Bola.com, Gianyar - Arema FC berhasil meraih kemenangan pada pekan ke-33 BRI Liga 1 2023/2024, Kamis (25/4/2024). Tim besutan Widodo C Putro mengalahkan PSM Makassar di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar.
Arema FC menang 3-2 atas PSM Makassar. Tiga gol Singo Edan dicetak oleh Charles Lokolingoy, yang mencetak brace, dan Julian Guevara. Sementara PSM mencetak gol lewat Adilson Silva dan Mufli Hidayat.
Sebenarnya, PSM memiliki posisi yang lebih baik. Tim berjulukan Juku Eja itu ada di urutan ke-11. Sementara Arema FC hanya satu tingkat di atas zona degradasi.
Namun, di lapangan Arema FC bermain agresif. Meski bermain kurang rapi dengan melakukan beberapa blunder, tetapi mereka masih bisa mencetak tiga gol. hanya saja, dua gol di antaranya lewat tendangan penalti.
Dengan tambahan tiga poin ini, Arema FC menjauh dari zona degradasi. Mereka ada di urutan ke-13 dengan 37 poin. Namun, posisi ini belum aman. Persita Tangerang yang ada di zona degradasi baru berlaga pada Jumat (26/4/2024).
Meski demikian, setidaknya pemain Arema FC bisa bernafas lega, lantaran ada di trek positif untuk selama dari degradasi. Bola.com merangkum ada 4 fakta setelah Arema FC menekuk PSM. Berikut faktanya:
Rekor Positif Bernardo Tavares Terhenti
Sejak ditangani pelatih asal Portugal, Bernardo Tavares, PSM sangat superior ketika bersua Arema FC. Empat pertandingan sebelumnya selalu dimenangi Juku Eja. Rinciannya, satu pertandingan di Piala Presiden dan tiga laga lain di BRI Liga 1.
PSM tak hanya memberikan kekalahan, tapi juga membuat pemain Arema FC tidak sanggup mencetak gol dalam empat pertandingan tersebut. Namun, catatan itu kini runtuh, karena Singo Edan menekuk PSM di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Jumat (25/4/2024).
Tak hanya itu, Arema juga menuntaskan rasa penasarannya untuk menjebol gawang PSM. Dua pemain asing, Charles Lokolingoy dan Julian Guevara yang mencatatkan namanya di papan skor.
Sepertinya, semangat pemain Arema untuk keluar dari zon degradasi membuat PSM kesulitan. Namun, di sisi lain motivasi pemain PSM tak seperti biasanya. Maklum, posisi Juku Eja di klasemen sudah aman di papan tengah.
Singo Edan Makin Kukuh Sebagai Raja Penalti
Dua penalti didapat Arema FC dalam pertandingan melawan PSM Makassar. Keduanya dituntaskan Charles Lokolingoy menjadi gol.
Ini membuat Arema FC semakin kukuh sebagai raja penalti musim ini. Total, mereka sudah mendapatkan 14 penalti. Sedangkan di urutan kedua ada Persik Kediri dengan 11 penalti.
Hanya saja, ada beberapa penalti Arema yang prosesnya jadi perdebatan. Karena ada yang minim kontak namun wasit menunjuk titik penalti.
Terlepas dari hal itu, Arema menganggap penalti tidak datang dari langit atau hadiah dari wasit. Itu karena proses pemain yang membuat peluang namun dilanggar lawan.
Dari 14 penalti yang didapatkan Arema, hanya satu yang gagal menjadi gol. Yakni saat pertadingan melawan Persebaya Surabaya.
Dedik Setiawan jadi satu-satunya pemain Arema yang gagal mencetak gol lewat penalti. Karena itu, algojo penalti Arema kini dipegang oleh Charles Lokolingoy.
Posisi Tertinggi Arema FC di Klasemen Musim Ini
Kemenangan dari PSM membuat Arema FC naik ke urutan 13 klasemen sementara. Ini jadi posisi tertinggi Arema musim ini.
Sebelumnya, Singo Edan pernah mencapai urutan 13 di pekan kedua. Tepatnya setelah meraih hasil imbang 3-3 melawan Persib Bandung.
Setelah itu, Arema berkutat di zona degradasi. Karena mereka sulit meraih kemenangan. Bahkan Arema sempat empat pekan berada dasar klasemen.
Namun, paling lama Singo Edan menduduki urutan 16, yakni selama 16 pekan. Tapi kursi pelatih diduduki Widodo Cahyono Putro, posisi Arema mulai beranjak dari zona degradasi.
Gol Terbanyak Julian Guevara
Gelandang asal Kolombia, Julian Guevara makin rajin mencetak gol untuk Arema FC. Gol ke gawang PSM jadi yang ketiga pada musim ini. Tiga gol ini dalam satu musim tercatat jadi yang terbanyak dalam karier Julian.
Sebelumnya, paling banyak dia hanya mencetak 1 gol dalam satu musim. Seperti musim lalu saat dia masih bermain di Jaguares de Cordoba di Liga Kolombia.
Hanya satu gol yang dibuatnya. Arema, dia rajin mencetak gol setelah dapat kebebasan bermain di lini tengah. Julian tidak hanya jadi gelandang bertahan. Tapi juga dibebaskan maju ke depan untuk mengatur serangan.
Sepertinya, pemain bernomor punggun 6 tersebut menikmati peran yang diberikan pelatih, Widodo Cahyono Putro. Ketika Arema ditangani Fernando Valente, dia sempat diposisikan sebagai stoper. Sehingga potensinya sebagai pengatur serangan sekaligus pemecah kebuntuan tidak terlihat.