Bola.com, Surabaya - Pelatih Bali United, Stefano Cugurra Teco, mengenang kembali momen dia bekerja untuk Persebaya Surabaya. Dia datang untuk melakoni laga pekan ke-33 BRI Liga 1 2023/2024 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Rabu (24/4/2024).
Menariknya, sudah 20 tahun Teco memiliki kenangan di Surabaya. Pelatih asal Brasil itu selalu tidak bisa menahan rasa rindunya setiap berjumpa Persebaya. Banyak kenangan yang dimilikinya bersama klub berjulukan Bajul Ijo tersebut.
Cerita Teco memang diawali dengan datang ke Surabaya pada 2003. Dia saat itu masuk jajaran pelatih Persebaya Surabaya dengan menjabat pelatih fisik, di bawah komando Jacksen F. Tiago yang merupakan pelatih kepala.
Lawatan Bali United ke markas Persebaya bahkan selalu menjadi ajang pulang kampung buat Stefano Cugurra Teco. Pelatih Bali United itu tak bisa memungkiri bahwa Persebaya dan Surabaya telah menjadi bagian hidupnya.
Menurutnya, Surabaya merupakan kota yang sangat spesial bagi perjalanan kariernya sekaligus hidupnya. Teco mengenang satu hal yang paling membuatnya terkenang terkait Surabaya. Yaitu, dia memulai belajar bahasa Indonesia di Kota Pahlawan.
“Persebaya tim bagus, saya pernah di tim ini, saya sering datang ke sini. Saya senang waktu datang di Surabaya, ada memori manis, istri juga datang di Surabaya,” ucap pelatih asal Brasil tersebut, Selasa (23/4/2024) sore.
==
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pernah Jadi Bagian dari Bajul Ijo
Teco tercatat menjadi pelatih fisik Persebaya selama lima tahun. Dari situ, Teco juga mendapat pasangan hidup orang asli Surabaya. Makanya, dia merasa seperti pulang kampung.
Berikutnya, Jacksen dan Teco sukses membawa Bajul Ijo menjuarai Divisi Utama 2004, gelar juara kasta tertinggi terakhir yang diraih Persebaya.
Setelah karier pelatih fisik, Teco mencoba menapaki karier sebagai pelatih kepala. Tapi, dia memulainya di Malaysia pada 2009 dengan menangani Kuala Muda Naza.
Teco kemudian hijrah ke Thailand dari 2010 hingga 2016. Chiangrai United, Phuket FC, Osotska Samut Prakan, hingga Royal Thai Navy adalah deretan klub Negeri Gajah Perang yang pernah ditanganinya.
Baru pada 2017, dia kembali ke Indonesia dan kali ini ditunjuk sebagai pelatih kepala Persija Jakarta. Sempat sulit bersaing di Liga 1, Teco pada akhirnya malah mampu membawa Macan Kemayoran finish peringkat keempat.
Hasil itu membuat Persija tampil di Piala AFC 2018. Di tahun itu pula, dia membuka prestasi dengan menjuarai Piala Presiden 2018. Akhir tahun jadi lengkap karena Persija dibawanya merengkuh trofi Liga 1 2018.
Prestasi gemilang di ibu Kota pun berhenti. Teco memilih hijrah ke Bali United di awal musim 2019. Hasilnya seperti diketahui, dia sukses memberikan trofi Liga 1 2019 ke klub asal Pulau Dewata itu.
Catat Rekor
Teco pun tercatat sebagai pelatih pertama yang mampu menjuarai dua kompetisi kasta teratas secara beruntun sejak era Liga Indonesia dimulai pada 1994. Hebatnya, itu dilakukan untuk dua klub yang berbeda.
Rekornya tak berhenti sampai situ, Teco kembali sukses membawa Bali United mempertahankan trofi Liga 1 dengan menjuarai musim 2021/2022.
Stefano Cugurra Teco jadi nama pelatih yang akan melegenda di Indonesia. Bagaimana tidak, arsitek tim asal Brasil itu sudah tiga kali meraih trofi kasta tertinggi Indonesia, bahkan dilakukan secara beruntun.
“Buat saya sendiri, saya senang datang ke Surabaya. Ini kota pertama saya kerja di Indonesia. Saya sangat senang waktu kerja di sini. Sepak bola butuh prestasi, butuh hasil jadi harus kerja keras biar dapat hasil baik,” imbuhnya.
“Kami besok harus kerja keras, pertandingan sangat penting agar bisa tetap di empat besar. Kami tahu kualitas persebaya. Posisi mereka tidak ganggu kita, mereka tidak kejar empat besar, tapi bagi kami laga ini penting dan harus bermain bagus,” tuturnya.
Prestasi Mentereng
Teco kali pertama meraih titel juara saat bersama Persija Jakarta di Liga 1 2018. Setelah itu, dia hijrah ke Bali United dan mempersembahkan dua trofi beruntun, yakni Liga 1 2019 serta terbaru BRI Liga 1 2021/2022.
Prestasi tiga gelar juara kasta tertinggi ini sebenarnya sudah pernah didapat oleh Jacksen F. Tiago pada ISL 2008-2009, 2010-2011, dan 2013. Tapi, semua itu diraih tidak secara beruntun.
Teco memiliki perbedaan dengan memenangi semua trofi Liga 1 dalam tiga musim beruntun, sempat dijeda oleh Liga 1 2020 yang ditiadakan karena pandemi COVID-19.