5 Eks Idola Fans Arsenal yang Login Jadi Biru: Tak Munafik, Manchester City Godaan Terbesar

oleh Choki Sihotang diperbarui 23 Apr 2024, 19:30 WIB
Patrick Vieira dan Roy Keane menjadi ikon panasnya persaingan antara manchester United dan Arsenal kala itu. Insiden paling terkenal adalah ketika kedua kapten berwatak keras itu terlibat keributan di lorong pemain Stadion Highbury sebelum pertandingan dimulai. (AFP/Odd Andersen)

Bola.com, Jakarta Arsenal juara Liga Inggris 2023/2024? Kenapa tidak. Saat ini, The Gunners kembali mengambil alih puncak klasemen sementara usai mengalahkan Wolves dalam laga terakhir yang mentas di Molineux Stadium, Minggu (20/4).

Namun, jalan Arsenal menuju singgasana juara pastinya tak enteng mengingat tim asuhan Mikel Arteta masih diteror dua pesaing terdekat yakni Liverpool dan Manchester City.

Advertisement

The Gunners memiliki poin yang sama dengan The Reds di posisi kedua (74) dan hanya terpaut satu angka dari The Citizens di posisi ketiga (73).

Arsenal bertekad menjadi yang terhebat musim ini, menyusul kegagalan menyakitkan mereka pada musim lalu. Sempat memimpin klasemen Liga Inggris 2022/2023 selama beerapa pekan, Meriam London justru terpelanting di akhir musim.

Jika saja bisa menyudahi penantian panjang tak pernah juara selama dua dekade terakhir, maka bisa dipastikan salah satu legenda mereka, David Seaman, menjadi orang yang paling berbahagia di kolong langit.

Meski sempat memperkuat Manchester City, namun dunia lebih mengenal Seaman sebagai legenda Arsenal. Pria yang kini berusia 60 tahun itu sosok krusial di balik kedigdayaan The Gunners dari 1990 hingga 2003.

Selama 13 tahun kariernya bareng Arsenal, Seaman nyaris tak tergantikan di bawah mistar. Hadir dalam 541 laga di semua ajang kompetisi, dimana 228 di antaranya clean sheet, Seaman suskes mempersembahkan tiga gelar liga, empat Piala FA, satu Piala Liga, dan satu Piala Winners bagi Arsenal.

Menjelang ulang tahunnya yang ke-40, Seaman meninggalkan tim yang yang sudah meroketkan namanya dan kemudian merapat ke Manchester City.

Sial baginya, di klub barunya ini, Seaman tak bernasib baik. Dikontark satu musim, kariernya perlahan redup lantaran dibekan cedera pahu. Pada Januari 2004, Seaman kemudian memutuskan gantung sarung tangan.

Ternyata, tak hanya Seaman semata yang pernah "membelot" ke Manchester City. Sejumlah pemain tenar Arsenal juga pernah melakukannya.

Siapa saja mereka? Dilansir Givemesport, berikut lima eks idola fans Arsenal yang juga berkostum Manchester City:

2 dari 5 halaman

Patrick Vieira - Arsenal (1996-2005), Manchester City (2010-2011)

Gelandang Manchester City, Patrick Vieira (kiri) menguasai bola dibayangi gelandang Bolton Wanderers, Jack Wilshere pada laga Liga Inggris 2009/2010 di City of Manchester Stadium, Manchester (9/2/2010). Patrick Vieira terlebih dahulu membela Inter Milan selama 3,5 musim mulai 2006/2007 hingga tengah musim 2009/2010. Ia kemudian hijrah ke Manchester City pada pertengahan musim 2009/2010 hingga pensiun pada akhir musim 2010/2011. (AFP/Andrew Yates)

Seperti David Seaman, Patrick Vieira adalah salah satu legenda terhebat Arsenal.

Pada tahun 1996, setelah setengah musim bersama AC Milan, gelandang tangguh itu tiba di Inggris. Di London, juara dunia 1998 itu memainkan 405 pertandingan, termasuk musim legendaris 2003/04 untuk Invincibles.

