menjadi pemain reguler di Chelsea.
Penampilan bagus sepanjang musim ini membuahkan hasil, yakni berkostum Timnas Inggris pada bulan Oktober 2023. Jika melihat kualitas, Colwill akan berkuasa di jantung pertahanan Timnas Inggris dalam 2-3 tahun ke depan.
Bek Tengah: Jarrad Branthwaite
Ia menjadi target beberapa tim besar, seperti Manchester City, Manchester United dan Real Madrid. Status tersebut sudah memberi sinyal betapa tinggi kualitas sang pemain.
Bahkan, ketika dia tak mendapat kesempatan turun bersama Timnas Inggris dalam jeda internasional, pekan lalu, banyak penonton yang protes. Penampilan Jarrad Branthwaite tergolong mumpuni di Everton musim ini.
Publik menganggap, kualitas dan tongkrongan Jarrad Branthwaite mirip dengan John Stones. Walhasil, Jarrad Branthwaite tinggal menunggu waktu menjadi kekuatan utama di lini belakang Timnas Inggris.
Bek Kiri: Rico Lewis
Bintang muda Manchester City ini lebih banyak bermain di posisi kanan dan lini tengah dibandingkan sebagai bek kiri. Tapi itulah peran yang digunakan Southgate dalam debutnya di Inggris.
Lewis, yang masih berusia 19 tahun, belum tampil sebagai starter sebanyak yang diharapkannya musim ini. Maklum, zona permainan yang tetap masih belum ada di kepalanya.
Oleh karena itu, Rico akan terus mencoba mencari jejak pasti di lapangan. Sebenarnya, kondisi ini menjadi benefit bagi Timnas Inggris, karena sang pemain bisa beroperasi di seluruh area lapangan, baik berstatus pemain bertahan ataupun gelandang.
Gelandang Tengah: Kobbie Mainoo
Tak ada yang protes jika Mainoo mendapat kesempatan berkostum Timnas Inggris. Penampilan spesial bersama Manchester United pada musim ini, menjadi gambaran betapa spesial sang anak muda.
Seluruh fans Timnas Inggris sepakat, Mainoo adalah masa depan permainan agresif. Jika ia mendapat sentuhan yang tepat selama berkostum Manchester United, Mainoo akan menjadi pemimpin peperangan yang ideal.
“Dia pemain yang fantastis. Masuk ke tim Manchester United sangat sulit bagi remaja , tapi dia bisa menaklukkan itu. Saya yakin, Mainoo akan menaklukkan dunia dalam 10 tahun ke depan," kata Gary Neville, eks kapten MU.
Gelandang Tengah: Archie Gray
Gray baru berusia 18 tahun awal bulan ini. Tapi dia hampir selalu hadir dalam upaya Leeds United promosi ke Liga Inggris. Ia pemain serbaguna, karena bisa berada di area bek kanan dan gelandang.
Gray sempat mengejutkan publik, karena tampil brilian ketika membela Leeds United kontra Chelsea di panggung Piala FA. Kala itu, ia menjadi pemain terbaik.
Pelatih Timnas Inggris, Gareth Southgate mengaku selalu memantau setiap perkembangan Gray di lapangan. Bukan tak mungkin, debut bersama timnas senior Inggris bisa terjadi dalam waktu dekat.
Gelandang Tengah: Jude Bellingham
Nama ini sudah tak perlu mendapat perhatian lebih, karena berstatus superstar. Penampilan bersama Timnas Inggris dan Real Madrid yang konsisten, membuat Bellingham bersiap menjadi raja.
Pada sisi lain, tantangan Jude bakal banyak. Setidaknya, ia wajib menjadi pioner bagi keberhasilan Real Madrid. Setelah itu, barulah memberi efek bagus terhadap kinerja Timnas Inggris secara keseluruhan.
Sayap: Cole Palmer
Siapa yang tak kenal Cole Palmer?. Nyaris seluruh penggemar Liga Inggris memberikan atensi luar biasa terhadap anak muda yang melesat sepanjang musim ini.
Cole Palmer sudah menunjukkan kehebatannya, ketika berhasil masuk ke jajaran tim inti Manchester United. Jadi pilihan Pep Guardiola tak membuatnya jemawa. Sebaliknya, ia wajib membuktikan ekspektasi publik Inggris.
Pemain berusia 21 tahun ini memiliki tantangan tak mudah. Ia wajib konsisten, sehingga tak kehilangan tempat di klub maupun Timnas Inggris.
Striker: Morgan Rogers
Rogers bukan pemain yang beroperasi murni sebagai si nomor 9. Ia tipikal bomber yang gemar bergerak, lalu membuka ruang untuk dirinya sendiri agar bisa mengirimkan bola-bola sulit ke arah kiper lawan.
Secara posisi, Rogers bisa beroperasi di mana saja, baik sebagai penyerang sayap, penyerang lubang ataupun target man. Ia sempat mendapatkan perhatian ketika merobek jala Chelsea di Stamford Bridge, pada semifinal Piala Liga Inggris.
Potensi hebat Rogers mendapat pengakuan dari Aston Villa. Klub Liga Inggris ini langsung membeli sang pemain dengan banderol 15 juta pounds.
Sayap: Jamie Bynoe-Gittens
Ia mendapat sematan gelar mentereng ; penerus jejak Jadon Sancho dan Jude Bellingham di lapangan. Berlebihan?, bisa jadi. Namun, pemain muda Inggris ini selalu memberi bukti di lapangan, terutama musim ini di Borussia Dortmund.
Bynoe-Gittens belum mencapai level papan atas, namun kualitasnya sudah terlihat. Hal itu terbukti dengan statusnya yang sedang diburu Arsenal.
Sumber : Planetfootball
Baca Juga
Kejutan, Kode Keras Erick Thohir Tegaskan Rela Mundur dari Ketum PSSI, jika...
Panas Usai Dihajar Jepang, Ini 5 Hot News Timnas Indonesia yang Bikin Perasaan Fans Campur Aduk : Curhat Kevin Diks sampai Ancaman Evaluasi
Bikin Geger, Pengakuan Shin Tae-yong dan Sindiran Keras Malaysia Setelah Timnas Indonesia Disikat Jepang, Ini 5 Hot News Tim Garuda