Bola.com, Denpasar - Pemain naturalisasi dan juga pemain keturunan di BRI Liga 1 2023/2024 tidak terlalu banyak dibandingkan musim-musim sebelumnya. Performanya juga menunjukkan penurunan jika dibandingkan musim-musim sebelumnya.
Jika ditotal, hanya ada 9 pemain naturalisasi dan keturunan yang ada di BRI Liga 1 musim ini. Terbanyak ada di Persib Bandung dengan tiga pemain. Mereka adalah Marc Klok, Victor Igbonefo, dan Ezra Walian.
Posisi kedua ada Borneo FC dengan dua pemain yaitu Diego Michiels dan Stefano Lilipaly. Meskipun seiring berjalan waktu kondisi mereka sudah mulai menua, tetapi performa beberapa pemain masih perlu menjadi atensi.
Hanya saja untuk di Timnas Indonesia, performa mereka mulai dipinggirkan.
Berikut ulasan Bola.com terkait tiga pemain naturalisasi dan keturunan yang masih bertaring di BRI Liga 1 musim ini.
Marc Klok
Untuk era Liga 1, Marc Klok bisa dikatakan sebagai pemain naturalisasi yang cukup bersinar. Tiga klub sudah dibelanya. Pertama bersama PSM Makassar, Persija Jakarta, dan terakhir hingga sekarang bersama Persib Bandung.
Performanya di sektor gelandang sudah tidak perlu diragukan. Bersama Persib musim ini, ia mengantongi 27 penampilan dengan 4 gol serta 8 assist yang dibukukan.
Ia juga menjadi satu-satunya pemain naturalisasi yang bermain di BRI Liga 1 dan konsisten memperkuat Timnas Indonesia.
Namun sekarang, Marc Klok sedang berada di Bali untuk melakukan pemulihan cedera secara mandiri. Ia mendapatkan cedera saat melakukan pemusatan latihan bersama Timnas Indonesia di Jakarta sebelum menghadapi Timnas Vietnam.
Ia pun tidak berangkat ke Hanoi saat itu. Ia mengalami masalah tendon achilles. Sebelum ke Bali, ia lebih dulu melakukan perawatan di Singapura.
Namun, jika penampilannya tidak menunjukkan impresi yang lebih mengesankan bersama Persib Bandung, bukan tidak mungkin posisi di sektor gelandang di Timnas Indonesia akan tergusur permanen.
Terlebih, Timnas Indonesia dan suporter sudah punya idola baru bernama Thom Haye yang sama-sama berasal dari Belanda seperti Marc Klok.
Stefano Lilipaly
Dari sejumlah pemain naturalisasi dan keturunan di BRI Liga 1 musim ini, Stefano Lilipaly yang paling banyak mencuri perhatian. Konsistensinya berbuah manis. Ia berhasil mengantarkan Borneo FC menjadi tim pertama lolos ke championship series.
Seandainya tidak ada championship series, Borneo FC sudah bisa dipastikan mengunci gelar juara pada pekan ke-29 BRI Liga 1 2023/2024. Lebih baik dibandingkan Bali United dalam dua musim terakhir.
Mantan pemain Bali United tersebut sudah bermain dalam 29 pertandingan bersama Borneo FC musim ini. Hanya ketika menghadapi PSM Makassar dalam pekan lalu, Lilipaly menjadi pemanis di bangku cadangan.
Hebatnya, pemain yang karib disapa Fano tersebut selalu menjadi starter. Catatan 11 gol dan 17 assist adalah bukti eksistensi Fano di usianya yang sudah menginjak 34 tahun tersebut.
Namun di balik gemerlapnya performa pemain berdarah Ambon-Belanda tersebut, Shin Tae-yong masih belum bisa tersentuh hatinya untuk mencoba memanggil ke Timnas Indonesia.
Ilija Spasojevic
Ilija Spasojevic menjadi satu-satunya penyerang naturalisasi di BRI Liga 1 musim ini. Beto Goncalves hingga Osas Saha sejak musim lalu membela klub Pegadaian Liga 2, PSBS Biak.
Sebagai penyerang naturalisasi asal Montenegro, Spasojevic masih tetap menunjukkan eksistensinya musim ini. Musim ini, ia bermain dalam 28 pertandingan bersama Bali United. Delapan gol dan satu assist dibukukannya.
Sejak Liga 1 2017, ia menjadi pemain naturalisasi paling sukses dengan tiga gelar juara Liga 1. Dua gelar bersama Bali United dan satu lagi saat masih berseragam Bhayangkara FC.
Pada BRI Liga 1 2021/2022, ia juga sempat merasakan menjadi top scorer dengan 23 gol. Performanya saat itu langsung memikat hati Shin Tae-yong.
Ia dipanggil pada menit akhir untuk Piala AFF 2022. Saat itu Spasojevic menggantikan peran Dimas Drajad yang mengalami cedera.
Pada Piala AFF 2022, Spaso hanya mencetak satu gol. Setelah itu, Shin Tae-yong tidak pernah memanggilnya kembali hingga saat ini.
Spasojevic pun masih berharap besar ia bisa memikat hati pelatih berpaspor Korea Selatan tersebut. Bersama Bali United, ia juga menahbiskan diri sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang klub tersebut berdiri dengan 88 gol serta 16 assist dalam 181 penampilan di semua ajang.