Bola.com, Jakarta - Pelatih PSIS Semarang, Gilbert Agius, merasa sangat kecewa dengan keputusan wasit saat menghadapi Persija Jakarta pada pertandingan pekan ke-34 BRI Liga 1 2023/2024.
Dalam duel yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Selasa (30/4/2024) sore WIB itu, PSIS Semarang harus mengakui keunggulan Persija Jakarta setelah tumbang dengan skor 1-2.
Skuad Mahesa Jenar sebetulnya mampu mencetak gol terlebih dahulu pada pertandingan ini. Fredyan Wahyu Sugiyantoro berhasil membuka keunggulan PSIS ketika laga menginjak menit ke-64.
Namun, skuad Macan Kemayoran bisa bangkit setelah kebobolan. Mereka mampu memaksimalkan dua skema set piece untuk berbalik unggul melalui gol Marko Simic (67’) dan Maciej Gajos (73’).
==
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kecewa
Gilbert Agius merasa sangat kecewa dengan hasil pertandingan ini. Sebab, anak asuhnya sebetulnya punya banyak peluang untuk mencetak gol. Sayangnya, kans itu tak bisa dimaksimalkan dengan baik.
“Kami merasa sangat kecewa dan kami ingin meminta maaf atas hasil pertandingan ini. Karena, menurut pendapat saya, kami sebetulnya punya enam sampai tujuh peluang bagus,” kata Gilbert dalam sesi konferensi pers pascalaga, Selasa (30/4/2024).
“Sedangkan Persija Jakarta, hanya mencetak gol lewat skema bola mati. Yang pertama lewat tandukan bagus Marko Simic, dan satunya dicetak Gajos melalui freekick yang fantastis,” imbuhnya.
Soroti Keputusan Wasit
Juru taktik asal Malta itu kali ini merasa sangat kecewa dengan keputusan wasit Erfan Efendi. Sebab, sebelum terjadi pelanggaran, gol kedua skuad asuhan Thomas Doll sebetulnya berbau offside.
Bagi Gilbert, keputusan semacam ini sangat merugikan timnya. Sebab, laga ini punya arti sangat penting bagi Septian David Maulana dkk yang berusaha menembus posisi empat besar klasemen.
“Sekali lagi, kami ingin meminta maaf atas hasil ini. Sebetulnya, saya tidak pernah mengomentari kinerja wasit. Namun, gol kedua Persija sebetulnya sudah jelas-jelas dalam posisi offside,” katanya.
“Padahal, bagi kami, ini adalah pertandingan yang sangat penting untuk menembus peringkat empat besar. Namun, ya inilah sepak bola. Selamat untuk Persija Jakarta atas kemenangan ini,” lanjutnya.
Pencapaian Luar Biasa
Dengan kekalahan ini, PSIS harus mengubur misinya untuk menembus fase championship series. Mahesa Jenar harus mengakhiri perjuangan di peringkat keenam klasemen akhir dengan koleksi 53 poin dari 23 laga.
Bagi Gilbert, pencapaian ini sebetulnya sudah cukup baik. Pasalnya, Mahesa Jenar harus kehilangan banyak pemain kuncinya, termasuk berjuang tanpa bantuan dua penggawa impor.
“Menurut saya, bisa menduduki peringkat keenam dengan komposisi tim seperti ini, bagi PSIS adalah sebuah musim yang luar biasa,” ujar pelatih berusia 50 tahun tersebut.