Bola.com, Surabaya - Bhayangkara FC mengakhiri petualangan di Liga 1. Mereka secara resmi terdegradasi ke Liga 2 musim depan setelah kalah 1-2 dari Bali United, Sabtu (20/4/2024).
Bhayangkara FC tampaknya “membayar” tuntas apa yang pernah mereka capai pada 2017. Ya, mereka menjuarai Liga 1 2017, tapi itu pun diselimuti kontroversi yang merugikan Bali United pada saat itu.
Itu merupakan edisi pertama kompetisi kasta teratas Indonesia menggunakan titel Liga 1. Saat itu, Bhayangkara termasuk tim kuda hitam yang tak diperhitungkan. Maklum saja, mereka sempat terlibat dualisme dengan Persebaya selama beberapa tahun.
Kebijakan marquee player juga menambah daya tarik Liga 1 2017. Persib Bandung, misalnya, lebih difavoritkan untuk menjadi kampiuns karena merekrut bintang dunia Michael Essien yang pernah membela Chelsea, Real Madrid, dan AC Milan.
Ditambah, Bhayangkara merupakan klub yang berafiliasi dengan institusi Polri sehingga tidak memiliki banyak suporter. Siapa sangka, klub berjulukan The Guardian itu bisa bersaing di papan atas.
Justru Bali United lah yang digadang-gadang menjadi kampiun menjelang akhir musim. Di bawah arahan pelatih Widodo Cahyono Putro, mereka mampu tampil dominan dan menduduki puncak klasemen hingga menyisakan beberapa laga.
Tapi, harapan itu sirna ketika Komisi Disiplin mengirim surat untuk menganulir hasil seri Bhayangkara melawan Mitra Kukar. Mitra Kukar dinyatakan bersalah karena menurunkan Mohamed Sissoko yang seharusnya terkena hukuman akumulasi kartu.
--
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Menang WO
Sesuai surat Komdis PSSI nomor 112/L1/SK/KD-PSSI/X/2017 tanggal 5 November, Mitra Kukar dinyatakan kalah 0-3 dan diwajibkan membayar denda Rp 100 juta karena dinyatakan memainkan pemain tidak sah, Mohamed Sissoko, saat menjamu Bhayangkara FC dua hari sebelumnya.
Sissoko semestinya tidak diturunkan karena masih dalam status terkena larangan bermain. Hal itu memicu protes kubu Bhayangkara FC dan direspons Komdis dengan sanksi yang dijatuhkan untuk Mitra Kukar.
Dampak sanksi tersebut, Bhayangkara FC mendapat tiga poin dari sebelumnya hanya satu poin (laga Mitra Kukar vs Bhayangkara FC berakhir dengan skor 1-1) dan membuat posisi The Guardian kini kembali ke puncak klasemen menggeser Bali United.
Alhasil, Bhayangkara dinyatakan menang WO (walkover) dengan skor 3-0 atas Mitra Kukar. Poin Bhayangkara FC dan Bali United sama, yakni 65. Namun, The Guardians unggul head to head atas Serdadu Tridatu. Sementara itu, poin Mitra Kukar berkurang satu menjadi 43 dari semula 44.
Keputusan Menyakitkan buat Bali United
Perubahan komposisi klasemen ini jelas terasa menyakitkan bagi Bali United. Sebab, saat keputusan Komdis PSSI diambil, Bhayangkara FC punya laga sisa lebih banyak dibanding mereka.
Keputusan ini menuai protes. Para pemain berlomba-lomba mengolok-olok Liga 1, termasuk, striker Bali United yang jadi top scorer Liga 1, Sylvano Comvalius.
Tidak hanya Bali United yang marah. Madura United juga sempat berkomentar pedas terkait keputusan ini yang belakangan menyinggung institusi Polri. Belakangan, perselisihan akhirnya bisa ditengahi melalui mediasi yang akhirnya difasilitasi oleh PSSI.
Pada akhirnya, Bali United berhasil memenangkan duel terakhir melawan Gresik United dengan skor 3-0. Selama pertandingan ini, ribuan pendukung Bali United kompak mengenakan pakaian serba hitam sebagai bentuk protes terhadap Liga 1.
Kekecewaan Bali United bertambah karena di laga terakhir, BFC ternyata kalah dari Persija Jakarta. Sehingga bila sebelumnya BFC tidak dinyatakan menang WO atas Mitra Kukar, tentulah para pemain Serdadu Tridatu yang mengangkat trofi juara Liga 1 musim ini.
Karena itu, wajar bila pemain-pemain Bali United bersedih saat menyudahi laga. Apalagi peluang mereka sangat terbuka lebar setelah menang dramatis di kandang PSM Makassar.
Di klasemen akhir, Bhayangkara dan Bali United sama-sama mengoleksi 68 poin. Bedanya, Bhayangkara unggul head to head karena sempat menang 3-1 di markas Serdadu Tridatu.
Situasi itu akan berbeda jika Komdis PSSI tidak memberikan menang WO kepada Bhayangkara FC. Suporter Bali United merasa trofi juara yang seharusnya diberikan kepada klubnya telah dirampok oleh Bhayangkara.
Sudah Move On
Bali United sendiri tampaknya sudah move on dari momen menyakitkan di Liga 1 2017. Mereka berikutnya mampu menjadi kampiun dalam dua musim beruntun, yakni di Liga 1 2019 dan 2021/2022.
Nah, di BRI Liga 1 2023/2024, situasinya sangat berbanding terbalik. Bhayangkara sebenarnya sudah terpuruk sejak awal musim ini. Sebelumnya, Bhayangkara secara ajaib berhasil menang 7-0 atas Persik Kediri pada pekan ke-31 lalu (16/4/2024).
Bhayangkara masih terancam degradasi sampai pekan ke-31, sementara Bali United bersaing di papan atas untuk masuk zona championship. Kedua tim pun dijadwalkan bersua di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Sabtu (20/4/2024). Bhayangkara
Kans Bhayangkara untuk naik dari zona degradasi jadi yang paling berat. Sebab, mereka kini mengoleksi 23 poin. Artinya, poin maksimal yang bisa mereka dapatkan adalah 32 angka atau sama dengan yang diraih oleh Persita saat ini.
Bhayangkara tentu wajib memenangi tiga laga tersisa, yakni melawan Bali United, Barito Putera, dan Persis Solo. Tapi, di saat bersamaan, Bhayangkara harus bergantung Persita selalu kalah di tiga laga terakhir.
Jika di pekan ke-32 Bhayangkara gagal menang, mereka sudah dipastikan akan menyusul Persikabo 1973 untuk berkompetisi di Liga 2 musim depan.
Yang terjadi, The Guardian dipaksa kalah 1-2 oleh Bali United. Serdadu Tridatu akhirnya sukses menendang Bhayangkara turun kasta ke Liga 2.
Dengan baru mengoleksi 23 poin dari 32 laga, Bhayangkara sudah tidak bisa diselamatkan. Poin maksimal mereka hanya 29 jika memenangi dua laga terakhir, itu pun masih kalah dari Arema FC yang juga masih di zona degradasi dengan 31 angka.
Baca Juga
BRI Liga 1: Persebaya Nyaman di Puncak Klasemen, Madura United Raih Kemenangan Kedua
Hasil Lengkap BRI Liga 1 Hari Ini: Madura United Akhiri Rentetan 6 Kekalahan Beruntun, Persebaya Kukuh di Puncak Setelah Bungkam Borneo FC
Perbandingan Serdadu Madura United Vs Bali United di BRI Liga 1: Lini Tengah yang Jadi Kunci