3 Penyebab Kekalahan Timnas Indonesia U-23 dari Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024: Mental Ngedrop Euy!

oleh Aditya Wany diperbarui 30 Apr 2024, 03:39 WIB
Pemain Timnas Indonesia U-23, Muhammad Ferarri (tengah) mencetak gol ke gawang Uzbekistan U-23 yang akhirnya dianulir VAR pada laga semifinal Piala Asia U-23 2024 di Abdullah bin Khalifa Stadium, Doha, Qatar, Senin (29/4/2024). (AFP/Karim Jaafar)

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-23 terpaksa gagal melaju ke partai final Piala Asia U-23 2024. Tim Garuda Muda takluk 0-2 dari Uzbekistan U-23 dalam laga semifinal di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Senin (29/4/2024) malam.

Dua gol Uzbekistan dicetak oleh Khusayin Norchaev (68’) dan satu lagi adalah gol bunuh diri Pratama Arhan (86’). Timnas Indonesia U-23 sebenarnya sempat mencetak gol lewat Muhammad Ferarri pada menit ke-59, tetapi dianulir oleh wasit.

Advertisement

Kekalahan ini membuat Timnas Indonesia U-23 harus berjuang lagi untuk menembus Olimpiade 2024 Paris. Kansnya masih terbuka, tapi dengan syarat memenangi pertandingan perebutan tempat ketiga pada Kamis (2/5/2024).

Sedangkan Uzbekistan sukses menembus partai final. Mereka masih memegang rekor impresif dengan tidak kebobolan dan selalu menang di Piala Asia U-23 2024. Bahkan, mereka juga telah mencetak 14 gol hanya dalam lima laga.

Duel ini telah memperlihatkan perbedaan permainan kedua yang begitu mencolok. Bola.com telah merangkum tiga penyebab kekalahan Timnas Indonesia U-23. Simak ulasannya:

2 dari 4 halaman

Kalah Perebutan Bola

Pemain Uzbekistan U-23, Hojimat Erkinov (kiri) berusaha mengontrol bola di samping pemain Timnas Indonesia U-23, Justin Hubner pada laga semifinal Piala Asia U-23 2024 di Abdullah bin Khalifa Stadium, Doha, Qatar, Senin (29/4/2024). (AFC)

Uzbekistan masih memainkan gaya khasnya selama turnamen ini. Mereka sangat unggul dalam penguasaan bola dan sejak menit pertama langsung memberikan tekanan kepada pertahanan lawan.

Hampir sepanjang laga, Uzbekistan mendominasi. Sedangkan Timnas Indonesia U-23 tampak tak berdaya dan banyak bertahan. Saat Timnas Indonesia U-23 memegang bola, Uzbekistan dengan mudah merebutnya kembali.

Uzbekistan juga memainkan pressing tinggi sehingga lebih banyak bermain di pertahanan Timnas Indonesia. Alhasil, Rizky Ridho dkk. dibuat tak berdaya dengan stamina dan taktik permainan lawan yang bermain sangat kolektif.

3 dari 4 halaman

Minim Serangan

Kiper Uzbekistan U-23, Abduvakhid Nematov meninju bola dari ancaman pemain Timnas Indonesia U-23, Ramadhan Sananta pada laga semifinal Piala Asia U-23 2024 di Abdullah bin Khalifa Stadium, Doha, Qatar, Senin (29/4/2024). (AFC)

Dampak kalah penguasaan bola muncul pada serangan Timnas Indonesia U-23. Praktis, tak ada tembakan tepat sasaran yang mereka bukukan karena tekanan lawan. Gol Muhammad Ferarri pun dianulir.

Bahkan, tembakan Timnas Indonesia U-23 tercatat hanya dua saja, yakni oleh Ferarri di babak pertama dan Marselino Ferdinan di babak kedua. Semuanya melenceng dari gawang Uzbekistan U-23.

Bandingkan saja dengan Uzbekistan yang mampu melepaskan 15 tembakan tidak mengarah ke gawang. Sebanyak empat lainnya tepat sasaran, dan satu yang akhirnya berbuah gol hasil kreasi Norchaev.

4 dari 4 halaman

Mental Drop

Reaksi kecewa para pemain Timnas Indonesia U-23 setelah kebobolan gol kedua lewat gol bunuh diri Pratama Arhan (kiri) saat menghadapi Uzbekistan U-23 pada laga semifinal Piala Asia U-23 2024 di Abdullah bin Khalifa Stadium, Doha, Qatar, Senin (29/4/2024). (AFP/Karim Jaafar)

Gemuruh penonton terasa saat Muhammad Ferarri mencetak gol di menit ke-59. Timnas Indonesia U-23 sukses unggul dulu setelah Uzbekistan tampil sangat dominan sebelumnya. Sayangnya, gol itu dianulir oleh wasit Shen Yinhao.

Penyebabnya Ramadhan Sananta dianggap dalam posisi offside setelah mengecek VAR. Dari sinilah, mental para pemain Timnas Indonesia U-23 mulai menurun.

Timnas Indonesia U-23 terpaksa kebobolan karena Uzbekistan mencetak gol berkat Khusayin Norchaev di menit ke-68. Timnas Indonesia U-23 pun harus bermain dengan 10 personel sejak menit ke-84.

Rizky Ridho terpaksa mandi lebih cepat akibat kartu merah yang diterimanya lantaran melakukan pelanggaran setelah menyapu bola. Hanya dua menit kemudian, Uzbekistan menggandakan keunggulan di menit ke-86.

Karena situasi panik, Pratama Arhan mencetak gol bunuh diri setelah salah paham dalam mengamankan bola dengan Ernando Ari. Kalah mental langsung membuat Timnas Indonesia U-23 melakukan kesalahan dan akhirnya tumbang.

Berita Terkait