Bola.com, Jakarta - Liverpool yang menjamu Atalanta di Anfield pada leg pertama perempat final Liga Europa 2023/2024, Jumat (12/04/2024) dini hari WIB, harus menerima hasil yang buruk.
The Reds kalah telak tiga gol tanpa balas dalam pertandingan ini. Gianluca Scamacca dua kali menjebol gawang Liverpool.
Plus satu gol lain dicetak Mario Pasalic untuk membuat Atalanta sukses menancapkan satu kaki di semifinal Liga Europa.
Kans Liverpool untuk membalikkan keadaan pada leg kedua yang bermain di kandang Atalanta tentu sangat sulit.
Bahkan legenda Liverpool, Jamie Carragher menyarankan Manajer The Reds, Jurgen Klopp untuk melupakan Liga Europa dan fokus mengejar titel juara Liga Inggris.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bersaing Ketat di Liga Inggris
Saat ini, Liverpool memang sedang bersaing dengan Manchester City (Man City) dan Arsenal untuk menjadi juara Liga Inggris.
Persaingan antara ketiga tim sangat ketat. Jadi bisa dimaklumi Jamie Carragher berpikir Klopp untuk melupakan Liga Europa karena mengejar ketinggalan 0-3 di kandang Atalanta bakal begitu terjal.
"Hasil yang jelek dan penampilan buruk dari Liverpool," kata Carragher menulis di akun X atau Twitter miliknya.
"Satu-satunya hiburan setelah dikalahkan dengan telak adalah Jurgen harus memainkan seluruh pemain lapis kedua di leg kedua dan berusaha sekuat tenaga untuk meraih gelar juara Liga Inggris," tambahnya.
Virgil Van Dijk Tidak Bisa Menutupi Kekecewaan
Kapten Liverpool, Virgil van Dijk, tak bisa menutupi kekecewaan karena kekalahan tersebut. Menurutnya, Liverpool kalah karena memang permainan buruk yang diperlihatkan The Reds di depan para pendukungnya di Anfield.
"Jelas tidak bagus. Malam yang sangat-sangat mengecewakan. Terlalu banyak kesalahan individu dan kami pantas dihukum untuk itu. Rasanya buruk sekali," ujar Virgil van Dijk kepada TNT Sport seperti dilansir BBC Sport.
"Dengan sistem man marking yang mereka lakukan, kami seharusnya tampil lebih baik. Ketika kami menguasai bola, kami harus tampil lebih kuat. Ketika ada ruang kosong yang terbuka, mereka menghukum kami," lanjut bek Liverpool itu.