Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-23 gagal melaju ke final Piala Asia U-23 2024. Tim Garuda Muda tersingkir setelah kalah dari Timnas Uzbekistan U-23 pada semifinal di Abdullah bin Khalifa Stadium, Doha, Qatar, Senin (29/4/2024) malam WIB.
Gol pembuka Uzbekistan pada laga tersebut dicetak Norchaev Khusayin pada menit ke-68. Tim lawan kemudian menggandakan keunggulan via gol bunuh diri Pratama Arhan menit ke-87.
Duel antara Timnas Indonesia U-23 versus Uzbekistan sempat diwarnai keputusan kontroversial dari wasit Shen Yinhao. Mulai dari tidak memberikan Tim Garuda Muda penalti seusai Witan Sulaiman dilanggar pada paruh pertama, hingga menganulir gol Muhammad Ferrari pada babak kedua.
Meski kalah, asa Timnas Indonesia U-23 melenggang ke Olimpiade 024 belum pupus. Mereka masih bisa menyegel satu slot ke Paris lewat jalur tempat ketiga melawan Timnas Irak U-23 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Kamis (2/5/2024) pukul 22.30 WIB.
Berikut ini Bola.com menyajikan beberapa momen menarik yang tercipta dalam duel antara Timnas Indonesia U-23 versus Timnas Uzbekistan U-23 di semifinal Piala Asia U-23 2024. Yuk simak ulasannya di bawah ini.
---
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tak Memberikan Garuda Muda Penalti
Keputusan kontroversial pertama terjadi pada menit ke-27. Tepatnya ketika Timnas Indonesia U-23 mendapatkan free kick setelah Witan Sulaeman dijegal pemain Uzbekistan di area kotak penalti.
Awalnya, wasit memutuskan ada pelanggaran. Tim Garuda Muda mendapatkan kesempatan tendangan bebas. Marselino Ferdinan dan Nathan Tjoe A-On pun sudah bersiap.
Namun, wasit VAR meminta wasit utama mengecek ulang insiden tersebut. Yang mengejutkan, sang pengadil malah membatalkan tendangan bebas untuk Tim Merah-Putih. Mereka menyatakan tidak ada foul terhadap Witan Sualeman, karena tekel yang dilakukan pemain Uzbekistan bersih.
Kartu Kuning Shin Tae-yong
Buruknya kepemimpinan wasit asal China, Shen Yinha, sampai membuat pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong, terlihat emosional di pinggir lapangan. Juru taktik asal Korea Selatan itu bahkan mendapat kartu kuning di pertandingan itu.
Shin Tae-yong dibuat geleng-geleng kepala dengan kinerja sang pengadil. Momen ini terjadi saat Shen Yinhao memberikan pelanggaran kepada Rizky Ridho. Shin yang memprotes keputusan tersebut akhirnya dihadiahi kartu kuning.
Menganulir Gol Indonesia
Andai gol Muhammad Ferrari tidak dianulir VAR pada menit ke-61, Timnas Indonesia U-23 sebenarnya mampu unggul lebih dulu. Bek Persija Jakarta itu melepaskan tembakan dari dalam kotak penalti setelah memanfaatkan bola liar hasil tepisan kiper Uzbekistan.
Namun, gol itu dianulir wasit Shen Yinhao selepas mengecek VAR. Rupanya Ramadhan Sananta yang juga berada di depan gawang lawan sudah lebih dulu terjebak offside.
Kartu Merah Rizky Ridho
Tim Garuda Muda harus bermain dengan 10 pemain usai kapten tim, Rizky Ridho mendapat kartu merah di babak kedua. Bek Persija Jakarta itu diusir wasit pada menit ke-82 karena dianggap melakukan pelanggaran ketika membuang bola.
Tanpa sengaja kaki Ridho mengenai area vital gelandang Uzbekistan, Jasurbek Jaloliddinov. Usai diganjar kartu merah, Rizky Ridho sempat melakukan protes. Namun wasit tidak mengubah keputusannya.
3 Kali Diselamatkan Tiang Gawang
Jika bukan karena tiang gawang, Timnas Indonesia U-23 barangkali sudah kebobolan lebih banyak gol. Setidaknya ada tiga peluang Uzbekistan U-23 yang gagal berbuah gol lantaran membentur tiang gawang.
Beberapa momen itu terjadi pada babak pertama hingga kedua. Pada menit ke-30 bola hasil sepakan keras Abdurauf Boriyev dari luar kotak penalti yang gagal ditepis Ernando Ari menghantam mistar gawang.
Kemudian pada menit ke-71 saat Abbosbek Fayzullaev melakukan sepakan keras dari luar kotak penalti. Lagi dan lagi, bola hasil tendangannya mengenai tiang. Termasuk tandukan pemain Uzbekistan pada menit ke-77 yang juga membentur tiang gawang sebelah kanan.
Baca Juga
Mengulas Sosok Pemain yang Paling Layak Jadi Kapten Timnas Indonesia: Jay Idzes Ada Tandingan?
Rapor Pemain Lokal pada Dua Laga Home Timnas Indonesia di Kualifiaksi Piala Dunia 2026: Ridho Tak Tergantikan, Marselino Jadi Pahlawan
BRI Liga 1: Transisi Bertahannya Lemah, Persis Dibuat Tak Berdaya oleh Dua Winger Timnas Indonesia