Setelah sembilan tahun mengabdi dengan setia, ia kembali ke Italia, bermain untuk Juventus (2005-2006) dan kemudian Inter Milan (2006-2010).

Pada Januari 2010, dia kembali ke Inggris, menandatangani kontrak dengan Manchester City hingga akhir musim. Periode yang diselinginya dengan kemenangan kelima dan terakhir di Piala FA.

3 dari 5 halaman

Nicolas Anelka - Arsenal (1997-1999), Manchester City (2002-2005)

Striker Arsenal, Nicolas Anelka (kiri) berebut bola dengan bek RC Lens, Frederic Dehu pada laga penyisihan grup Liga Champions 1998/1999 di Lens, Prancis (16/9/1998). Nicolas Anelka yang telah pensiun sebagai pemain pada Januari 2016 bersama Mumbai City, tercatat pernah berseragam Arsenal selama 2,5 musim mulai tengah musim 1996/1997 hingga akhir musim 1998/1999. Gelar PFA Young Player of the Year diraihnya di musim terakhirnya pada 1998/1999. (AFP/Denis Charlet)

Ketika Nicolas Anelka menyeberang untuk bergabung dengan Arsenal dari Paris Saint-Germain, dia dipandang sebagai salah satu talenta menyerang terhebat di dunia.

Itu adalah status yang dapat ia benarkan dengan relatif baik di London Utara, dengan mencetak 40 gol penentu (28 gol, 12 assist) dalam 90 pertandingan antara tahun 1997 dan 1999.

Pada tahun 2002, setelah bermain di Real Madrid dan Liverpool (dengan status pinjaman) dan kembali ke ibu kota Prancis, pemain Prancis dengan 69 caps pindah ke Manchester City.

Dalam 103 penampilan, ia mencetak 45 gol, termasuk 24 kali dalam 43 pertandingan di semua kompetisi pada musim 2003/04 saja.

4 dari 5 halaman

Kolo Toure - Arsenal (2001-2009), Manchester City (2009-2013)

Kolo Toure. Bek asal Pantai Gading ini meninggalkan Arsenal pada musim 2009/2010 menuju Manchester City. Pada musim 2011/2012 ia sukses meraih gelar Premier League bersama Manchester City setelah sebelumnya mampu meraih 1 gelar Premier League bersama Arsenal pada musim 2003/2004. (AFP/Andrew Yates)

Setelah tiba di Arsenal pada tahun 2002 dari raksasa Pantai Gading ASEC Mimosas, Kolo Toure membuat namanya terkenal selama musim 2003/04, ketika ia menjadi bagian integral dari tim Invincibles.

Tokoh kunci dalam sistem Arsene Wenger, bek yang memenangkan Piala Afrika pada tahun 2015 ini meninggalkan The Gunners pada tahun 2009 setelah membuat 326 penampilan.

Setelah pindah ke Manchester City, ia memainkan peran kunci dalam kemenangan gelar Premier League pada tahun 2012, bermain bersama adiknya Yaya Toure dan membuat 102 penampilan untuk Skyblues.

5 dari 5 halaman

Gael Clichy - Arsenal (2003-2011), Manchester City (2011-2017)

Seperti halnya Patrick Vieira, Gael Clichy memulai karier profesionalnya bersama AS Cannes, di Prancis selatan.

Di sanalah ia ditemukan oleh Arsenal, yang memutuskan untuk mendapatkan jasanya pada tahun 2003.

Pemain asli Toulouse ini secara bertahap membuktikan dirinya sebagai bek kiri pilihan pertama, memainkan 264 pertandingan untuk The Gunners selama delapan musim.

Setelah pindah ke Manchester City pada Juli 2011, pemain Prancis itu berperan aktif dalam meraih gelar juara klub di musim pertamanya di Etihad Stadium.

Bersama Cityzens, pemain dengan 20 caps untuk Les Bleus itu bermain dalam 203 pertandingan hingga tahun 2017, saat ia meninggalkan Inggris menuju Turki.

Sumber: Givemesport

Berita Terkait