Yoyok Sukawi Legawa PSIS Gagal Tembus Empat Besar: Semua Sudah Berjuang meski Dihantam Bencana Bertubi-tubi

oleh Radifa Arsa diperbarui 01 Mei 2024, 22:15 WIB
Pemain PSIS Semarang, Lucao (depan) mengumpan bola di bawah tekanan pemain Persija Jakarta, Marko Simic pada laga pekan ke-34 BRI Liga 1 2023/2024 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Selasa (30/4/2024). (Bola.com/Abdul Aziz)

Bola.com, Semarang - Chief Executive Officer (CEO) PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, merasa legawa dengan kegagalan timnya mewujudkan target peringkat empat besar klasemen BRI Liga 1 2023/2024.

Kepastian ini diraih PSIS Semarang setelah mengalami kekalahan 1-2 dari Persija Jakarta pada laga pekan terakhir yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Selasa (30/4/2024).

Advertisement

Dengan kekalahan ini, Mahesa Jenar gagal menembus peringkat empat besar. Mereka hanya mampu mengakhiri persaingan di posisi keenam dengan koleksi 53 poin dari total 34 pertandingan.

Yoyok Sukawi mengakui, kekalahan ini memang mengecewakan. Sebab, PSIS Semarang sempat moncer pada putaran pertama. Sayangnya, ada banyak kendala bertubi-tubi yang dihadapi skuad asuhan Gilbert Agius.

“Hasil ini tentu mengecewakan. Kita sudah berusaha. Pada awal musim, kita sangat bagus. Putaran pertama sangat bagus, tapi putaran kedua banyak musibah-musibah menimpa kita,” kata Yoyok dikutip dari akun Instagramnya.

2 dari 3 halaman

Harus Ikhlas

Pelatih PSIS Semarang, Gilbert Agius, saat mengikuti sesi konferensi pers jelang pertandingan melawan Persija Jakarta pada pekan ke-31 kompetisi BRI Liga 1 2022/2023. (dok. PSIS)

Mahesa Jenar memang mulai loyo karena harus kehilangan dua pemain asingnya pada putaran kedua. Carlos Fortes yang sempat menjadi penyumbang gol terbanyak malah memilih hengkang. Sedangkan Vitinho dipastikan absen sampai akhir musim karena cedera.

Itu belum termasuk terusirnya Septian David Maulana dan kawan-kawan dari Stadion Jatidiri yang harus direnovasi. Yoyok berharap, semua elemen tim bisa menerima kegagalan ini dengan ikhlas.

“Mulai dari teman kita yang pergi, Carlos Fortes. Lalu, sahabat kita, Vitinho, yang mengalami cedera. Kita juga tidak bisa bermain di Stadion Jatidiri. Itu semua terakumulasi, sehingga kemampuan kita jadi berkurang,” ujarnya.

“Kita sudah berjuang dan harus ikhlas menerima kegagalan ini. Bagaimanapun juga kita sudah berusaha maksimal, tetapi Tuhan memberikan nasib yang lain. Tuhan punya tujuan yang lain untuk kita,” imbuhnya.

 

3 dari 3 halaman

Sudah Berjuang

Terlepas dari melesetnya target yang diincar PSIS, Yoyok tetap mengapresiasi perjuangan seluruh pemainnya. Dia menyadari, seluruh elemen tim sudah berjuang mewujudkan target dari pihak manajemen.

Yoyok berharap, kegagalan ini tak membuat para pemain terpuruk. Yang jelas, manajemen memahami jika pemain sudah memberikan yang terbaik, terutama pada laga-laga terakhir menuju akhir musim.

“Saya ingatkan sekali lagi. Kalau ada yang menghina, sudah kalian terima saja ya. Bilang maaf, maaf, maaf. Memang kenyataannya kita gagal,” ujar lelaki yang menjabat sebagai Ketua Asprov PSSI Jawa Tengah itu.

“Saya minta tegakkan kepala kalian karena kalian semua sudah berjuang. Kalian sudah berusaha yang terbaik untuk klub ini, untuk Kota Semarang,” ia menambahkan.

Berita Terkait