Bola.com, Surabaya - Persebaya Surabaya bakal mengirim surat laporan ke PSSI terkait kepemimpinan wasit. Mereka mendapat keputusan janggal saat menghadapi Arema FC di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Rabu (27/3/2024) malam.
Di laga itu, wasit Gedion Dapaherang memberikan “hadiah” penalti kepada Arema di menit ke-63. Alasannya, bek Kadek Raditya dianggap melakukan handsball meski tayangan ulang menunjukkan bola mengenai dada.
Para pemain Persebaya sudah melakukan protes keras setelah Gedion membuat keputusan tidak tepat itu. Dedik Setiawan kemudian jadi eksekutor penalti di menit ke-64, tapi gagal berbuah gol karena ditepis kiper Andhika Ramadhani.
Meski demikian, manajemen Persebaya tidak ingin hanya diam saja melihat situasi yang membuat mereka kerap dirugikan oleh wasit. Mereka melaporkan Gedion Dapaherang yang telah bertindak tidak tepat di pertandingan.
“Dalam tayangan Vidio, Indosiar, maupun tim media Persebaya, jelas wasit Gedion Dapaherang salah dalam memberikan penalti tadi malam. Bola liar membentur dada bek Persebaya Kadek Raditya, bukan tangan,” demikian bunyi pernyataan resmi klub.
==
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kiprah Gideon Dapaherang
“Apakah posisi wasit tidak cukup ideal agar cermat membuat keputusan? Sudah menjadi bahan omongan di kalangan klub dan pecinta Liga 1, wasit kadang mengambil posisi menjauh dari kotak penalti tim yang akan dirugikan, untuk menjadi alibi dalam memberikan penalti gaib. Seperti yang terjadi tadi malam.”
“Sejalan dengan semangat transformasi Erick Thohir, Persebaya akan mengirimkan laporan kepada PSSI terkait kepemimpinan buruk Gedion Dapaherang. Tidak hanya momen Arema FC dapat penalti, namun keputusan-keputusan buruk lainnya dalam laga tersebut.”
Di musim ini saja, Gedion Dapaherang sudah dua kali memberi hadiah penalti untuk Arema. Sebelum melawan Persebaya, hal yang sama terjadi saat Singo Edan menghadapi Persis Solo pada 30 Juli 2023.
Sebelum laga ini, Arema tercatat sebagai tim yang paling banyak mendapatkan penalti, yakni 11 kali. Semuanya mampu dimanfaatkan sebagai gol. Dan di laga ini, mereka kembali mendapat hadiah penalti.
Untuk kali pertama, Arema gagal mencetak gol lewat titik putih di musim ini dan itu terjadi saat melawan Persebaya. Total, Arema sudah 12 kali diberi penalti oleh wasit dan itu masih jadi rekor terbanyak yang didapat oleh sebuah tim Liga 1 musim ini.
Arema Selalu Diuntungkan?
Fakta menarik lainnya adalah Arema tercatat tiga kali mendapatkan hadiah penalti dalam empat pertandingan terakhir melawan Persebaya. Dari tiga penalti, Singo Edan hanya mampu mengonversinya jadi gol sekali.
“Persebaya sendiri kena penalti tiga kali dalam empat pertandingan terakhir melawan tim yang CEO-nya Iwan Budianto tersebut. Tadi malam sekali, satu penalti pada 11 April 2023, dan satu penalti pada 1 Oktober 2022 bersamaan dengan Tragedi Kanjuruhan. Alhamdulillah, keempat pertandingan itu kami menangkan,” bunyi pernyataan resmi klub Persebaya lagi.
“Seringnya kejadian penalti gaib alias ngawur seperti itulah yang membuat tagline ‘Persebaya Bolo Tuhan’ mengakar di kalangan Bonek, pendukung Persebaya. Bukan sok alim, namun memang kami merasakan banyak campur tangan Tuhan, sering dizolimi, namun bisa selamat.”
Hasil ini membuat Persebaya naik ke posisi ke-10 klasemen sementara dengan 39 poin dalam 30 laga. Sedangkan Arema masih mengoleksi 31 angka dan rawan masuk zona degradasi lagi pekan ini.
Jalan Kaki dari Stadion ke Hotel
Usai mengalahkan Arema, skuad Persebaya Surabaya tidak pulang menggunakan kendaraan setelah pertandingan melawan Arema FC. Mereka bukannya tidak mau menaiki bus seperti berangkat, melainkan ada janji yang harus dipenuhi.
Sebelum laga, tim Persebaya sudah berkaul atau bernazar. Jika bisa mengalahkan Arema, mereka akan berjalan kaki dari stadion menuju hotel tempat mereka menginap di Gianyar. Rupanya, harapan mereka jadi kenyataan.
Total, Bruno Moreira dkk. berjalan sepanjang sekitar 1,5 kilometer menuju hotel untuk memenuhi kaul itu. Meski demikian, mereka terlihat senang bisa berjalan kaki, sebab kemenangan itu tentu terasa istimewa.
"Kami senang, dorongan ini membuat tiga poin dari pertandingan tadi terasa dekat sekali. Meski yang main selama 90 menit tadi cukup melelahkan, tetapi kami semua senang," kata Oktafianus Fernando, winger Persebaya.