Bola.com, Jakarta - Siap tak kenal Gareth Bale, Wayne Rooney dan Andy Cole?. Jika kalian penggemar Liga Inggris, tiga nama di atas sudah ada dalam pikiran. Karier cemerlang menjadi bukti kepantasan trio tersebut sebagai legenda sepak bola.
Beragam prestasi pernah mereka rasakan, baik di level liga domestik maupun Eropa. Nah, satu di antara kesamaan Rooney, Bale dan Cole, adalah mengangkat trofi Liga Champions.
Mereka bisa merasakan itu berkat kerja keras, serta dukungan penuh dari tim. Namun, siapa sangka, di balik kesuksesan, selalu ada 'derita yang menjadi pelajaran berharga' bagi Bale, Rooney dan Cole.
Satu di antara cerita menarik dari beberapa pemenang Liga Champions di bawah ini adalah bentang karier yang panjang. Tercatat, mereka pernah berjibaku di Championship Division, alias kasta kedua Liga Inggris.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sekarang, yuk simak cerita singkat 5 pesepak bola pengoleksi juara Liga Champions yang pernah bermain di Championship Division atau kasta kedua Liga Inggris ;
Gareth Bale
Pemain asal Wales ini memulai karier profesionalnya di kasta kedua Liga Inggris, yakni ketika berkostum bersama Southampton. Ia masuk tim pada 2006/2007, dan sempat mengalami cedera di babak semifinal play-off.
Penampilan menawan Bale bersama Southampton, membuat beberapa klub Premier League, kepincut berat. Rayuan Tottenham Hotspur membuat Bale serta manajemen Southampton pasrah.
Setelah ke Spurs, Bale memantik atensi publik ketika menerima pinangan Real Madrid pada 2013. Ia datang ke Santiago Bernabeu dengan rekor dunia dalam urusan nilai kontrak.
Bersama Real Madrid, Gareth Bale merasakan penampilan dan prestasi puncak. Tidak tanggung-tanggung, ia sanggup mengangkat lima kali trofi Liga Champions.
Bojan
Namanya sempat menggetarkan dunia sepak bola kala masuk ke tim utama Barcelona. Kabar kalangan media mengungkapkan, ia berusia lebih muda dibanding Lioenl Messi saat berhasil menembus tim inti.
Sayang, ia tak selalu menjadi starter ketika Barcelona berkiprah di Liga Champions. Namun, setidaknya Bojan bisa berkontribusi pada dua trofi Liga Champions (2009 dan 2011) bersama tim yang bermarkas di Camp Nou tersebut.
Selepas jawara Liga Champions, ia sempat berkelana ke AS Roma dan AC Milan. Lalu, Stoke City merekrutnya. Sayang, Bojan menjadi bagian dari tim asal Inggris tersebut yang terdegradasi ke Championship Division.
Walhasil, Bojan harus merasakan berkarier di Divisi Satu-nya Liga Inggris itu pada musim 2018/2019. Tak tahan, ia pindah ke MLS, bergabung dengan Montreal Impact.
Wayne Rooney
Satu di antara pemain Inggris terhebat sepanjang masa menghabiskan waktunya di Championship Division. Mungkin kalimat tersebut terlalu berlebihan, tapi itulah yang terjadi.
Rooney hanya mengangkat satu trofi Liga Champions sepanjang kariernya, meski mencapai final sebanyak tiga kali. Ia sempat mencetak gol ke gawang Barcelona saat final dihelat di Wembley.
Setelah meninggalkan DC United pada tahun 2019, ia kembali ke sepak bola Inggris. Kala itu, ia bersedia berjuang dengan Derby County sebagai pemain-pelatih.
Eidur Gudjohnsen
Eidur Gudjohnsen pernah merasakan menjadi juara Championship Division, saat itu disebut 'First Division' bersama Bolton. Ia di sana dalma rentang 1998 hingga 2000, lalupindah ke Chelsea dan ke Barcelona pada 2006.
Publik menganggap Eidur Gudjohnsen beruntung, karena justru ditarik Pep Guardiola ke Barcelona, di saat banyak orang mengira kariernya habis. Di sana, ia menjadi bagian dari tim yang meraih jawara Liga Champions pada 2009.
Gudjohnsen kembali ke Bolton pada akhir 2014 untuk periode kedua bersama klub tersebut.
Andy Cole
Andy Cole pernah memiliki sebutan striker mematikan ketika aktif di Liga Inggris. Publik pasti mengingat penampilan ciamik bersama duet sehatinya, Dwight Yorke.
Penampilan Cole mencapai puncaknya bersama Dwight Yorke di MU. Satu yang pasti, trofi Liga Champions menjadi milik mereka pada 1999, dalam sebuah pertandingan yang bakal terus dikenang warga dunia sepak bola.
Namun, siapa sangka, karier Cole sangat berliku. Ia pernah berada di Bristol City, lalu Birmingham dan Sunderland. Bersama dua klub terakhir, Cole berjibaku di Championship Division.
Sumber : Planetfootball
Baca Juga
Kejutan, Kode Keras Erick Thohir Tegaskan Rela Mundur dari Ketum PSSI, jika...
Panas Usai Dihajar Jepang, Ini 5 Hot News Timnas Indonesia yang Bikin Perasaan Fans Campur Aduk : Curhat Kevin Diks sampai Ancaman Evaluasi
Bikin Geger, Pengakuan Shin Tae-yong dan Sindiran Keras Malaysia Setelah Timnas Indonesia Disikat Jepang, Ini 5 Hot News Tim Garuda