Nasionaliasme Nathan Tjoe-A-On Enggak Usah Ditanya Lagi, Capek-Capek Terbang 12 Ribu KM Demi Timnas Indonesia U-23

Mungkin terdengar sepele buat awam ketika mengetahui Nathan Tjoe-A-On terbang dari Belanda ke Doha menyusul rombongan Timnas Indonesia U-23. Padahal perjalanan itu sangat jauh dan menyita fisik.

Jarak antara Heerenveen ke Doha diketahui adalah sekitar 6.292 KM. Artinya jika bolak balik, sang gelandang menempuh perjalanan menggunakan pesawat kurang lebih 12 ribu KM.

Durasi perjalanan menggunakan pesawat dari Heerenveen ke Doha sendiri adalah 6 jam 15 menit dengan catatan direct flight alias tanpa transit.

Karena bolak balik, total Nathan melalui perjalanan menggunakan pesawat selama 12 jam 30 menit. Fantastis bukan perjuangan pemain ini.

Perjuangan Nathan Tjoe-A-On jelas tidak main-main. Apalagi di atas lapangan, tak terlihat ia mengendurkan semangat karena kelelahan atau semacamnya.

Andre Onana mendapat sorotan setelah terlambat bergabung dengan tim nasional Kamerun untuk Piala Afrika 2024. Meskipun telah membela keputusannya untuk bertahan lebih lama di Manchester United, kiper berusia 27 tahun itu mengalami kritik setelah terlambat bergabung dengan timnas.

Pada pertandingan terakhirnya bersama Manchester United melawan Tottenham Hotspur dalam lanjutan Premier League, Minggu (14/1/2024), Onana bermain dalam hasil imbang 2-2 sebelum segera menaiki pesawat pribadi menuju Pantai Gading hanya empat jam setelah pertandingan.

Meskipun berharap untuk turut memperkuat Kamerun dalam pertandingan pembuka melawan Guinea pada Senin (15/1/2024), Onana mengalami kesulitan saat pesawatnya gagal mendarat di Yamoussoukro karena cuaca buruk. Hal ini membuatnya turun di kota lain dan melanjutkan perjalanan darat.

Akibatnya, Kamerun dipaksa mempercayakan posisi kiper kepada Fabrice Ondoa, sementara Onana bahkan tidak dimasukkan dalam line-up. Dia baru tiba di lokasi pertandingan beberapa jam sebelum pertandingan dimulai, sehingga hanya bisa menyaksikan pertandingan dari bangku penonton.

Keputusan Onana untuk bertahan lebih lama di Manchester United ketimbang bergabung dengan timnas mendapat banyak kritik. Namun, dia mempertahankan keputusannya tersebut, mengatakan bahwa itu seperti memilih di antara orang tua. Meskipun demikian, dia menyatakan komitmennya untuk negaranya, menyebut bahwa negara adalah prioritasnya.