Banyak Bikin Kesalahan dan Inkonsisten, Rinov/Pitha Gagal Melaju ke Perempat Final Kejuaraan Bulutangkis Asia 2024

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 11 Apr 2024, 14:15 WIB
Ganda campuran Indonesia, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, saat beraksi di Kejuaraan Bulutangkis Asia 2024. (Bola.com/Dok. PBSI)

Bola.com, Jakarta - Ganda campuran bulutangkis Indonesia, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, harus mengakui keunggulan pasangan Korea Selatan, Seo Seung Jae/Chae Yu Jung, dan gagal melangkah ke perempat final Kejuaraan Bulutangkis Asia 2024. Rinov/Pitha kalah 18-21 dan 14-21 dari pasangan Korea itu di babak kedua, Kamis (11/4/2024).

Bermain di Ningbo Olympic Sport Center, China, Rinov/Pitha sebenarnya memulai laga babak kedua Kejuaraan Bulutangkis Asia 2024 ini dengan sangat baik.

Advertisement

Mereka sempat unggul 9-5 pada awal gim pertama. Namun, pasangan Korea itu membuat kedudukan menjadi imbang 10-10 dan akhirnya Rinov/Pitha kalah 18-21 di gim pertama.

Sementara pada gim kedua, Rinov/Pitha dan lawannya tampil sengit dan kejar-mengejar poin hingga 11-11. Namun, setelah itu Rinov/Pitha kehilangan ritme dan akhirnya tertinggal 11-6. Meski sempat menambah poin, Rinov/Pitha akhirnya harus menyerah 14-21.

Kekalahan ini membuat Rinov/Pitha pun harus tersingkir di babak kedua dan gagal melangkah ke perempat final Kejuaraan Bulutangkis Asia 2024. Rinov pun mengakui bahwa ada begitu banyak kesalahan sendiri yang dibuatnya sehingga gagal meraih kemenangan.

 

 

 
2 dari 2 halaman

Komentar Rinov

Ganda campuran Indonesia, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, saat beraksi di Kejuaraan Bulutangkis Asia 2024. (Bola.com/Dok. PBSI)

"Hasil ini memang tidak seperti yang kami harapkan. Sebenarnya di gim pertama, sampai poin 9, kami bisa bermain baik. Setelah itu, kami malah banyak melakukan kesalahan. Banyak mati sendiri," ungkap Rinov.

"Tadi sebenarnya ada kesempatan untuk bisa meraih kemenangan di gim pertama. Cuma kami masih kurang konsisten dibanding lawan. Kami masih banyak melakukan kesalahan sendiri di poin-poin kritis."

Pada gim kedua, kejadiannya juga mirip, sempat memimpin di awal-awal gim. Namun, karena kurang konsisten, kami kalah. Masih kerap melakukan kesalahan. Intinya, dibanding lawan, kami kalah konsisten," lanjutnya.