Bola.com, Jakarta - Sejarah tercipta! Timnas Indonesia U-23 berhasil mengalahkan Korea Selatan U-23 lewat adu penalti dengan skor 11-10 setelah bermain imbang 2-2 selama 120 menit, pada perempat final Piala Asia U-23 2024, Jumat (26/4/2024) dini hari WIB.
Berkat hasil tersebut, Tim Garuda Muda melenggang ke semifinal Piala Asia U-23. Pada babak empat besar yang berlangsung di Abdullah bin Khalifa Stadium, Doha, 29 April mendatang, Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi pemenang antara Uzbekistan atau Arab Saudi.
Drama adu penalti berlangsung menegangkan. Berlangsung lebih dari satu putaran. Emosi penggawa Timnas Indonesia U-23 bahkan sempat dikocok-kocok saat penalti kelima yang dieksekusi Justin Hubner dimentahkan Baek Jong-bum. Awak tim Korea Selatan bersorak-sorak bergemrira, namun keberuntungan berbalik.
Tiba-tiba wasit Shaun Evans mendapat kode dari wasit VAR. Gol pun dibatalkan karena lewat rekaman video Baek Jong-bum bergerak menghadang bola tendangan penalti tidak di posisi garis.
Mendapat kesempatan kedua menendang, Justin Hubner mengesekusi tendangan dengan sempurna. Skor kembali 5-5.
Sosok Wasit Kontroversi
Shaun Evans sendiri sejatinya bukan sosok wasit populer bagi publik sepak bola Tanah Air.
Shaun Evans juga sosok kontroversial. Yakni ringan kartu kuning hingga membuat keputusan kontroversial dengan tidak mengesahkan gol striker Persib Bandung Ezechiel N'Douassel ke gawang Persija Jakarta pada Liga 1 2017. Saat itu PSSI mengundang sejumlah pengadil asing, salah satunya Evans.
Timnas Indonesia pernah merasakan kepemimpinannya dalam ajang Asian Games 2018. Garuda Muda saat itu melaju ke babak 16 besar dan kalah 3-4 dalam adu penalti kontra Uni Emirat Arab (UEA) setelah kedua tim bermain imbang 2-2. Dalam laga itu ia dinilai sering meloloskan aksi diving kubu lawan.
Kartu Merah dan Batalkan Gol
Namun kondisi berbeda di laga perempat final Piala Asia U-23 ini. Sang wasit bisa dibilang memimpin pertandingan dengan sangat bagus. Dibantu VAR ia bahkan menganulir gol pembuka Korea Selatan karena off-side.
Bola hasil tendangan keras kaki kanan Lee Kang-hee dari luar kotak penalti menghujam deras gawang Tim Garuda Muda diyatakan tak sah. Tak hanya itu saja, lagi-lagi dibantu wasit VAR ia melayangkan kartu merah ke pemain Tim Taeguk Muda.
Pada menit ke-70, Korsel U-23 harus bermain dengan 10 orang setelah Lee Young-jun diganjar kartu merah. Awalnya, Lee mendapatkan kartu kuning akibat tekel keras kepada Justin Hubner.
Namun, setelah wasit melihat tayangan ulang melalui VAR, kartu kuning tersebut dianulir dan langsung diberikan kartu merah. Sang striker Korsel tertangkap kamera menginjak kaki Hubner.
Jalannya Laga
Saat laga berjalan 15 menit, Timnas Indonesia U-23 berhasil unggul lebih dulu berkat gol berkelas Rafael Struick. Bola hasil tendangan indah pemain yang dijuluki El Klemer oleh rekan setimnya tersebut, menghujam pojok kiri atas gawang Korsel.
Tertinggal satu gol, Taegeuk Warriors meningkatkan intensitas serangan. Namun, serangan Korea Selatan U-23 selalu kandas di kaki pemain belakang Timnas Indonesia U-23.
Marselino Ferdinan nyaris mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-32. Sayangnya, bola hasil sepakan Marselino setelah memanfaatkan umpan dari Rafael Struick masih melenceng dari sasaran.
Pada menit ke-45, Timnas Korea Selatan berhasil menyamakan skor. Bola hasil sundulan Eom Ji-sung mengenai kepala Komang Teguh dan berbelok masuk ke gawang Timnas Indonesia U-23.
Rafael 'El Klemer' Struick sukses mencetak golnya yang kedua pada menit ke-45+3. Umpan panjang dari lini belakang mampu dituntaskan Struick menjadi gol dengan tendangan.
Sampai turun minum, skor 2-1 untuk keunggulan Tim Garuda Muda atas Korea Selatan U-23 tetap bertahan.
Menyamakan Skor
Ketika duel berjalan 84, Timnas Korea Selatan berhasil menyamakan kedudukan. Lewat skema serangan balik, Jeong Sang-bin berhasil menuntaskan umpan dari Jong Yun-sang menjadi gol dengan tendangan mendatar.
Skor 2-2 tetap tidak berubah hingga 2x45 menit berakhir. Belum ada pemenang, laga pun berlanjut ke extra time dan kemudian adu penalti.
Kemenangan Indonesia U-23 terasa dramatis, kubu lawan adalah spesialis juara Piala Asia U-23. Di level senior mereka kelas Piala Dunia. Buat Tim Garuda Muda, kesempatan bermain di level Piala Asia U-23 adalah untuk kali pertama. Pada debutnya Rizky Ridho dkk. mencetak sejarah.