Bola.com, Jakarta - Bagi sebagian pencinta sepak bola, nama Harry Kewell cukup dikenal sebagai satu di antara pemain legenda, khususnya di wilayah Asia Pasifik. Kewell adalah legenda Timnas Australia, bermain 58 kali untuk Socceroos dan mencetak 17 gol.
Kewell juga merupakan legenda dua tim Liga Inggris, Liverpool dan Leeds United. Delapan musim bermain di Leeds, dia total bermain 242 kali di semua ajang, dengan torehan 63 gol.
Adapun di Liverpool, Harry Kewell menjadi satu di antara sosok penting di lini serang. Bersama The Reds, Kewell berhasil meraih trofi Liga Champions 2004/2005 dan Piala FA 2005/2006.
Setelah memutuskan pensiun sebagai pesepak bola profesional pada April 2014, Kewell melatih tim-tim kasta bawah Liga Inggris. Dia pernah menangani Crawley Town, Notts County, dan Oldham Athletic di kasta keempat, sebelum menjadi pelatih Barnet di kasta kelima.
Pada 2022, Harry Kewell kemudian menjadi asisten pelatih Brendan Rodgers di Celtic, dan tetap menjabat sebagai asisten pelatih di sana saat Ange Postecoglou jadi nakhoda.
---
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Mengasuh Yokohama F. Marinos
Pada musim ini, Kewell dipercaya jadi pelatih utama Yokohama F. Marinos, yang beralaga di J1 League. Marinos menjadi klub kasta teratas pertama yang diasuh pelatih berusia 45 tahun tersebut.
Seperti sebuah tradisi, Harry Kewell meneruskan jejak pelatih Negeri Kanguru di Marinos. Ange Postecoglou menangani Yokohama F. Marinos pada 2018 sampai 2021, diteruskan kompatriotnya, Kevin Muscats, pada 2021 sampai 2023.
Tugas Kewell tak mudah, apalagi dua pendahulunya sama-sama berhasil memberikan gelar juara Meiji Yasuda J1 League untuk Yokohama F. Marinos.
Cukup Oke
Sejauh ini, kinerja Harry Kewell bersama Yokohama F. Marinos cukup oke. Dari 10 pertandingan yang sudah dijalani, dia berhasil membawa timnya meraih enam kemenangan, dua hasil imbang, dan menelan dua kekalahan.
Lantas, apakah mental pemenang Harry Kewell akan mampu membawa Marinos juara Meiji Yasuda J1 League musim ini? Patut dinanti!