Bola.com, Jakarta Pengusaha asal Amerika Serikat, Todd Boehly dikabarkan akan digulingkan sebagai petinggi Chelsea dalam beberapa tahun ke depan.
Boehly telah menanggung kemarahan penggemar yang paling signifikan dari kelompok kepemilikan klub.
Dia telah menjadi representasi pengambilalihan Clearlake Capital sejak tahun 2022, namun hasil di lapangan belum membaik.
Menurut The Mail, Jumat (29/3/2024), The Blues siap menggunakan klausul untuk mencopot Boehly sebagai ketua pada tahun 2027.
Chelsea ini saat ini dijalankan oleh Behdad Eghbali dan Jose Feliciano, dengan Boehly di latar belakang.
Pria Amerika itu tidak tampil mengesankan ketika dia secara de facto menjadi direktur olahraga di beberapa jendela transfer pertama setelah pengambilalihan.
Boncos
Chelsea telah menghabiskan lebih dari £1 miliar untuk merekrut pemain baru sejak Todd Boehly dan Clearlake Capital membeli klub tersebut dari Roman Abramovich pada Mei 2022.
Pakar keuangan sepak bola Stefan Borson yakin Chelsea mungkin akan mendapat hukuman yang lebih berat dari Liga Premier dibandingkan dengan Everton dan Forest.
Chelsea perlu menghasilkan lebih dari 100 juta pounds atau sekitar Rp2 triliun musim panas 2024. Langkah tersebut harus ditempuh agar terhindar dari sanksi Financial Fair Play (FFP).
Hal itu diungkapkan mantan penasihat keuangan Manchester City. Tim seperti Everton dan Nottingham Forest telah terkena pengurangan poin musim ini setelah mereka didakwa melanggar peraturan FFP Liga Inggris. Kedua klub itu merugi sebesar 105 juta pounds dalam periode tiga tahun, atau 35 juta pounds setiap musim.
Masalah Lain
Masalah pelik terus mendera Chelsea sepanjang musim ini. Punya kekuatan uang mahadahsyat, tak serta merta membuat raksasa Liga Inggris tersebut berjalan mulus.
Di level liga domestik, belum ada kesuksesan yang layak membuat bangga. Padahal, para pemain berharga mahal datang silih berganti mengisi setiap posisi. Kini, Chelsea berselubung masalah lagi, satu di antaranya terkait status markas pertandingan.
Mirror menyebut, para petinggi Chelsea sedang dilema terkait rencana pembangunan stadion. Mereka hanya memiliki dua pilihan, yaitu enam tahun jauh dari Stamford Bridge saat stadion ini dibangun kembali, atau membayar mahal membeli tanah dan membangun di tempat lain.
Sumber: Daily Mail, Mirror