Bola.com, Surabaya - Pelatih Persebaya Surabaya, Paul Munster, sedang memendam kekecewaan besar terhadap para pemainnya. Tim berjulukan Bajul Ijo itu sedang dalam momen yang tidak baik untuk saat ini.
Mereka baru saja menelan kekalahan memalukan dengan skor 0-3 saat menjamu Dewa United di pekan ke-31 BRI Liga 1 2023/2024, Selasa (16/4/2024). Ini merupakan kekalahan terbesar Persebaya di kandang sejak era Liga 1.
Sebelumnya, mereka pernah kalah 0-2 saat menjamu PS Tira (kini Persikabo 1973) di Stadion GBT juga, pada 11 September 2018. Itu kekalahan yang sama dengan gagal mencetak gol, bedanya kali ini kebobolan lebih banyak.
“Sekarang Anda melihat kualitasnya. Sekarang Anda tahu, saya juga sama. Sekarang saya melihat semuanya. Sekarang Anda melihat situasi yang buruk. Di sinilah Anda melihat para pemain yang merespons dalam situasi buruk,” kata Paul Munster.
--
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sorotan Tajam
Persebaya bermain sangat buruk di pertandingan melawan Dewa United. Secara organisasi permainan tidak tampak dengan baik. Laga kontra Dewa United seharusnya membuat Persebaya tampil lebih apik, tapi yang terjadi justru sebaliknya.
Secara keseluruhan, Dewa United telah menunjukkan cara untuk bermain agresif dan memperdaya Persebaya. Hal itu terbukti dengan tidak berkutiknya tim tuan rumah, bahkan kerap kali melakukan kesalahan sendiri.
Kekalahan ini jadi sorotan tajam. Parahnya, Persebaya masih kesulitan menambah rekening gol. Kekalahan tiga gol tanpa balas dari Dewa United semakin menyuguhkan fakta bahwa Bajul Ijo merupakan tim dengan lini depan buruk.
Tim Bajul Ijo bermain sangat buruk dan tidak mampu memberikan perlawanan berarti untuk memberi ancaman. Kini, problem mereka malah ditambah sektor pertahanan yang mudah dibobol.
Ditambah, dua dari tiga gol Dewa United dicetak oleh eks Persebaya. Mereka adalah Ricky Kambuaya (40'), Ahmad Nufiandani (69'), dan Alex Martins (72').
Apa yang Akan Dilakukan Munster?
Paul Munster mencoba untuk membuat timnya tetap bersatu. Dalam situasi seperti ini, kekompakan tim masih diperlukan apalagi menyisakan tiga pertandingan musim ini.
“Sekarang saya mengerti. Ini juga yang saya nantikan untuk musim depan juga. Anda melihat ini. Terserah para pemain. Ya, para pemain berjuang tetapi banyak sekali situasi yang membuat saya tidak senang, pemain lokal dan asing,” ucap Munster.
“Para pemain asing juga tidak senang dengan situasi ini. Saya tidak cukup bagus, harapan saya sangat tinggi. Apa yang terjadi ini benar-benar bencana besar,” imbuh pelatih berpaspor Irlandia Utara itu.
Apa yang terjadi saat ini membuat skuat Persebaya menerima banyak kritik keras. Secara keseluruhan, permainan buruk tim Bajul Ijo telah menunjukkan kualitas permainan mereka yang jauh dari harapan.
Persebaya kini berada di posisi ke-11 klasemen sementara dengan 39 poin. Mereka masih belum aman dari ancaman degradasi.
Sebab, Arema FC yang ada di posisi ke-16 atau teratas di zona merah mengoleksi 31 poin. Artinya, ada selisih delapan poin. Arema masih berpotensi mengungguli dengan tiga pertandingan tersisa.
Baca Juga