Timnas Indonesia U-23 Ukir Prestasi Mentereng di Piala Asia U-23 2024, Pemain Naturalisasi Wajib Diapresiasi

Mantan pelatih Persik Kediri itu menjelaskan, kualitas para pemain keturunan semakin terlihat dari laga melawan Yordania ini. Mereka menunjukkan bagaimana bermain bola secara sederhana tapi efisien.

Menurut Aris Budi, performa semacam inilah yang menjadi jawaban atas berbagai kritik yang selama ini mengiringi kebijakan PSSI yang gencar-gencarnya mengumpulkan pemain keturunan Indonesia di luar neger.

“Yang kita harus memberikan apresiasi ialah cara bermain pemain naturalisasi yang banyak diprotes para pengamat bola atau pihak lain. Mereka bisa membuktikan bahwa inilah cara bermain sepak bola yang sederhana, tapi menunjukkan kualitas,” ujarnya.

Juru taktik yang pernah membawa Persik Kediri promosi ke ISL 2013 itu menjelaskan, kualitas para pemain keturunan ini juga membantu skuad asuhan Shin Tae-yong bermain dengan apik di atas lapangan.

Skema operan-operan pendek ini juga terbukti bisa melahirkan gol berkelas. Salah satunya yakni proses yang mengiringi gol kedua Timnas Indonesia U-23 yang dicetak Witan Sulaeman pada menit ke-40

“Kita bisa melihat ada Nathan Tjoe-A-On, Rafael Struick, dan pemain naturalisasi lain. Mereka terlihat tenang dan apik dalam menguasai bola. Mereka tidak terpancing emosinya. Bisa mengalirkan bola dengan baik,” ujarnya.

“Gol kedua yang dicetak oleh Witan Sulaeman itu tercipta melalui proses yang lahir dari operan satu sentuhan, akhirnya bisa membuat gol yang cukup bagus,” tambah eks Direktur Teknik Persika Karanganyar itu.

Grup A

Grup B

Grup C

Grup D