Bola.com, Surabaya - Nama Paulo Henrique untuk kali pertama masuk pemain cadangan Persebaya Surabaya musim ini. Itu terjadi saat Bajul Ijo menjamu Persik Kediri dalam pekan terakhir BRI Liga 1 2023/2024 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Minggu (28/4/2024).
Dia baru bergabung pada putaran kedua musim ini, dan hasilnya hanya mencetak tiga gol dalam 13 pertandingan sebelum pekan ke-34 tersebut. Catatan itu membuat suporter Bonek kerap mengejeknya di stadion.
Ditambah, Persebaya Surabaya menelan tiga kekalahan beruntun di Liga 1. Paulo Henrique dianggap sebagai striker malas yang tidak mau mengejar bola saat mendapat umpan matang dari rekan-rekannya.
Di media sosial, suara sumbang soal performa Paulo Henrique juga sudah menggema beberapa bulan terakhir. Paulo juga tahu mengenai kritik itu, tapi dia berusaha untuk tetap berjuang di lapangan.
“Saya sudah terbiasa dengan tekanan suporter. Tidak ada masalah. Saya selalu menjadikan tekanan itu sebagai motivasi agar bisa tampil lebih baik bersama Persebaya,” ungkap striker berusia 33 tahun itu kepada Bola.com.
Perpisahan Manis
Karena itulah, namanya sudah dipastikan tidak akan mendapat perpanjangan kontrak dari manajemen Persebaya. Paulo Henrique sadar diri bahwa dia memang tidak bisa menjawab ekspektasi untuk jadi mesin gol timnya.
Tapi, striker berpaspor Brasil itu sukses memberikan kado perpisahan manis di laga terakhirnya melawan Persik. Gemuruh Stadion GBT terdengar saat pelatih Paul Munster meminta Paulo Henrique melakukan pemanasan.
Tepuk tangan menggema. Suaranya semakin kencang saat Paulo Henrique ia masuk di menit ke-71 menggantikan Wildan Ramdhani sebelumnya mencetak gol. Skor saat itu masih 1-1, jadi ada kesempatan baginya untuk mencetak gol penentu kemangan.
Hal itu rupanya jadi kenyataan. Paulo Henrique sukses mencetak gol di injury time. Dia memanfaatkan umpan terobosan Kasim Botan dan melepaskan tembakan mendatar yang sukses merobek gawang Persik.
Sorakan Penonton
Seluruh penonton di stadion bersorak. Nama Paulo Henrique dielu-elukan lagi. Selama setengah musim membela Persebaya, kini dia mencapai ujung dengan memberi gol penentu kemenangan.
“Saya sangat senang karena momen ini memang saya harapkan. Saya bekerja setiap hari untuk ini. Saya hanya perlu mengucapkan terima kasih kepada Tuhan. Saya memang perlu membantu Persebaya,” ujar Paulo Henrique.
“Saya tahu momen ini memang berjalan seperti itu. Sekarang, saya melihat segala sesuatu yang baik untuk Persebaya. Tim ini ada di hati saya. Saya senang mengambil kesempatan ini,” imbuh pemain bernomor punggung 9 itu.
Laga ini menunjukkan untuk kali pertama dua striker Persebaya mencetak gol. Wildan Ramdhani tampil sejak menit pertama dan kemudian ditarik keluar pada menit ke-71, diganti dengan Paulo Henrique.
Pembuktian
Munster memberikan dorongan kepada dua strikernya untuk mau memanfaatkan kesempatan mencetak gol. Wildan Ramdhani dan Paulo Henrique bekerja efektif mengonversi peluang yang didapatnya untuk mengamankan tiga poin
Laga ini juga sekaligus membuktikan kemampuan Wildan dan Paulo bahwa mereka masih jadi striker yang mampu diandalkan dalam mencetak gol.
“Itu strategi kami. Kami mencoba melakukan perubahan. Wildan menunggu kesempatan, dan dia mengambilnya. Wildan adalah tiper pemain yang berbeda. Saat fisiknya menurun, maka itu saatnya saya memasukkan Paulo,” ucap Munster.
“Para suporter memberinya kepercayaan diri. Dia punya peluang untuk mencetak gol. Jadi, kami memiliki akhir yang bahagia musim ini. Itulah yang terjadi pada para striker. Saya memberikan beberapa nasihat,” imbuh pelatih berpaspor Irlandia Utara.
Persebaya mengakhiri Liga 1 musim ini dengan 42 poin dari total 34 pertandingan. Untuk sementara, mereka berada di posisi ke-11 dan masih mungkin naik atau turun di klasemen mengingat pertandingan lain digelar Senin (29/4/2024) dan Selasa (30/4/2024).