Bola.com, Jakarta - Boleh jadi tahun ini tampaknya musim kelam bagi karir Djadjang Nurdjaman. Pasalnya pelatih kawakan ini gagal menyelamatkan Persikabo 1973 dari jurang degradasi BRI Liga 1 2023/2024.
Kepastian Laskar Padjajaran (julukan Persikabo) terlempar ke Liga 2 musim depan, setelah tim asuhannya dihajar Persik 2-5 pada pekan ke-30 di Stadion Brawijaya Kota Kediri, Kamis (28/3/2024).
Karir pria yang akrab disapa Djanur ini sedang di titik nadir. Sebelumnya, di pentas Liga 2 musim ini, pria asal Majalengka, Jabar, ini juga tak mampu mengangkat Persela kembali ke kasta tertinggi sepakbola Indonesia.
Kendati begitu, kita patut hormati profesionalisme mantan arsitek Persib ini. Pasalnya dia berani menerima risiko dan mempertaruhkan reputasinya untuk melatih Persikabo 1973 yang sedang terpuruk di dasar klasemen.
==
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tugas Tidak Mudah
Djanur masuk Persikabo 1973 menggantikan tugas Aji Santoso yang diberhentikan pada pekan 28 Liga 1 musim ini. Dengan hanya menyisakan enam laga, tentu saja Djanur menanggung beban sangat berat.
Ironisnya, pada dua laga awal, Djanur harus dihadapkan dua pertandingan berat melawan Persib dan Persik. Dua tim yang sedang kampanye merebut posisi empat besar. Hasilnya kita ketahui bersama. Persikabo digilas Persib 3-1 dan Persik 5-2.
Pasrah
Sebagai profesional, tanpa mencari kambing hitam atas kegagalannya, kini Djanur pun mengaku pasrah dan menyerahkan masa depannya kepada manajemen Persikabo 1973.
"Saya minta maaf, karena Persikabo harus terdegradasi ke Liga 2 musim depan. Setelah ini manajemen pasti melakukan evaluasi. Soal hasilnya, saya serahkan kepada manajemen terkait posisi saya nanti," katanya.
Tetap Dipercaya
Meski begitu, Djanur masih berharap diberi kepercayaan untuk menangani Persikabo 1973 di Liga 2 mendatang. Adapun empat laga tersisa Persikabo di BRI Liga 1 musim ini adalah melawan Bali United, Persis Solo, PSIS Semarang, dan Barito Putera.
"Saya dan Persikabo 1973 harus legawa dan berdiri dengan kepala tegak. Jika manajemen masih memberi kesempatan, saya ingin membawa tim ini naik ke Liga 1. Ini sebuah tanggung jawab profesional," tuturnya.