Bola.com, Jakarta - Ducati terancam ditinggal dua tim satelitnya, yakni Prima Pramac Racing dan Pertamina Enduro VR46 Racing Team, di MotoGP 2025.
Dua tim independen asal Italia ini sama-sama mendapati kontraknya dengan Ducati akan habis akhir musim ini, dan sampai sekarang belum juga menggunakan opsi lanjutan kerja sama.
Ducati diketahui memiliki 4 tim dan 8 pembalap, yakni jumlah tim dan pembalap terbanyak yang dimiliki sebuah pabrikan MotoGP saat ini.
Tim-tim tersebut adalah Ducati Lenovo Team selaku tim pabrikan, serta Prima Pramac Racing, Pertamina Enduro VR46 Racing Team, dan Gresini Racing selaku tim-tim satelitnya.
Punya banyak tim dan pembalap tak pelak jadi salah satu faktor penting bagi Ducati untuk bangkit dari keterpurukan.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pramac dan VR46 Cabut?
General Manager Ducati Corse sekaligus sang insinyur utama, Gigi Dall'Igna, mendapatkan data dan masukan dari banyak rider dengan gaya balap berbeda, dan ini bikin Desmosedici menjadi motor paling perkasa saat ini.
Namun, ketangguhan Desmosedici ternyata tak otomatis bikin tim-tim satelit Ducati tergiur meneruskan kolaborasi pada 2025.
Pramac dan VR46 yang terbukti kompetitif bersama mereka, saat ini justru menimbang-nimbang tawaran pabrikan lain. Gresini jadi satu-satunya yang bakal bertahan, karena kontraknya baru akan habis pada akhir 2025.
Gigi Dall'Igna Akui Sulit Rayu Tim-Tim Satelit Bertahan
Sejak akhir 2023, Direktur Tim VR46, Alessio 'Uccio' Salucci, menyatakan bahwa skuadnya mendapatkan tawaran dari Yamaha dan KTM untuk bergabung.
Uccio juga sempat mengaku bertekad memperbarui kontrak VR46 dengan Ducati sebelum Februari 2024. Nyatanya, sampai Maret 2024, kata sepakat belum tercapai.
Dalam wawancaranya dengan reporter pitlane Dorna Sports, Jack Appelyard, di MotoGP Qatar pada awal Maret, Uccio juga mendadak menolak memberikan jawaban panjang lebar soal masa depan VR46 di Ducati. "Entahlah, saya tidak tahu. Kita lihat saja nanti," ungkapnya.
Belakangan, Motorsport.com giliran melaporkan bahwa Pramac juga didekati Yamaha dan KTM, meski mereka merupakan tim satelit utama Ducati dan selalu dapat motor spek pabrikan terbaru. Jika Pramac hengkang dari Ducati, maka ini akan jadi langkah besar, mengingat mereka sudah berkolaborasi sejak 2004.
Uniknya, Dall'Igna sempat memberi sinyal lewat Sky Sport Italia soal rencana Pramac dan VR46 hengkang. "Bakal sulit bagi kami mempertahankan semua tim tahun depan. Pabrikan lain juga ngotot mendapatkan tim satelit. Mereka juga dapat kesempatan menawarkan diskon besar, karena mereka dapat bonus dari Dorna jika menurunkan tim satelit," ujarnya.
Mengapa Yamaha dan KTM Getol Cari Tim Satelit?
Lalu, mengapa Yamaha dan KTM getol menggandeng tim satelit pada 2025? Yamaha ingin kembali memiliki tim satelit, sejak ditinggalkan RNF Racing pada akhir 2022. Mereka diketahui ingin menggandeng VR46, tetapi Pramac bisa jadi opsi cadangan jika skuad Valentino Rossi itu menolak.
Di lain sisi, KTM sudah sejak tahun lalu getol membentuk tim satelit kedua meski sudah memiliki Red Bull GASGAS Tech 3. Mereka tadinya meminta Dorna Sports menyerahkan slot yang ditinggalkan Suzuki, tetapi ditolak dengan dalih bahwa slot tersebut hanya akan diserahkan kepada tim pabrikan baru.
Jika Pramac dan VR46 benar-benar hengkang, maka Ducati hanya akan memiliki 2 tim dan 4 pembalap pada 2025. Ini bisa jadi akhir dari era 'Ducati Cup', yakni julukan yang diberikan banyak pihak kepada MotoGP selama tiga tahun terakhir akibat delapan rider Ducati kerap menguasai persaingan papan atas.
Disadur dari: Bola.net (Anindhya Danartikanya, Published 28/03/2024)
Baca Juga