Bola.com, Jakarta Raksasa Liga Inggris, Liverpool dikabarkan membatalkan rencana parade akhir musim. Padahal, musim ini adalah perspisahan dengan sang manajer, Jurgen Klopp.
The Reds memenangkan Piala Carabao awal musim ini, mengalahkan Chelsea di final.
Meskipun ini adalah musim terakhir manajer Jurgen Klopp, dia tidak ingin perpisahan besar-besaran.
Klopp tahu bahwa tanpa trofi lainnya, musim ini tidak akan sesukses yang diharapkan para penggemar.
Menurut This Is Anfield, Rabu (1/5/2024), rencana awal untuk parade telah dibatalkan oleh klub minggu ini.
Liverpool mempunyai jadwal darurat untuk beberapa tanggal, namun kini telah beralih dari rencana tersebut.
Perpisahan
Jurgen Klopp menyatakan mundur pada akhir Januari lalu. Ia secepat mungkin memberikan pengumuman ini agar manajemen Liverpool bisa menyiapkan rencana untuk mencari penggantinya.
Tidak hanya Jurgen Klopp, staf kepelatihan Liverpool pun turut mundur, yaitu Pepijn Lijnders dan Peter Krawietz yang berposisi sebagai asisten manajer. Kemudian juga pelatih pengembangan Vitor Matos.
Jurgen Klopp pun memberikan uraian yang cukup panjang mengenai alasannya pergi hingga semua memori yang sudah dirasakannya bersama Liverpool sejak Oktober 2015.
Perpisahan Pahit
Pemain The Reds sangat ingin memberinya akhir yang bahagia. Namun, Liverpool kandas di Liga Champions dan harapan menjadi juara Liga Inggris pun buyar.
Pelatih asal Jerman yang karismatik ini terbukti menjadi salah satu manajer Liverpool paling sukses dalam sejarah, setelah membimbing The Reds meraih tujuh trofi utama selama masa kepemimpinannya.
Namun, Klopp akan mundur. Masa jabatannya selama hampir sembilan tahun akan berakhir pada 19 Mei atau kurang dari sebulan. Sementara, harapan Liverpool untuk memberinya perpisahan emas memudar dengan cepat. Skenario mimpi buruk malah terjadi.
Sumber: This is Anfield