Pemilik F1, Liberty Media Selangkah Lagi Miliki MotoGP: Kesepakatan Rp63,5 Triliun

oleh Hendry Wibowo diperbarui 28 Mar 2024, 21:00 WIB
Pembalap MotoGP Francesco Bagnaia (merah) dari Italia melakukan tikungan diikuti oleh Marc Marquez dari Spanyol, saat balapan MotoGP di Sirkuit Internasional Algarve Portimao, Portugal, Minggu, 24 Maret 2024 malam WIB. (AP Photo/Jose Breton)

Bola.com, Jakarta - Liberty Media, pemilik Formula 1, dilaporkan sedang dalam pembicaraan eksklusif untuk membeli Dorna, pemegang hak siar MotoGP, dengan harga lebih dari 4 miliar dolar AS atau sekitar Rp63,5 triliun.

Financial Times melaporkan bahwa sebuah kesepakatan sudah hampir tercapai yang akan menyatukan Kejuaraan Dunia Balap Motor dan Mobil di bawah pemilik yang sama.

Advertisement

Sebuah pengumuman bisa jadi akan dilakukan paling cepat minggu depan atau jelang seri ketiga balapan MotoGP Amerika Serikat di Sirkuit Austin. 

Kebetulan Amerika Serikat merupakan markas dari Liberty Media. Sehingga kesepakatan ini bakal berlangsung pada momen menarik. 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

 

 

 

2 dari 3 halaman

Kalahkan Banyak Pesaing

Untuk memiliki MotoGP, Liberty Media mengalahkan tawaran saingannya dari TKO, perusahaan yang memiliki UFC dan WWE.

Qatar Sports Investments, yang memiliki klub sepak bola Paris-Saint Germain, juga mengadakan pembicaraan dengan Bridgepoint, perusahaan ekuitas swasta yang terlibat dalam kepemilikan MotoGP.

Namun kesepakatan antara Liberty Media dan penyelenggara MotoGP, Dorna kemungkinan akan menghadapi pengawasan dari pihak regulator, kata laporan tersebut.

3 dari 3 halaman

Jadi Perhatian

MotoGP - Ilustrasi Logo MotoGP (Bola.com/Adreanus Titus)

F1 dan MotoGP dulunya sama-sama dimiliki oleh perusahaan ekuitas swasta CVC Capital Partners. Namun CVC terpaksa menjual MotoGP ketika mereka membeli F1 karena peraturan Uni Eropa.

James Killick, seorang pengacara persaingan usaha di White & Case, mengatakan kepada Financial Times bahwa penyelidikan terhadap kesepakatan antara Liberty Media dan Dorna sangat mungkin terjadi.

"Saya akan sangat terkejut jika regulator persaingan usaha tidak melihatnya. Pertanyaannya adalah, apakah pasar telah berubah?," kata James.